Gus Dur juga dikenal sebagai bapak pluralisme Indonesia. Pandangannya mengedepankan perilaku saling menghargai dan mencintai antar sesama manusia, tanpa dibatasi oleh agamanya apa. Agar tidak sempit dan gampang terprovokasi, maka ketika ini akan saya bagikan ke kau quote indah dari beliau. Supaya semangat dan tidak gampang mengalah dengan keadaan, supaya kau tetap tertawa, meski seluruh dunia sedang menertawaimu juga.
Selemah apakah kita sebagai muslim hingga mengharuskan orang lain untuk ikut tidak makan hanya alasannya yakni kita sedang berpuasa?
Urusan agama yakni urusan personal kita dengan Tuhan. Urusan suku, yakni urusan kita dengan keluarga. Namun kita juga punya tanggung jawab sebagai manusia.
Atas nama membela Tuhan, orang menghancurkan orang lain tanpa belas kasihan. Namun apakah itu tidak justru berarti mengerdilkan kuasa Allah dengan menganggapnya lemah dan perlu dibela?
Terkadang kenyataan memang menipu. Apa yang terlihat tidak mungkin belum tentu benar-benar tidak mungkin. Hanya kau berani melampauinya atau tidak.
Sederhana saja, menyerupai bahan kewarganegaraan yang kita dapatkan di sekolah dasar: jikalau kita tidak mau hak kita dilanggar, maka jangan melangagr hak orang lain. Sebab sebebas apapun juga, kebebasan kita tetap dibatasi oleh kebebasan orang lain.
Atas semua yang gagal, atas semua yang berjalan tak sesuai rencana, kau hanya punya pilihan untuk melangkah ke depan. Terlalu usang meratapi keadaan tak akan memberimu apa-apa.
Mengakui perbedaan dan memeliharanya tidak menciptakan orang atau bangsa menjadi lemah. Sikap tulus mendapatkan perbedaan dan ketidaksetujuan, justru menunjukan kita yakni sosok atau bangsa yang kuat.
Sama menyerupai ketika karyamu dicaci maki, sebagai kreator bukankah kau sakit hati? Menghina dan menistakan insan sama menyerupai menghina dan menistakan Tuhan, sebagai penciptanya.
Hidup memang sudah berat, dan tak semua program lawak sanggup menghibur diri. Karena itu, kita harus pandai-pandai menghibur diri sendiri. Maka, tertawa saja!
Fungsi negara yakni sebagai pelindung rakyatnya. Tak boleh dibatasi oleh warna kulit, bahasa ibu, atau bahkan siapa Tuhannya. Di sebuah negara, seharusnya semua orang punya hak yang sama.
Perang dan konflik yang berkepanjangan yakni salah satu efek dari keegoisan manusia. Terpaku pada kepentingan masing-masing hingga lupa bahwa kita sama-sama manusia.
Agama membawa pesan-pesan damai. Fungsinya bukan untuk mengkafirkan atau memerangi orang lain, melainkan untuk menyadarkan insan bahwa dirinya yakni pecahan dari ciptaan Tuhan.
Mengetahui dan mengerti yakni dua hal yang berbeda. Mengetahui belum tentu mengerti, sedang yang mengerti sudah niscaya mengetahui.
Quote yang ini agak panjang. Namun maknanya sangat dalam. Hidup insan memang sudah ditentukan jangka waktunya, namun diri sendirilah yang sanggup menuliskan sejarah hidup itu.
Signature respon ini hanya milik Gus Dur seorang. Mengajak kita untuk tidak menyulitkan yang mudah, dan membesar-besarkan yang sepele. Santai saja!
Meski pemerintahan Gus Dur sebagai presiden Indonesia tidak lama, namun Gus Dur memperlihatkan banyak tinggalan nasihat yang sanggup kita gunakan sebagai modal untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Cara Gus Dur melontarkan humor-humor segar barangkali sanggup menjadi alternatif kita untuk menghadapi kenyataan.
Hidup memang terkadang terasa sulit. Namun segala lika-likunya itulah yang justru menjadikannya bermakna. Bila persoalan datang, ya dihadapi saja. Bila bertemu orang yang punya pandangan dan iman yang berbeda, ya dihargai saja. Bila mengalami kegagalan, ya bangun lagi saja. Gitu aja kok repot!
Baik, sekian dari saya semoga artikel ini sanggup bermanfaat buat kita semua dan semoga para penggagas di indonesia tidak gampang untuk terprovokasi atas hasutan-hasutan yang tidak baik. Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih alasannya yakni masih sanggup menyapa sahabat sekalian, Sekian dan jangan lupa di share ya ke yang lain dan tetap stay tune di Situs Motivasi Netterku.com, Horasss!
0 Response to "Quote Gus Dur Ini Cocok Buat Kau Biar Tidak Gampang Terprovokasi"
Post a Comment