ZUHUD TERHADAP DUNIA CINTA AKHIRAT
Tidak akan tepat kecintaan seorang hamba terhadap akhirat kecuali dengan zuhud terhadap dunia. Dan zuhud ini tidak akan benar, kecuali sehabis melihat dua hal dengan cara pandang yang benar pula:
Pertama: melihat kenyataan dunia yang sebenarnya. Betapa cepat dunia hancur, hilang, dan binasa. Melihat betapa rendah dan hinanya dunia, derita dikala berebut dan rakus terhadapnya. Kemudian kepayahan letih, dan capek, yang di dapat, yang akibatnya terputus dan lenyap dengan menyisakan murung dan penyesalan. Maka orang yang rakus mengejar dunia, tidak lepas dari tiga keadaan, kegelisahan sebelum mendapatkannya, keresahan dikala meraihnya, serta resah dan sedih sehabis hilangnya darinya.
Kedua: melihat hakikat akhirat. Yaitu kepastian kedatangan darul abadi dan kehidupannya yang kekal di sana. Kemuliaan segala kebaikan yang ada, serta jauhnya erbandingan –bahkan tidak sanggup dibandingkan- antara khirat dan dunia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya, “Dan darul abadi itu lebih baik dan lebih kekal” (QS. Al-A’la : 17). Disana hanya ada kebaikan-kebaikan tepat yang abadi. Sedangkan dunia hanyalah khayalan-khayalan yang menipu yang segera pudar kemudian hancur.
Apabila dua cara pandang ini sempurna, orang itu niscaya mengutamakan yang ditunjukkan logika untuk di dahulukan serta zuhud terhadap apa yang di tunjukkan logika untuk zuhud terhadapnya.
Tabiat insan siapapun itu tidak akan mau meninggalkan kenikmatan di depan mata, demi mendapat kemanfaatan di hari kemudian, yaitu keledzatan yang dinanti. Kecuali kalau ia mengetahui lebih utamanya nikmat yang akan tiba daripada yang dihadapan matanya, serta kuatnya cita-cita pada nikmat yang lebih tinggi dan afdhal.
Maka, apabila seseorang lebih mengutamakan yang sementara, serba kurang dan penuh kerendahan, sebabnya sanggup jadi ia tidak mengetahui hakikat keutamaan akhirat, atau tidak tertarik terhadap yang lebih utama. Dua hal ini menunjukkan salah satu dari dua kemungkinan; lemahnya dogma atau lemahnya logika dan pengetahuan.
Kita harus memperhatikan hal-hal di bawah ini:
Pertama: JAHANAM BAGI YG MENGHENDAKI KEHIDUPAN DUNIAWI
Barangsiapa menghendaki kehidupan kini (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Al Israa’ 18)
Kedua: TETAPI KAMU MEMILIH KEHIDUPAN DUNIAWI
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, kemudian dia sembahyang. Tetapi kau menentukan kehidupan duniawi. Sedang kehidupan darul abadi yaitu lebih baik dan lebih kekal. (Al A´laa 14-17)
Ketiga: NERAKA BAGI PENGUMPUL DUNIA (KIKIR)
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, kemudian dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kau simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah kini (akibat dari) apa yang kau simpan itu.” (At Taubah 35)
Keempat: JANGAN RAKUS PADA DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Demi Allah bukan kefakiran (kemiskinan) yang saya khawatirkan atas kamu, akan tetapi saya khawatir apabila dunia ini dibentangkan untukmu sebagaimana ia telah dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, kemudian kau saling merebut dunia sebagaimana mereka memperebutkannya. Akhirnya dunia menghancurkan kau sebagaimana ia telah membinasakan mereka”. (Bukhari Muslim)
Kelima: CENGKERAMAN DUNIA
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, “Pada suatu hari ketika saya bersama Rosulullah saw, maka dia menggerakkan tangannya seperti menolak sesuatu, sedangkan saya tidak melihat sesuatu apa pun di depan beliau. Tanyaku, “Wahai Rosulullah saw, mengapa engkau menggerakkan tanganmu seperti menolak sesuatu, padahal saya tidak melihat sesuatu apa pun dihadapanmu?”. Beliau saw bersabda, “Diperlihatkan kepadaku seperti dunia hendak mendatangi aku, maka kataku, “Pergilah kau dari aku, lantaran saya tidak bahagia denganmu”. Kata Dunia, “Ketahuilah bahwa kau tidak akan mendapat saya lagi. Demi ALLAH kalau kau sanggup terlepas dari cengkeramanku, maka saya tidak akan melepaskan cengkeramanku terhadap orang-orang yang tiba sepeninggalmu”
Keenam: ALLAH AKAN MEMECAH BELAH HARTA ORANG YG MENGINGINKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Barangsiapa ia bangkit di pagi buta (pagi sekali) sedang ia berharap hanya pada harta benda (duniawi), maka ALLAH niscaya mencerai beraikan urusan orang tersebut dan memecah belah hartanya. Dan ALLAH mengakibatkan kefakirannya itu di depan kedua matanya. Dan dunia yang telah tertulis baginya. Dan barangsiapa yang bangkit pagi buta dengan mengharap akhirat, maka ALLAH niscaya mengumpulkan keinginannya itu dan memelihara harta yang dimilikinya. ALLAH mengakibatkan kekayaan di dalam hatinya. Dunia akan mendatanginya dengan penuh hina dina (tak berharga)” (Imam al-Ghazali)
Ketujuh: AKU TAKUT KALIAN BERLOMBA MENDAPATKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya demi ALLAH saya tidak takut kalian akan berbuat syirik, akan tetapi yang saya takutkan atas kalian yaitu dunia, jangan-jangan kalian saling berlomba mendapatkannya”. (HR Bukhari Muslim)
Kedelapan: HIDUP DI DUNIA BAGAI BERTEDUH DIBAWAH POHON
Rosulullah saw tidur diatas sebuah tikar, ketika dia bangkit tampak bekas tikar itu di pinggangnya. Kemudian kami berkata : “Wahai Rosulullah (bagaimana) seandainya kami mengembangkan kasur (alas tidur yg empuk) untuk anda?” Maka Beliau bersabda, “Apalah artinya dunia ini bagiku? Aku didunia ini hanyalah bagaikan seorang pengendara yg berteduh dibawah sebuah pohon kemudian pergi dan meninggalkannya”. (HR Tirmidzi)
Kesembilan: DUNIA INI TAK BERHARGA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya dunia ini dilaknat (dibenci tidak berharga) dan dilaknat (pula) apa yg ada didalamnya kecuali dzikir kepada Allah dan segala yang mendekatkan kepada-Nya, orang alim dan orang yang menuntut ilmu” (HR Tirmidzi). Wallahu’alam.
“Semoga goresan pena ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin”
0 Response to "Zuhud Terhadap Dunia Cinta Akhirat"
Post a Comment