Kata Bijak Kahlil Gibran Wacana Kehidupan

[ Quotes ] Kata Bijak/Mutiara Kahlil Gibran Tentang Kehidupan - Nama yang begitu legendaris yang kini semakin terkenal lantaran hasil karyanya yang begitu terkenal. Walaupun ia telah meninggal, namun sosoknya akan terus di kenang oleh kita penikmat hasil karya tersebut. Untuk posting ini tidak perlu saya menceritakan sosoknya lebih rinci lagi lantaran sebelumnya tokoh ini telah saya bahas, anda bisa baca artikel lawas saya. Bila anda belum pernah melihat wajahnya, berikut di bawah telah saya lampirkan beserta dengan biodatanya. Selamat menikmati.

Biodata Singkat Kahlil Gibran :

Nama Lengkap : Khalil Gibran
Tempat, Tgl Lahir : Lebanon, 6 Januari 1883.
Meninggal : 10 April 1931 (Umur 48 Tahun) New York City, Amerika Serikat.
Kebangsaan Lebanon, Amerika Serikat.
Aliran Sastra : Puisi.
Parabel.
Cerita Pendek.
Angkatan : Mahjar.
New York Pen League.
Karya terkenal : The Prophet.

Kahlil Gibran juga dikenal sebagai salah satu "Maestro Cinta" terbesar yang pernah dikenal selain William Shakespeare. Tulisan dan ilham dari Gibran sebagian besar merupakan penggabungan budaya asia timur dengan budaya barat setelah dirinya pindah ke Amerika bersama Orangtua dan kedua adiknya sebagai Imigran. Itulah sekilas informasi mengenai ia yang sanggup saya sharing kepada teman netter. Bagi anda yang mungkin ingin tau ingin membaca rangkaian Kata Indah dan Romantis dari tokoh ini bisa melihat satu persatu quote yang ada di bawah.

"Jangan pisahkan saya darimu dan jangan pernah menyampaikan saya tak setia, lantaran tangan cinta yang mengikat jiwaku dan jiwamu lebih berpengaruh dari tangan pendeta yang menghantarkan tubuhku pada kehendak suamiku".

"Aku menghormati suamiku, lantaran dia seorang yang baik dan berhati lembut. Dia juga selalu membuatku bahagia. Dia dengan rela menyampaikan kekayaannya kepadaku supaya saya selalu merasa bahagia, akan tetapi tidak ada satupun dari semua ini yang sederajat dengan cinta suci dan sejati, cinta yang membuat segala sesuatu tampak kecil sementara cinta sendiri tetap besar"

"Hal paling indah, yaitu bahwa kau dan saya selalu berjalan bersama, bergandengan tangan dalam keindahan dunia ini tanpa diketahui orang lain. Kita berdua menengadahkan tangan untuk mendapatkan Sang kehidupan alasannya yaitu Sang kehidupan itu dermawan".

"Hubungan antara kau dan saya merupakan hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang pernah kuketahui dalam hidup. Dan akan selalu kukenang".

"Seseorang harus punya seorang teman untuk bercakap-cakap pada ketika malam yang sunyi dan selama berjalan-jalan di taman. Dan engkau yaitu sahabatku itu, kekasihku".

"Seorang gadis berpipi kemerahan berkata sambil tersenyum, "Cinta itu menyerupai air mancur yang airnya dipakai pengantin roh untuk dicurahkan ke dalam roh-roh mereka yang kuat, yang membuat mereka bangun dalam doa di antara bintang - bintang malam hari dan menyenandungkan nyanyian - nyanyian kebanggaan di hadapan matahari siang hari".

"Impian dan cinta akan saling memberi satu dengan yang lain, serupa dengan apa yang dilakukan matahari ketika mendekati malam dan yang dilakukan bulan ketika mendekati pagi".

"Saya yaitu seorang pendosa di mana Tuhan dan diri saya sendiri, ketika saya makan rotinya dan menyampaikan kepadanya tubuh saya -demi kedermawanannya. Kini saya suci dan bersih, lantaran aturan cinta membebaskan insan dan membuatku terhormat serta penuh keyakinan".

"Laki - laki yang tidak memaafkan perempuan untuk kesalahan kecilnya, tak akan sanggup menikmati besar kebaikannya".

"Tuhan telah membuat pada kalian jiwa bersayap untuk terbang mengarungi cakrawala cinta dan kebebasan. Betapa sedihnya memotong sayap itu dengan tanganmu sendiri dan menyiksa jiwamu menyerupai kutu yang merayap di atas bumi".

"Pernikahan tidak memberi seseorang hak untuk mempunyai orang lain, kecuali hak dan kebebasan yang diberikan orang lain pada kita".

"Ibu yaitu segala-galanya. Dialah penghibur kita dalam kesedihan, referensi impian kita dalam penderitaan, dan daya kekuatan kita dalam kelemahan. Dialah sumber cinta kasih, belas kasihan, kecenderungan hati, dan ampunan. Barangsiapa kehilangan ibunya, hilanglah sebuah jiwa murni yang memberkati dan menjagainya siang dan malam".

"Berkasih-kasihlah, namun jangan membelenggu cinta, biarkan cinta itu bergerak senantiasa, bagaikan air hidup, yang lincah mengalir antara pantai dan kedua jiwa".

"Jika kebaikan terkandung dalam cinta kepada apa yang agung, dan dalam kerinduan akan jauh dan tak terlihat - kalau kebaikan yaitu semua hal tersebut, maka akulah salah satu dari orang - orang yang mempunyai kebaikan. Tapi kalau itu terletak dalam hal - hal yang lain dari ini semua, maka saya tidak tahu atau siapa saya ini. Menurutku, kekasih, perempuan yang tepat harus menuntut hadirnya kebaikan dalam jiwa seorang pria, sekalipun ia bodoh".

"Aku menyayangi kekasihku yang mungil, tapi dalam pikiranku saya tidak tahu mengapa saya mencintainya. Aku tidak mau tahu dalam pikiranku. Sudah cukup bahwa saya mencintainya dalam hati dan jiwaku. Sudah cukup bagiku untuk menyandarkan kepalaku pada bahunya kalau saya sedih, kesepian dan kesendirian, atau kalau saya senang amat bernafsu dan penuh keajaiban. Sudah cukup bagiku untuk berjalan di sampingnya ke puncak gunung dan sekali tempo menyampaikan kepadanya,

"kaulah rekanku, kaulah kawanku".

"Oh, kekasih, jangan takut kepada cinta; teman hatiku. Kita harus mengalah kepada cinta meskipun yang ia bawa berupa rasa pedih, rasa tersingkir, rasa rindu, dan meskipun banyak keheranan dan kebingungan yang dibawanya".

"Kebahagiaan perempuan tidak terletak pada kemuliaan sang suami, bukan pada kehormatan dan kelembutannya. Tapi pada cinta yang memadukan jiwanya dan jiwa lelaki yang dicintainya. Kasih sayangnya tercurah - hati menyebabkan masing - masing sebagai satu anggota tubuh kehidupan dan dalam satu kalimat di atas bibir Tuhan".

"Hari ini saya telah bersama laki - laki yang kucintai, ia dan saya menyatu dalam nyala obor Tuhan yang telah diciptakan sebelum dunia ada. Tak ada satu kekuasaan puin di alam ini yang bisa merampas kebahagiaanku. Karena kebahagiaanku memancar dari rengkuhan dua jiwa yang dipadukan oleh saling pengertian dan dipayungi dengan cinta kasih".

"Setelah melaksanakan semua ini, dia tersenyum dan dari balik kata - katanya yang lembut dan ungkapan cintanya, dia sembunyikan syahwat dan nafsu hewaniah".

"Apakah kau melihat sesuatu kebaikan dalam diriku, kekasihku? Dan apakah kau memerlukan kebaikan? Kata - katam melukai dengan kemanisan, jadi apa seharusnya jawabanku? Andaikan dalam diriku memang ada sesuatu yang kau butuhkan, sahabatku, maka diriku milikmu seluruhnya. Kebaikan bukan dengan sendirinya kebajikan; ini lawan kata kebodohan. Dapatkah kebodohan tinggal di daerah yang 'penuh kasih sayang?".

"Cinta di antara roh menyerupai anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran yaitu kehidupan".

"Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian pula dia akan menyalibmu. Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi pemangkasanmu. Sebagaimana dia membumbung, mengecup puncak-puncak ketinggianmu, membelai mesra ranting-ranting terlembut yang bergetar dalam cahaya matahari, demikian pula ia menghujam ke dasar akarmu, mengguncang-guncangnya dari ikatanmu dengan tanah".

"Alangkah buruknya kasih sayang yang meletakkan kerikil di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya".

"Kita akan melampaui senja, secara kebetulan membangunkan fajar dari dunia lain. Tapi cinta akan tetap tinggal, dan bekas-bekas jarinya takkan terhapus. Direstui menempa pembakaran, berloncatan bunga-bunga api, dan tiap bunga api yaitu sebuah matahari. Itu lebih baik bagi kita, lebih arif, menemukan sebuah bayangan yang tersangkut dan tidur di bumi kedewasaan kita, dan biarkan cinta, insan dan papa, memimpin hari yang akan tiba".

"Pandangan pertama kekasih yaitu menyerupai sang jiwa yang digerakkan di atas permukaan air, yang dialirkan ke langit dan ke bumi. Pandangan pertama teman hidup menggemakan kata-kata Tuhan,

"Biarkan saja apa adanya..".

"Setiap orang niscaya akan teringat akan cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari yang asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan di relung hatinya dan membuatnya begitu senang di balik segala kepedihan misterinya".

"Kita ini satu, kekuatanmu. Kau telah memasuki diriku-dan salah satu dari kita tidak bisa memutus hubungan tanpa menghancurkan yang lain. Hubungan ini menjadi milik "diri" kita yang lebih besar. Aku tidak bisa berpikir, berimajinasi, mencipta dan bekerja tanpa kau, lebih daripada tanpa diriku sendiri. Dan suatu hubungan harus berpengaruh memikul derita menyerupai hubungan kita -dan menahan goncangan sedemikian rupa menyerupai masa-masa menyakitkan yang sudah kita lewati. Tetapi tanpa masa-masa menyakitkan itu, kukira hubungan ini tidak akan jadi begitu indah".

"Tuhanku, arah tujuanku yaitu kepuasanku; saya yaitu hari kemarinmu dan Dikau yaitu hari esokku. Aku yaitu akarmu di bumi dan Dikau yaitu bungaku di langit, dan bersama - sama kita tumbuh di depan wajah matahari".

"Aku yaitu ombak. Aku dan pantai yaitu sepasang kekasih. Angin menyatukan dan memisahkan kami. Aku tiba dari atas temaram, untuk menggabungkan perak buihku dengan emas pasirnya, dan kusejukkan jiwanya yang membara dengan kelembabanku. Menjelang fajar kubacakan dalil gairah buat kekasihku, dan ia menarikku ke dadanya. Di senja hari kunyanyikan doa kerinduan, dan ia memelukku".

"Setiap kali mendamba hati lain, hati yang bisa diajak untuk bersama - sama mereguk madu kehidupan dan menikmati kedamaian, sekaligus melupakan penderitaan hidup".

"Jiwa yang penuh penderitaan menemukan ketenteraman ketika disatukan dengan jiwa lain serupa. Mereka saling memeluk dgan mesra, menyerupai orang asing yang terhibur tatkala melihat orang asing lain di daerah yang jauh. Hati yang dipersatukan melalui perantaraan sedih cita tidak akan terpisahkan oleh semaraknya kebahagiaan. Cinta yang dibasuh dengan air mata akan suci dan indah selamanya".

"Hidup insan tidaklah bermula dari dalam kandungan dan tidak pernah berakhir di liang kubur. Dan cakrawala yang penuh oleh rembulan dan bintang - bintang ini tidaklah ditinggalkan oleh jiwa yang menyayangi dan roh - roh yang menurut gerak nurani".

"Orang - orang yang oleh cinta tidak diberi sayap tidak akan bisa terbang di balik awan untuk melihat dunia magis, di mana jiwaku dan jiwa kekasihku hidup bersama - sama di satu kebahagiaan yang menyedihkan. Mereka yang tidak dipilih oleh cinta mendengarkan ketika cinta memanggil-manggil".

"Seorang lelaki setengah baya, tubuhnya rapuh, wajahnya gelap. Dengan mendesah, dia berkata,
"Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah. Aku mewarisinya dari insan pertama.".

"Seorang cowok dengan tubuh yang berpengaruh dan besar, dengan bunyi menyerupai nyanyian, berkata "Cinta yaitu sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dalam diriku, yang menghubungkan masa kini ke generasi masa kemudian dan yang akan datang.".

"Barangsiapa tidak melihat malaikan dan iblis dalam keindahan dan keculasan hidup akan tercampak jauh dari ilmu pengetahuan, dan jiwa pun akan hampa dari rasa cinta kasih".

"Beritahu saya oh manusia, beritahu aku! Siapa di antara kalian yang tidak akan bangun dari tidur kehidupan, kalau cinta telah membasuh jiwamu dengan jari - jarinya".

"Seorang cowok bertubuh kokoh dan kaut lewat, dalam bunyi nyanyian dan berkata, "Cinta yaitu keteguhan hati yang ditambatkan pada kemanusiaanku, yang menghubungkan masa kini dengan masa lalu, dan masa depan".

"Dalam kesunyian malam, ketika hantu malam memeluk semua ciptaan, saya melihat segala sesuatu, kadang - kadang bernyanyi dan berbisik. Kesedihan yaitu aku, lantaran menatap malam telah membuatku sia - sia. Tetapi saya seorang pecinta, dan aroma cinta yaitu kesadaran".

"Ada sesuatu yang lebih agung dan murni daripada yang diutarakan oleh mulut. Keheningan menerangi jiwa - jiwa kami, berbisik ke jantung hati dan menyatukannya. Keheningan memisahkan Kami dari diri - diri kami, membawa kami melayari cakrawala jiwa dan mendekatkan kami pada Surga. Keheningan menyadarkan kami bahwa tubuh tak lebih dari penjara, dan bahwa dunia ini hanyalah sebuah daerah pengasingan".

"Dia mencari penyatuan bersamaku di istana kejayaan, yang dia bangun di atas tengkorak kelemahan, atau dalam emas dan perak. Tetapi saya akan muncul padanya di rumah sederhana yang dibangun Tuhan, diatas gundukan arus - arus perasaan. Kekasihku mencintaiku dan mencariku dalam ciptaan - ciptaannya, tetapi dia hanya akan menemukanku dalam ciptaan - ciptaan Tuhan".

"Sekarang cinta mulai menggubah puisi dari prosa kehidupan, membentuk dari pikiran - pikiran masa kemudian untuk mazmur supaya bersenandung sepanjang siang dan bernyanyi di malam hari".

"Seorang perempuan yang telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga yaitu sebuah kebenaran, yang sekaligus faktual dan maya, yang hanya bisa kita pahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan. Dan kalau kita mencoba melukiskan perempuan demikian itu, ia pun menghilang menyerupai kabut".

"Aku yaitu pohon yang tumbuh di keteduhan, dan kini saya menjulurkan dahan-dahanku meraih getar cahaya hari. Aku tiba untuk mengucapkan selamat tinggal padamu, kekasihku, dan harapanku semoga perpisahan kita akan seagung dan seindah cinta kita. Biarlah perpisahan kita menjadi menyerupai api yang melebur batangan emas dan membuatnya menjadi lebih berharga".

"Apabila cinta memanggilmu, ikutlah dia, walalu jalannya terjal berliku - liku. Dan apabila sayapmu merangkulmu, pasrah dan menyerahlah kepadanya walau pedang yang tersembunyi di sayap itu melukaimu. Dan kalau dia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan".

"Jika engkau dalam kecemasan, hanya kedirian cinta dan kesenangannya yang engkau cari, maka lebih oke bagmu menutupi tubuh. Lalu menyingkir dari papan penempaan, memasuki dunia tanpa musim, di mana engkau sanggup tertawa, namun tidak sepenuhnya. Tempat engkau pun sanggup menangis, namun tidak sehabis air mata".

"Seorang lelaki tua, punggungnya bungkuk, kakinya bengkok menyerupai potongan-potongan kain, dengan bunyi gemetar ia berkata, "Cinta yaitu istirahat panjang bagi tubuh dalam kesunyian pusara, kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian".

"Seorang lelaki, bajunya hitam dengan janggut panjang, dahinya berkerut dan berkata, "Cinta yaitu ketidakpedulian yang buta. Ia bermula dari awal masa muda dan berakhir bersama dengan penghabisannya".

"Seorang lelaki tampan dengan wajah yang berbinar dengan senang berkata, "Cinta yaitu pengetahuan surgawi yang menyalakan mata kita dan memperlihatkan kita segala sesuatu menyerupai para tuhan melihatnya".

"Seorang yang buta, sambil mengetokkan tongkatnya ke tanah dan dengan menangis dia berkata:

"Cinta yaitu kabut tebal, yang menyelimuti jiwa pada semua sisinya dan menyelubungi citra keberadaan dirinya -atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara kerikil karang, tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang menggema di lembah-lembah".

"Seorang anak kecil berumur 5 tahun sambil tertawa dan berkata, "Cinta yaitu ayahku, dan cinta yaitu ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengetahui wacana cinta".

"Hati nurani perempuan tak berbuah oleh waktu dan musim, bahkan kalau mati abadi, hati itu takkan hilang sirna. Hati seorang perempuan laksana sebuah padang yang berubah jadi medan pertempuran, setelah pohon - pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan kerikil - kerikil karangn memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang - tulang dan tengkorak - tengkorak, ia akan tenang dan membisu seolah tak ada sesuatu pun terjadi, lantaran ekspresi dominan semi dan ekspresi dominan gugur tiba pada waktunya dan memulai pekerjaannya".

"Terus terang, tidak banyak orang sampaumur yang bisa melihat alam. Pecinta alam yaitu dia yang perasaannya luar - dalam sunggu sesuai satu sama lain; yang telah memelihara semangat masa kecil bahkan hingga memasuki era insan dewasa".

"Perkawinan yaitu penyatuan dua jiwa dalam cinta yang kokoh untuk menghapuskan perpisahan. Ia yaitu kesatuan agung yang terpisah dalam roh. Ia yaitu gelang emas dalam sebua rantai yang permulaannya yaitu sebuah pandangan, dan risikonya yaitu Keabadian. Ia yaitu hujan suci yang jatuh dari langit tak bernoda untuk menyuburkan dan memberkati ladang-ladang Yang Mahakuasa Illahi".

"Jika pandangan pertama dari mata sang kekasih bagaikan sebuah benih yang ditaburkan daam hati manusia, dan ciuman pertama dari bibirnya bagakan sekuntum bunga di atas cabang pohon Kehidupan, maka penyatuan dua kekasih dalam perkawinan yaitu bagaikan buah pertama dalam bunga pertama benih itu".

"Kekasihku, saya bisa memikirkan hal yang sama denganmu. Aku bisa tenang bersamamu sepanjang saya menginginkannya. Ketika bersamamu saya bisa bekerja. Dan sekali lagi, kupikir, 'Aku bisa gila tanpa dirimu sekarang'.

"Wahai teman - teman masa mudaku dengan nama Perawan Suci saya meminta kepada kalian untuk meletakkan setangkai kembang di atas pusara cintaku, lantaran dengan itu kalian akan menjaddi fajar, dari malam - malamku yang gelap dan dingin, membawa sinar yang hangat dan menyuguhkan embun penyegar bagi mawarku yang kering".

"Dukacita orangtua yang menyaksikan komitmen nikah putrinya, sama dengan kebahagiaan yang dirasakan di waktu perkawinan putra laki - lakinya. Karena lelaki selalu membawa anggota gres ke tengah - tengah keluarganya. Sementara perkawinan perempuan membuat hilangnya satu anggota keluarga".

"Kemarin, bagiku engkau menyerupai seorang saudara, yang dengannya saya tinggal, dan di sini saya duduk di dekatnya dengan sopan dibawah pengawasan ayah. Kau dan saya sanggup mencicipi kehadiran sesuatu yang lebih manis dari sekedar tali persaudaraan, yaitu percampurang antara cinta dan ketakutan yang memenuhi hatiku dengan penderitaan dan kebahagiaan".

"Ketika jiwa seseorang akan menetap dalam wilayah pikiran-pikiran yang bergerak, dia akan kehilangan kekuatan kata-kata. Tetapi saya masih akan menyampaikan kepadamu sepanjang waktu kekasihku. Dan saya akan selalu tahu yang kau ketahui sehingga kita akan berjalan dan bercakap-cakap bersama".

"Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama, inilah saatnya untuk cinta dan kepercayaan. Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa beriramanya malam, ketika seseorang menyayangi dan mempercayainya".

"Oh, kekasih! Engkau yaitu sebuah menara kekuatan! Aku tak tahu apa yang harus saya lakukan hari ini tanpa engkau. Aku harus mandi dalam kobaran api. Dan saya merasa sangat terlindungi dan terjaga".

"Apa saja yang pernah engkau lakukan, atau katakan, atau perlihatkan, atau alami, semua itu memperlihatkan padaku sehingga memberimu kebahagaan. Dan engkau harus membiarkan semua yang kulakukan, lantaran saya mencintaimu dan ingin memberimu kebahagiaan".

"Kekasihku, kuharap saya sanggup menyampaikan keapdamu, apa arti kehadiranmu untukku. Semua itu membuat jiwa dalam jiwaku. Engkau selalu datangn di ketika saya memerlukannya, dan semua itu selalu membuat kita sangat mengharapkan lebih banyak hari, lebih banyak malam, dan lebih banyak kehidupan. Kapan saja hatiku hampa dan gemetar, saya merasa sangat membutuhkan seseorang untuk menyampaikan kepadaku bahwa masih ada hari esok untuk semua hati yang hampa dan gemetar, dan engkau selalu melakukannya, untukku".

"Kekuatan untuk menyayangi yaitu anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, alasannya yaitu kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari insan penuh berkat yang mencinta".

"Cinta yaitu seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti"

"Curahan hatiku kepadamu -apa maksud semua itu? Sebenarnya, saya tidak tahu apa yang kumaksudkan dengan semua ini. Akan tetapi, saya tahu bahwa kau yaitu kekasihku dan bahwa saya memuja cinta. Kemiskinan dan kerja keras yang didampingi cinta jauh lebih baik daripada kekayaan tanpa cinta".

"Sahabatmu yaitu kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hati, yang dengan kasih kautaburi dan kau pungut buahnya dengan penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa".

"Kasih sayang dan kekerasan selalu berperang di hati insan menyerupai malapetaka yang berperang di langkit malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu sanggup mengalahkan kekerasan. Karena ia yaitu anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan malam ini akan berlalu dengan datangnya siang".

"Siapa di antara kau yang tidak mencicipi bahwa kekuatan untuk menyayangi yaitu tanpa batas? Dan bukanlah waktu sebagaimana halnya cinta tak terbagi dan tak mengenal ruang".

Bersmabung ke penggalan : Kata Bijak John F Kennedy

Itulah beberapa kutipan yang sanggup anda jadikan sebagai materi Inspirasi atau Motivasi supaya terus berjuang untuk menjadi insan yang mempunyai kegunaan di tengah-tengah masyarakat. Silahkan anda bagikan kepada teman netter yang lain bisa via button Facebook, Twitter, Google+ yang ada di bawah artikel dengan menyantumkan URL Blog ini. Tetap stand by di NetterKu.com dan hingga ketemu di lain waktu, Thanks!

0 Response to "Kata Bijak Kahlil Gibran Wacana Kehidupan"

Post a Comment