Ucapan Selamat Iedul Fitri



Hari : Ahad 11 Agustus 2013 M.
Oleh: Kak Abu Samah
Ucapan selamt idul fitri
Pertanyaan:
Bagaimana ucapan selamat yang benar di hari raya idul fitri?
Jawaban:
            Hukum memperlihatkan ucapan selamat hari raya  Al-hafiz ibnu hajar mengatakan, “dari jubair bin Nufair; ia menyampaikan dahulu, apabila para sahabat Nabi sallahualaihi wasallam salang bertemu pada hari raya mereka saling mengucapkan “Taqobbalallhu minna wa minkum” (sandnya hasan ; fadhul bari, 2:446)
            Ibnu Aqil menyebutkan beberapa riwayat. Diantaranya dari Muhammad bin ziyad; ia menyampaikan “saya pernah bersama debu umamah Al-Bahili radhiyallahu anhu dan beberapa sahabat lainnya. Setelah pulang dari shalat id, mereka saling memperlihatkan ucapan “Taqobbalallhu minna wa minkum” (Al-mughni,2:250;As-suyuthi menyampaikan sanadnya hasan)
            Imam malik ditanya perihal ucapan seseorang kepada temannya di hari raya, “Taqobbalallhu minna wa minkum” atau Ghafarallahu lana wa laka ia menjawab, saya tidak mengenalnya dan saya tidak mengingkarinya” (at-taj wal iklil, 2:301)
            Ibnu habib menjelaskan maksud ucapan imam malik, maksud ia saya tidak menganggapnya sebagai sunnah dan saya tidak mengingkari orang yang mengucapkannya sebab ucapan itu isinya baik, mengandung doa…..(Al-fawakih Ad-dawani,3:244)
            Syekh Asy-syabibi mengatakan, bahkan wajib mengucapkan selamat dikala hari raya, kalau tidak mengucapakan kalimat ini menimbulkan permusuhan dan terputusnya hubungan sesame…..(al-fawakih Ad-dawani 3;244)
Catatan:
            Diriwayatkan dari ibnu asakir, dari ubadah bin shamit radhiallahu anhu, bahwa ia bertanya kepada Nabi Sallahualaihi wasallam perihal ucapan selamat di masyarakat dikala id (Taqobbalallhu minna wa minkum) lalu ia menjawab, itu perbuatan orang andal kitab dan ia membencinya. Namun, di dalam sanad riwayat iniada perawi yang bernamaabdul kholiq bin kholid bin zaid. Kata imam bukhari “mungkarul hadits (haditsnya tidak di terima) debu hatim menilainya Dhaif, An-nasa’I menyampaikan tidak terpercaya, ad-daruqudhni menyampaikan perawi yang ditinggalkan, sedangkan Abu nu’aim menyampaikan tidak ada apa-apanya. (Al-hawi lil fatawa, 1;117 karya Asy-suyuthi)
            Lafal ucapan selamat idul fitri yang disarankan para ulama
            Dari jubair bin unfair: ia mengatakan, dahulu para sahabat Nabi sallahu alaihi wa sallam  apabila saling bertemu pada hari raya  saling mengucapakan:
“Taqobbalallhu minna wa minkum”
“semuga Allah mendapatkan Amal kami dan amal kalian” (sanadnya hasan fathul bari 2;446)
            Ibnu habib menyampaikan yang semisal dengan ini yakni ucapan sebagianorang dikala id (id yang di berkahi) id mubaaraq (ahyakum) semuga Allah member keselamatan bagimu, dan semisalnya tidak diragukan bahwa ini semua di perbolehkan  (Al-fawakih ad-dawani 3;244)
            Imam malik ditanya perihal ucapan seseorang kepada temannya di hari raya “Taqobbalallhu minna wa minkum” atau Ghafarallahu lana wa laka ia menjawab saya tidak mengenalinya dan saya tidak mengingkarinya (At-taj wal iklil 2;301)
            Syekh islam mengatakan, sebagai balasan ats pertnyaan yang di tunjukkan kepada ia ucapan selamat di hari raya antara satu sama lain sehabis shalai id (“Taqobbalallhu minna wa minkum” atau ahaallahu alaika dan semacamnya) maka ucapan ini diriwayatkan dari beberapa sahabat  bahwa mereka melakukannya. Sebagian ulama’ menyerupai Imam Ahmad dan yang lainnya juga member dispensasi …… (Majmu’ Fatawa, 5;430)
Catatan:
Syekh Ali bin Hasan al-halabi menyampaikan (ahkamul idain, hlm62) “adapun ucapan sebagian orang “kullu Amin wa antum bikhoirin’ atau semacamnya yakni ucapan yang tertolak, tidak sanggup diterima. Bahkan ini termasuk dalam larangan dalam firman Allah:
“apakah kalian hendak mengganti sesuatu sesuatu yang baik dengan sesuatu yang buruk” (al-baqarah : 61)
Yang semisal dengan ini yakni ucapan yang tersebar  di Indonesia “minal Aidin wal faizin” ucapan ini tidak diriwayatkan oleh para sahabat maupun ulama setelahnya. Ini hanyalah ucapan penyair di masa preode Al-andalusi  yang berjulukan “Shafiyuddin Al-Huli” dikala ia membawakan syair yang konteknya mengkisahkan dendang perempuan di hari raya. (Dawawin Asy-Syi’ri Al-Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182)
Oleh sebab itu tidak selayaknya semacam ini di ikuti dan di jadikan taradisi atau kebiasaan. Wallahu a’alam.

0 Response to "Ucapan Selamat Iedul Fitri"

Post a Comment