3 Alasan Jangan Eksklusif Menilai Jelek Seseorang Menurut Katanya

 gampang percaya pada apa yang disampaikan Orang lain tanpa berusaha mencari tahu kebenarann 3 Alasan Jangan Langsung Menilai Buruk Seseorang Berdasarkan Katanya

Sudah menjadi kebiasaan bagi Kita, gampang percaya pada apa yang disampaikan Orang lain tanpa berusaha mencari tahu kebenarannya. Kita tidak pernah berpikir apa yang Dia sampaikan itu benar atau tidak. Apalagi bila Orang yang memberikan Kita anggap dapat dipercaya. Khususnya dikala mendapat dongeng perihal keburukan Orang lain, Kita pribadi berpikir bahwa orang yang dibicarakan benar-benar buruk. Padahal ada banyak alasan semoga supaya Kita tidak terus-terusan menerapkan contoh pikir yang ibarat ini. Sebab apa yang disampaikan perihal keburukan Orang, belum tentu benar meskipun pihak yang memberikan termasuk Orang yang sangat jujur. Berikut alasan jangan pribadi menilai jelek menurut "katanya".

1. Kita tidak pernah tahu sumber dongeng itu darimana asalnya

Pernahkah Kita berpikir bahwa Orang yang memberikan juga mendengar hal itu dari kata Orang lain. Kita tidak akan pernah dapat memastikan sumber awal dongeng tersebut dari Orang yang jujur atau pembohong. Bisa saja dongeng awal diciptakan oleh pembohong tapi disebarkan secara massal dan berulang kali. Sehingga akan semakin banyak orang yang memberikan seolah dongeng itu benar-benar terjadi. Sehingga Orang jujur pun akan terpengaruh juga. Hingga jadinya banyak yang menganggap bahwa kebohongan itu ialah sesuatu yang benar adanya.

2. Kita tidak tahu pasti, tujuan pihak yang memberikan keburukan Orang lain

Tujuan Orang menceritakan hal buruk, tidak pernah dapat Kita ketahui secara pasti. Bisa saja Dia hanya berusaha menghipnotis semoga Kita tidak suka atau menilai jelek Orang yang diceritakan keburukannya. Ada kepentingan tertentu, kepuasan tersendiri, atau dapat juga untuk menghindarkan Kita dari Orang tersebut. Orang yang terkesan jujur pun dapat terpengaruh untuk melaksanakan hal ini, bila Dia merasa apa yang Dia lakukan ialah demi tujuan yang benar.

3. Bisa jadi dongeng itu sengaja diciptakan atas dasar kebencian semata

Kalau sudah benci, apapun dapat dianggap salah sehingga jadinya suka menambahkan dongeng semoga lebih banyak Orang yang membenci sosok tertentu. Atau kalau tidak, menceritakan kebenaran tapi berusaha menggiring opini semoga pemahaman orang lain menjadi salah. Kita tidak pernah tahu dikala mengalami kondisi ini. Seolah Kita pribadi percaya begitu saja.

Lalu, Apa yang harus dilakukan?


Kita tidak seharusnya menilai Orang lain jelek hanya menurut kata Orang. Jika Kita memang perlu mencari tahu, cari tahu kebenarannya dari sumber yang benar-benar dapat memperlihatkan bukti nyata. Jika kita tidak merasa perlu mencari tahu, jangan hingga menganggap dongeng yang beredar benar adanya. Apalagi hingga ikut membuatkan pada Orang lain.

Jika Kita sudah terlanjur mendapat kabar jelek perihal Seseorang, bila memang ingin tahu maka kenalilah Orang tersebut. Sebab berbagai Orang yang jelek perihal satu hal saja, jadinya Orang lain banyak yang menganggap jelek terkait semuanya. Padahal namanya Manusia niscaya ada sisi baiknya. Dan sekali lagi, belum tentu keburukan yang sudah beredar ialah kenyataan yang ada pada dirinya.

Pada kenyataannya Kita sering menilai Orang dari tampilan luarnya. Orang yang tampak jelek Kita anggap buruk, apalagi bila sudah ada kabar yang beredar. Tapi Kita sendiri lupa banyak Orang munafik yang sepertinya baik tapi bersama-sama lebih parah dari Mereka yang Kita anggap lebih buruk. Maka stop menilai Orang menurut katanya apalagi ikut menyebarkannya.

0 Response to "3 Alasan Jangan Eksklusif Menilai Jelek Seseorang Menurut Katanya"

Post a Comment