Peluang Budidaya Ikan Bawal

Ikan Bawal mempunyai bentuk badan menyerupai dengan ikan Piranha. Ciri-ciri ikan bawal mempunyai bentuk badan bundar dan pipih, dengan lubang hidung besar warna kulit perak dan ujung sirip kuning. Ikan bawal termasuk carnivora. Ikan bawal hidup bergerombol dalam jumlah yang kecil dan memakan udang, siput, katak, dan ikan-ikan kecil.

Walaupun ikan bawal ini tergolong gres di indonesia, namun kemajuannya sangat pesat. Ikan bawal sangat gurih dan yummy meskipun banyak durinya. Peluang perjuangan budidaya ikan bawal sangat terbuka lebar dan prospeknya bagus. Masa pemeliharaan ikan bawal termsuk singkat sebab pemijahan / benih larva sekitar 2 – 3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1 – 2 bulan dan pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3 – 5 bulan. Ikan ini mempunyai nafsu makan yang luar biasa.

Budidaya ikan bawal di air tawar termasuk mudah. Pemijahan dilakukan secara induced-spawning: induk yang sudah matang gonad dirangsang dengan penyuntikan hormon kemudian dipijahkan secara alami. Tempat pemijahan cukup memakai kain hapa yang disimpan di dalam kolam tembok ataupun di kolam. Telur yang dikeluarkan induk betina dan sudah dibuahi oleh sperma induk jantan sanggup dipanen kemudian ditetaskan di dalam akuarium atau hapa penetasan. Larva hasil penetasan sanggup bertahan dengan yolksack yang dibawanya hingga 4 – 5 hari sehabis penetasan sebelum kemudian diberi pakan Artemia.

Cukup dengan derma 2 – 3 kali per hari selama hanya 2 – 3 hari, larva sudah sanggup dijual atau ditebar ke kolam. Pendederan dan pembesaran di kolam relatif tidak sulit dilakukan. Pertumbuhan ikan relatif cepat meskipun memerlukan kandungan oksigen yang mencukupi melalui fatwa air ke kolam. Pakan yang diberikan sanggup bermacam-macam mulai dari pakan buatan, sisa-sisa sayuran, ikan yang lebih kecil bahkan hingga biji kapuk. Kemudahan-kemudahan tersebut telah mendorong para pengusaha ikan memacu produksi ikan ini yang menimbulkan perkembangan budidayanya sedemikian cepat dan berkembang di banyak daerah bahkan cenderung tidak terkendali.

Proses pendederan di kolam juga perlu diperhatikan supaya tidak ada lagi benih ikan ini yang tercampur ke ikan lain, contohnya nila atau mas, yang kemudian ikut terbawa ke keramba jaring apung dan sanggup merusak jaring dari dalam. Perkembangan kemampuan reproduksi secara alami di perairan bebas juga perlu diteliti secara akurat untuk memastikan kemungkinan tingkat perkembangan ikan ini di perairan Indonesia, sejalan juga dengan penelitian terhadap kemampuan ikan ini untuk merusak keramba jaring apung dari luar. Lebih lanjut, perlu juga diteliti kemungkinan ikan ini sanggup mendesak ikan lain pada suatu relung yang sama, menyerupai yang diyakini telah terjadi pada kasus lele dumbo yang mendesak relung lele lokal.



Potensi Budi Daya Ikan Bawal
Ikan bawal merupakan ikan akal daya yang masih cukup gres diperkenalkan di industri perikanan tanah air, namun sebab hasil penyebarannya menerima respon dari para petani ikan, jumlahnya konsumsi ikan bawal semakin hari semakin meningkat. Ikan bawal mempunyai rasa daging yang gurih dan enak, meski cukup banyak duri pada dagingnya. Sebagai ikan konsumsi ikan ini kini menjadi alternative baru. Bahkan beberapa petani ikan yang sebelumnya memelihara ikan Nila dan Ikan Mas beralih memelihara ikan bawal, sebab potensi ekonomi yang lebih menguntungkan. Hal ini yang telah dilakukan para pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di waduk Cirata. Melambungnya harga pakan ikan akhir-akhir ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka beralih ke Budi daya Ikan Bawal.

Jika dahulu para pembudidaya KJA lebih menentukan membudidayakan ikan mas dan nila, kini banyak yang mulai beralih ke komoditas ikan bawal. Dipilihnya ikan bawal, sebab jenis ikan ini tidak memerlukan pakan dengan kandungan protein tinggi, sehingga para pembudidaya sanggup menghemat biaya pengeluaran untuk pakan.Ikan bawal tidak membutuhkan pakan yang berkualitas anggun dan mahal. Cukup dengan pakan yang biasa saja, kesudahannya sudah bagus.

Asep Guntara, Tecnical Service PT Suri Tani Pemuka (STP) menjelaskan, dalam membudidayakan ikan bawal, para pembudidaya hanya cukup menawarkan pakan dengan kandungan protein sekitar 25%. Kandungan protein tersebut jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan kandungan protein yang harus diberikan pada pakan ikan mas, yang bisa mencapai kisaran 27%. Jika diberi pakan yang kandungan proteinnya lebih tinggi tidak akan besar lengan berkuasa banyak terhadap pertumbuhan Ikan bawal, imbuh Asep. Alhasil, harga pakan bawal pun menjadi jauh lebih murah dan lebih terjangkau bagi para pembudidaya.

Selain itu ada beberapa keunggulan dan keistimewaaan Budi Daya Ikan Bawal antara lain Pertumbuhannya cepat, Nafsu makan besar dan termasuk ikan Omnivora serta Tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.

Masa Panen Ikan Bawal
Para pembudidaya ikan bawal juga tak perlu menunggu usang untuk menikmati keuntungan. Pasalnya, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan bawal, jauh lebih cepat ketimbang ikan mas. Hanya butuh 45-60 hari saja untuk mencapai panen, ujar Nurdin. Padahal dalam membudidayakan ikan mas, sedikitnya dibutuhkan waktu antara 3-4 bulan untuk mencapai ukuran panen.

Rentang waktu panen pun sebetulnya masih bisa diperpendek, asalkan para pembudidaya mau memakai benih dengan ukuran sedikit lebih besar. Biasanya benih yang dipakai ukuran 1 jari (1 inci), tetapi saya mencoba untuk memakai benih yang ukuran 2 jari. Hasilnya 1 bulan sudah bisa dipanen.

Cepatnya masa panen ikan bawal ini juga diungkapkan oleh Asep. Menurutnya, ikan bawal biasanya hanya membutuhkan waktu maksimal 2 bulan untuk mencapai ukuran panen. Keuntungannya, perputaran uang menjadi lebih cepat. Dia juga menambahkan, risiko membudidayakan ikan bawal jauh lebih kecil daripada membudidayakan ikan mas. Hampir tak ada penyakit mematikan yang menyerang ikan bawal,imbuh Asep. Bandingkan dengan ikan mas, yang setiap ketika tak lepas dari intaian penyakit Koi Harpes Virus (KHV), yang hanya dalam sekejap sanggup memusnahkan seluruh ikan mas dalam keramba. (sumber: Galeriukm).

0 Response to "Peluang Budidaya Ikan Bawal"

Post a Comment