Merawat Blog Menyerupai Cinta Yang Terlalu Sering Patah Hati



Jika kalian pernah mencicipi cinta, maka senyum dan sakit yang dirasakan juga bakal menjumpaimu dikala menjalankan blog. Saya hidup dengan begitu banyak asmara yang terluka dan ada waktu dimana aku bakal tersenyum bahkan tertawa sendiri dikala mengenangnya.

Saya masih ingat dikala pertama kali mengenal dunia blog dan membuat postingan perdana. Seperti dikala pertama membuat surat cinta di dingklik sekolah dahulu, ada getaran dalam dada, apakah si Dia bakal tersenyum dikala membacanya atau malah menertawakannya.

Dan begitulah cinta, apa yang pertama kali kamu ucapkan bakal selalu disambut dengan senyuman. Walau kala itu, kata romantis masih saja begitu absurd dan langka untuk diterjemahkan. Namun dikala itulah hal yang paling indah untuk dikenang. Saya bakal selalu tersipu malu bila kembali mengenang surat cinta pertama yang ku tuliskan.

Saya telah menghapus blog pertama yang aku buat di 2005 silam. Namun tulisan-tulisannya masih aku simpan rapih dalam folder kenangan. Tapi ada beberapa blog yang masih aku agarkan gentayangan meski tak pernah lagi aku pedulikan. Sesekali aku menjenguknya hanya untuk mengembalikan ingatan. Dimana semua ini bermula dan mimpi-mimpi besar didendangkan.

Seperti judul goresan pena ini, merawat blog menyerupai cinta yang terlalu sering patah hati. Kadang kita ditinggalkan, dicampakkan dan kadang pula dilupakan. Namun dari semua itulah, mengapa banyak orang mendambakkan cinta. Karena pada akhirnya, rasa sakit yang ditimbulkan bakal membuatmu tersenyum diesok hari.

Tulisan ini aku buat, alasannya sudah terlalu banyak hal yang aku alami dalam menjalankan BLOGOOBLOK ini. Terlalu banyak kekecewaan dan sakit hati. Saya mencintainya sepenuh jiwa namun kadang pengorbanan tidak selalu berakhir dengan kecupan.

Nyaris sebulan terakhir aku tak banyak menulis di blog ini. Selain kesibukan yang faktual di dunia, aku juga menyesali patah hati yang teramat pahit. Saya dicampakkan oleh Youtube. Kesalahan yang aku perbuat tak termaafkan pada akhirnya. Seperti dikala pertama kali aku diputuskan seorang perempuan alasannya tak pernah membalas surat-suratnya.

Pada goresan pena Caranya Menyelamatkan Channel Youtube Yang Disuspend mungkin kalian bakal mengerti akar permasalahannya. Saya sanggup solusinya, tapi kesalahan yang terjadi ada pada kesempatan yang selalu aku sepelekan. Saya tak pernah menyangka bakal berakhir tragis dengan semua channel Youtube aku bakal disuspend.

Namun balasannya aku sadar, tidak ada drama yang selalu berakhir manis. Dan hanya orang-orang yang frustasi yang bakal menyerah pada nasibnya. Seorang pejuang bakal terus hidup dan menatap kedepan. Kesialan yang terjadi harusnya jadi pendorong Agar kedepan tak ada lagi lubang yang sama sampai terjatuh lebih dalam.

Saya menentukan untuk hidup kembali. Mengisi blog ini dengan sejuta senyuman. Senyum yang tiba dari banyak sekali penjuru dan berguru dari setiap pengalaman. Saya juga memohon maaf kepada kalian, yang mungkin saja tersesat ke blog ini, kemudian tak menemukan hal gres untuk dikenali.

Sudah 2017 dan BLOGOOBLOK memasuki tahun ketiganya. Saya ingin ada kado anggun yang aku berikan untuknya. Saya sadar bahwa ada banyak kesalahan yang aku perbuat buat blog ini. Seperti aku meninggalkannya begitu saja selama 8 bulan alasannya tergiur honor jutaan rupiah. Saya memohon maaf kepadanya.

Saya juga memohon maaf kepada setiap komen yang tak sempat aku balas satu persatu, untuk setiap email yang hanya aku baca namun tak sempat dibalas. Dan untuk semua orang yang pernah mengunjungi blog ini. Sungguh satu kehormatan buat saya, sanggup memperlihatkan sesuatu yang berMakna untuk blog teman-teman.

Tanpa kunjungan, komentar dan email dari teman-teman. Blog ini dan aku sendiri tak ada Maknanya. Saya juga memohon maaf kepada banyak klien yang projeknya tak sempat aku tangani. Sekali lagi, aku memohon maaf kepada semuanya. Utamanya kepada BLOGOOBLOK ini sendiri. Kita yaitu satu dan harusnya tetap bersama.

Sungguh, komentar yang tak henti-hentinya dalam setiap postingan blog ini yaitu spirit dan kebahagian yang tak terhingga buat saya. Komentar dan email inilah yang membuat aku tetap bertahan dan terus menulis. Karena hal itu sangat berMakna besar bagi blog ini. Ibarat cinta, komentar yaitu tanda cinta paling nyata.

Saya menulis postingan ini menjelang subuh hari, Setelah semua komen yang masuk aku baca satu persatu. Saya balasannya sadar, aku sedang jatuh cinta, dan resiko patah hatinya pun harus aku terima. Karena cinta sama saja menjalankan blog. Kadang senang, kadang harus rela sedih.

Selamat Berjuang!
+Wisa Rahardi

0 Response to "Merawat Blog Menyerupai Cinta Yang Terlalu Sering Patah Hati"

Post a Comment