Banyak sekali Orang yang awalnya meminta tolong pinjam uang tapi karenanya malas mengembalikannya. Hingga pihak yang menawarkan pinjaman, sering sekali menyerupai pengemis untuk uangnya sendiri. Orang yang meminjam cenderung santai dan seolah tidak ada beban meskipun Dia ingat betul masih punya tanggungan hutang.
Bahkan tidak jarang urusan hutang piutang ini membuat problem gres yang berkepanjangan. Fakta menyerupai ini sudah banyak terjadi disekitar Kita. Dan tentunya ada alasan kenapa Orang-orang tidak tahu diri pada karenanya malas untuk membayar hutang, berikut alasannya.
1. Menyayangkan tidak mencicipi uang yang didapatkan dari hasil kerja keras
Jika mempunyai hutang kemudian membayarnya, ada perasaan tidak rela lantaran tidak mencicipi uang yang sudah didapatkan dari hasil kerja keras. Seolah ada godaan untuk menggunakan uang itu untuk keperluan pribadi. Orang-orang tidak tahu diri kurang menyadari bahwa sudah menggunakan uang itu lebih awal sebelum waktunya, tentu melalui proses berhutang. Mereka tidak sadar bahwa uang yang ada sudah bukan lagi haknya. Sebab mereka menggunakan lebih dulu sebelum berusaha mendapat dengan perjuangan sendiri. Penulis sendiri pernah mengalami perasaan menyerupai ini, tapi penulis memaksakan diri untuk segera menggunakan uang tersebut untuk membayar hutang.2. Penundaan lantaran merasa belum bisa membayar hutang
Uang sebetulnya sudah ada untuk membayar hutang. Tapi namanya insan punya kebutuhan dan juga keinginan. Uang tersebut dipakai lebih dulu untuk keperluan pribadi lantaran merasa tanggung jawab membayar hutang dianggap perlu dilakukan ketika mempunyai uang lebih sesudah keperluan pribadi terpenuhi. Padahal Mereka bisa mengalahkan beberapa keinginan semoga hutangnya segera selesai. Tapi tampaknya mereka tidak berusaha untuk itu.3. Memanjakan diri dengan solusi sesaat
Banyak sekali Orang yang memanjakan diri dengan menunda membayar hutang. Menggunakan solusi sesaat tanpa memikirkan jangka panjang. Contohnya ketika ditagih, suka mencari alasan semoga tidak segera membayar hutang. Sehingga meskipun mempunyai uang, bisa dipakai untuk kepentingan pribadi lebih dulu. Masalah hutang nanti-nanti saja lantaran dianggap tidak penting bagi diri Mereka.4. Berpikir daripada dipakai bayar hutang, lebih baik dipakai lebih dulu semoga bisa menawarkan laba yang bisa dipakai untuk bayar hutang
Ada juga yang punya pikiran demikian. Kalau demi kelangsungan hidup sendiri, tentu bukan masalah. Misalnya saja bila uang yang ada dipakai untuk bayar hutang, dampaknya pemasukan akan terhenti dan justru tidak bisa membayar hutang lainnya. Tapi kalau Orang tidak tahu diri berbeda pikirannya. Ketika ada uang yang seharusnya dipakai membayar hutang, merasa sayang lantaran ada peluang bisnis yang tampaknya menggiurkan. Terus mengalami fase menyerupai itu sehingga akan semakin malas bila membayar hutang. Sebab daripada membayar hutang, menganggap lebih baik uang itu diputarkan. Dan niat awal laba dipakai untuk bayar hutang, sudah hilang seketika.5. Ada harapan, hutang itu dilupakan
Berharap hutang yang ditanggung dilupakan pelan-pelan. Sehingga bagi Mereka yang tidak tahu diri, merasa diuntungkan dengan hal tersebut. Tidak perlu susah-susah membayar hutang lantaran pada karenanya tinggal akal-akalan tidak ingat. Apalagi sang penagih tidak mau lagi membahas lantaran tidak ingin masalah.6. Berpikir bayar hutang nanti saja sesudah banyak uang, kalau kini masih menyayangkan lantaran kondisinya masih pas-pasan
Ada suatu cita-cita atau harapan, suatu ketika nanti akan jadi Orang yang banyak uang. Hingga punya tekad untuk bayar hutang, nanti saja sesudah mempunyai uang banyak. Kalau kini dipaksakan bayar hutang, tentu saja keadaan akan semakin sulit.Itulah cara berpikir yang umumnya dimiliki Orang yang malas bayar utang. Padahal sudah kewajiban Kita untuk melunasi hutang yang dimiliki. Andai saja belum mampu, setidaknya berikan pengertian. Tapi dibalik itu tetap berusaha keras semoga hutang segera selesai.
0 Response to "6 Cara Berpikir Orang Yang Malas Bayar Hutang"
Post a Comment