Inilah Ancaman Pacaran Bagi Anak Remaja

Inilah Bahaya Pacaran Bagi Anak Remaja - Hal ini sering diabaikan oleh mereka yang menjalin tali percintaan. Anda mungkin tahu kalau pacaran itu merupakan proses perkenalan antara dua insan insan yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Namun walaupun menyerupai itu ada banyak kekasih yang sering mengabaikan tahap tersebut, yang langsung menjalur ke aktifitas seorang suami istri.

Manusia yang belum sampaumur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju janji nikah telah dengan positif membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan di kegiatan pacaran. Ini yang membuat kegiatan pacaran itu mengandung banyak sisi negatif, sehingga orangtua banyak yang melarang anak mereka berpacaran. Bagi anda yang ingin mengetahui apa saja bahayanya, berikut ini ialah pointnya.

# 1. Praktis Terjerumus ke Perzinahan.

Beberapa pelaku pacaran seringkali menyangkal ihwal hal ini. Kata mereka, asalkan bisa menjaga hati, Insya Yang Mahakuasa tidak terjadi hal itu. Tentang efek negatif yang pertama ini tak perlu disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah cowok di indonesia yang benar-benar terjerumus dalam perzinaan, yang diawali dari acara pacaran. Kalau sudah berzina, berarti ia telah melaksanakan dosa besar yang akan mengakibatkan dampak-dampak jelek lainnya, baik yang ia rasakan di dunia maupun di akhirat.

# 2. Melemahkan Iman.

Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta. Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, alasannya pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun sesudah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Yang Mahakuasa berkurang. Ia jadi jarang beribadah.

# 3. "Melatih" Kemunafikan.

Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha semoga pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua, tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang jelek sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja memperlihatkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran menyampaikan sesuatu yang bahu-membahu bertentangan dengan hati kecilnya.

# 4. Menjadikan Panjang Angan-angan.

Orang yang sedang jatuh cinta seringkali teringat dengan orang yang dicintainya itu. Lalu ia
memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu, ihwal apa yang akan dilakukan nanti ketika bertemu, ihwal apa yang akan diberikan ketika itu, ihwal kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu dan masih banyak lagi.

# 5. Mengurangi Produktivitas.

Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melaksanakan acara lain yang lebih produktif; misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun seringkali produktivitasnya turun karena ia berpacaran.

# 6. Menjadikan Hidup Boros.

Orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang, membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.

Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini sanggup dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan banyak sekali tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung jawab antara belajar, pekerjaan rumah dan pacaran. Kesiapan untuk menyebarkan dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam bekerjasama dengan lawan jenis. Walaupun menyerupai itu, bahu-membahu ada juga sisi positif yang kita sanggup kalau berpacaran dengan lawan jenis. Berikut ini ialah sisi positif dan negatif yang mungkin akan anda peroleh.

Dampak Positif dan Negatif Pacaran.

#) Prestasi Sekolah.

Pacaran bisa menurunkan atau meningkatkan prestasi berguru kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat berguru yang naik tanggapan ada pacar yang senantiasa memperlihatkan dorongan dan perhatian atau karena ingin pertanda kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi berguru kita tidak terganggu. Prestasi berguru bisa menurun jikalau ada permasalahan yang cukup berat sampai mengganggu konsentrasi dan gairah untuk berguru atau lebih bahagia menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.

#) Pergaulan Sosial.

Pergaulan sosial dengan sobat sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan sobat lain. Makin usang biasanya kita menjadi sangat bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak mempunyai pilihan interaksi sosial lainnya.
Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.

#) Membuat Stres.

Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan cita-cita dan kebutuhan. Hal itu mengakibatkan banyak sekali terjadi duduk kasus dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi.

Tahapan Pacaran Sampai ke Pernikahan.

# 1. Tahap Ketertarikan.

Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakan ketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya, karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat contohnya sabar, cool abis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebih tertarik pada penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuan yang dimiliki cowok.

# 2. Tahap ketidakpastian.

Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kita mulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu apakah mau melanjutkan korelasi atau tidak. Kalau kita enggak bisa memahami tahapan ini, kita akan gampang berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

# 3. Tahap komitmen dan keterikatan.

Pada tahap ini yang timbul ialah cita-cita kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan kesempatan memberi dan mendapatkan cinta dalam suatu korelasi yang khusus tanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktu untuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi dipakai untuk membuat saling cinta dan korelasi yang harmonis.

# 4. Tahap keintiman.

Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk menyebarkan lebih
mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebih mengungkapkan diri kita. Tantangannya ialah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita. Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadap keintiman, kita akan gampang mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak perbedaan antara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.

Setelah mengetahui akan hal tersebut, sebaiknya anda menghindarinya dan mengakibatkan proses pacaran itu bernilai positif. Sekian dulu dari saya dan silahkan di Share ke teman yang lain bisa melalui button Facebook, Twitter, Google+ yang ada di bawah atau dengan media sosial lain yang anda punya. Sampai ketemu di lain waktu dan tetap Stay tune di NetterKu.com untuk membaca info yang lebih menarik lagi, Thanks!

0 Response to "Inilah Ancaman Pacaran Bagi Anak Remaja"

Post a Comment