Media sosial menyerupai pisau yang bisa memperlihatkan manfaat kalau penggunaannya sesuai. Tapi bisa juga memperlihatkan kerugian yang pantas untuk disesali kalau penggunaannya sembarangan. Sudah berapa banyak kasus perceraian atau rusaknya rumah tangga hanya alasannya yaitu media sosial. Memang penggunaan media umum tidak selalu berakhir dengan perselingkuhan, tapi pada keadaan tertentu hal tersebut bisa menciptakan Rumah Tangga menjadi terganggu.
Kita tentu tahu ketika Seseorang mengikuti atau menambahkan Orang lain menjadi sobat kemudian diterima, mirip sudah ada kesan bahwa keduanya mempunyai hubungan pertemanan. Dari itu menciptakan salah satu bahkan keduanya, merasa pantas untuk saling bercanda, memberi teguran, bahkan bertanya banyak wacana problem pribadi. Kedekatan bisa muncul hanya alasannya yaitu hal tersebut saja.
Saling menyebarkan dongeng hingga memperlihatkan respon atas suatu postingan dan balasannya hingga pada tahap mengirim pesan secara pribadi. Mulai tahap inilah yang balasannya menjadi jalan munculnya masalah-masalah gres dalam kehidupan Rumah Tangga. Anda mungkin cuma ingin mencari sobat chatting atau sobat curhat untuk problem yang mustahil diceritakan pada Pasangan. Atau sekedar seru-seruan untuk mengisi waktu luang.
Pada fase ini masih bisa dikatakan tidak mengganggu asal pasangan Anda tidak tahu. Tapi semakin lama, Anda juga butuh privasi dan buruknya privasi itu terhadap pasangan Anda sendiri. Dengan lawan chatting Anda merasa bisa terbuka untuk problem apapun, tapi dengan pasangan sendiri Anda justru terkesan menutupi sesuatu. Mulai ada perasaan was-was kalau pasangan menilik isi chatting Anda hingga itu menciptakan Anda punya inisiatif untuk selalu membersihkannya.
Bagi Anda ini tidak akan jadi masalah, bahkan kalau pasangan merasa curiga dan balasannya Anda berhasil meyakinkan Dia. Tapi dari itu, doktrin pasangan tetap akan turun. Kepercayaan pasangan bahkan bisa hilang dan tidak lagi mempercayai apa yang Anda nyatakan kepadanya. Mulai muncul kecurigaan demi kecurigaan terhadap kegiatan yang Anda lakukan di Dunia maya.
Jika itu terus terjadi, Anda akan semakin butuh privasi yang lebih dari sebelumnya. Misalnya saja mulai merahasiakan pasword pada pasangan hingga berusaha supaya pasangan tidak menyentuh perangkat elektronik Anda. Bahkan Anda harus mengawasi ketika pasangan mulai menilik untuk sekedar memastikan apa saja yang pasangan lihat. Sikap itu saja akan semakin menciptakan pasangan tidak lagi percaya pada Anda.
Hilangnya doktrin inilah yang balasannya bisa merusak perasaan pasangan terhadap Anda sendiri. Bahkan bisa memicu pasangan untuk melaksanakan hal yang sama. Anda tentu menentukan untuk tidak menilik handphone pasangan alasannya yaitu Anda sendiri juga tidak ingin Dia melaksanakan hal yang sama. Sehingga masing-masing bisa asyik dengan Dunianya sendiri tanpa begitu peduli lagi dengan kehidupan dan keharmonisan rumah tangga.
Belum lagi kalau ada hal yang memperlihatkan efek perasaan negatif ketika pasangan mengetahui isi chat Anda dengan orang lain, ini bisa menjadi pertengkaran dan tentu saja akan merubah cara berpikir pasangan secara drastis.
Jika dulu pasangan selalu membuang kesempatan untuk menduakan alasannya yaitu merasa cintanya hanya pantas untuk Anda, bisa saja sehabis itu Dia tidak lagi berpikir mirip itu. Padahal hanya gara-gara Anda punya sobat chatting. Anda tentu tidak berharap hal demikian balasannya menjadi variasi dalam kehidupan Rumah tangga Anda sendiri.
Belum lagi ketika Anda mulai ketergantungan terhadap sobat chatting secara terus menerus, Anda akan merasa hal itu lebih asyik dari apapun meskipun hanya sekedar memperlihatkan sensasi senang sesaat. Saat Anda mulai bosan, pasangan tidak lagi menarik dan Anda justru mempunyai harapan untuk mencicipi lebih bersama Orang lain.
Ingat, chatting dengan lawan jenis memang tidak selalu berakhir dengan perselingkuhan. Tapi hal itu bisa menjadi jalan bagi Anda untuk mempunyai harapan lebih dari itu. Hanya butuh waktu hingga balasannya semua terlambat dan merusak semuanya. Jangan biarkan perasaan dan kehidupan Rumah tangga Anda rusak hanya alasannya yaitu hal sepele yang bisa Anda tinggalkan.
0 Response to "Seberapa Bisa Tugas Media Umum Bisa Merusak Rumah Tangga?"
Post a Comment