Perhitungan Sisa Umur Umat Islam

PERHITUNGAN UMUR UMAT ISLAM dan TAHUN KEDATANGAN IMAM MAHDI
PREDIKSI TAHUN 2008 M
‪#‎Wallahu_Alam‬....
Segala pemujaan dan kebanggaan hanyalah bagi ALLAH yang Maha Suci dan Maha Agung. Satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Tidak ada sekutu bagi ALLAH sang penguasa alam ghaib, DIA pemilik segala diam-diam dan ditangan ALLAH langit dan bumi. Salam dan selawat senantiasa tercurah kepada insan utama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pemimpin kaum mukmin.
Presentasi ini membahas perkara perhitungan umur umat Islam, yang belum pernah dipublish secara berantai lewat mailing list, insya ALLAH hanya di milis Cinta-Rasul. Perkara ini sangatlah besar dan berdasarkan sebagian insan dianggap sebagai khurafat dan bidaah, tetapi bagi kita kaum Ahlus Sunnah (Sunni) ialah lebih baik mengambilnya sebagai iktibar semoga kita senantiasa bersiap diri menghadap ALLAH subhanahu wa ta’ala. Kita tahu bahwa urusan kiamat ialah hak mutlak milik ALLAH saja, bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak mengetahuinya, namun ia mengisyaratkan tanda-tandanya. Dan ialah kita berusaha untuk memahaminya.
Ingat! Kita ialah kaum ahlus sunnah, tujuan presentasi kita ini hanya menyeru kepada insan semoga senantiasa mengingat ALLAH semoga berbakti kepada-NYA dengan bersegera mengerjakan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Time is running away. Janganlah kita mati dengan membawa kebodohan dan kedunguan kita yang tidak mempergunakan mata, telinga, otak, nalar dan hati yang telah diberikan ALLAH subhanahu wa ta’ala untuk melihat gejala kekuasaan-NYA Yang Maha Besar.
Pada file ini kita hanya mengambil 2 pendapat dari ulama-ulama yang populer dalam anutan Ahlussunnah wal Jamaah yaitu dari:....
1. Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari Mazhab Syafi’i
2. Imam Ibnu Rajab al Hanbali
Kita menganggap pendapat mereka bertiga sangat rasional, sehingga sebagaimana tujuan para Imam itu menyeru kepada insan semoga senantiasa bersiap diri dan mengerjakan amal ibadah yang banyak, maka demikian pula halnya dengan kita yang berharap semoga insan yang tertidur kembali terjaga, semoga insan yang lalai dalam agamanya menjadi kembali kepada sunnah Rasulnya, dan semoga kita mati dan menghadap ALLAH subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha dan diridhai.
abillahit taufiq wal hidayah.
Menurut pendapat Ibnu Hajar:
Umur umat Yahudi ialah umur umat Kristen ditambah dengan umur umat Islam.
Para andal sejarah menyampaikan bahwa Umur umat Yahudi yang dihitung dari diutusnya Nabi Musa alaihis salam hingga diutusnya Nabi Isa alaihis salam ialah 1500 tahun.
Kemudian dengan adanya hadis:
Dari Salman Al Farisi ia bercerita bahwa “Masa-masa antara Isa dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ialah selama 600 tahun”. [HR. Bukhari]
Sehingga umur umat Kristen yang dihitung dari semenjak diutusnya Nabi Isa (Yesus) alaihis salam hingga diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ialah 600 tahun.
Sehingga akan didapat:
Umur Yahudi = Umur Kristen + Umur Islam
1500 tahun = 600 tahun + 900 tahun
Kemudian Ibnu Hajar dalam Kitabnya menyampaikan adanya pelengkap 500 tahun sesuai hadis marfu yaitu:
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap semoga umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hari itu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”.
[hadis shahih riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim dan disahihkan oleh Al Albani]
Makara total umur Islam berdasarkan Ibnu Hajar ialah 900 + 500 tahun = 1400 tahun lebih, belum termasuk pelengkap (karena tidak mungkin umur itu bernilai genap)
Sekarang kita berada di tahun 1429 Hijriah (2008 Masehi), berarti sudah melewati lebih dari 1400 tahun itu. Sedangkan pelengkap yang dimaksud itu mungkin ialah umur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, lantaran Islam ialah agama yang dibawa oleh beliau. Juga ditambah dengan 13 tahun lantaran awal penulisan tahun Hijriah dimulai pada ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Dan 13 tahun ialah ketika ia di Makkah.
Sehingga umur Islam adalah:
1400 + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun sebelum hijrah) = 1476 tahun
Jika dikurangi dengan masa kita hidup ini yaitu 2008 Masehi atau 1429 Hijirah, berarti 1476 – 1429 = 47 tahun.
“47 tahun ialah sisa umur umat Islam dari hari ini.”
Apakah pada tahun 2055 Masehi Islam sudah hilang dari muka bumi???
Hanya ALLAH yang mengetahuinya. Maka sebagai insan yang cerdik dan beriman, sudah sepantasnya kita bersiap dan berbenah diri dengan mempersiapkan dan memperbaiki segala amal ibadah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Sesungguhnya masa menetap kau dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu ialah menyerupai jarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Hadis diatas diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Imam Bukhari. Dan berdasarkan penafsiran Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah berlalu” itu ialah umat Nabi Musa (yahudi) dan umat Nabi Isa (nasrani) lantaran ada hadis sahih lain yang berbunyi menyerupai itu yang pada dasarnya membandingkan Islam dengan Ahli Kitab.
Beliau telah meletakkan keseluruhan masa dunia ialah menyerupai satu hari penuh dengan siang dan malamnya. Beliau mengakibatkan waktu yang telah berlalu dari umat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa menyerupai waktu satu malam dari hari tersebut, dan waktu itu ialah 3000 tahun. Kemudian ia mengakibatkan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam ialah menyerupai waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.
Kemudian ia menafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Bani Israil (umat Nabi Musa) hingga datangnya Nabi Isa menyerupai setengah hari pertama, dan masa amaliah umat Isa ialah menyerupai waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam ialah menyerupai sehabis salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Makara perhitungan berdasarkan Ibnu Rajab itu sebagai berikut:
• Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000 tahun
• Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun
• Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun
• Umur Kristen = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun
Maka umur umat Islam ialah 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun (setengah hari akhirat) sebagaimana hadis dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu Dawud, Ahmad (yang ada dihalaman terdahulu).
Sehingga umur Islam berdasarkan Ibnu Rajab ialah 900 + 500 = 1400 tahun, belum termasuk pelengkap tahun. Namun ia tidak menyebut berapa tahun tambahannya.
Perhitungan ini sama dengan metode yang dipakai oleh Ibnu Hajar.
APA YANG TERJADI JIKA UMUR UMAT ISLAM SUDAH BERAKHIR???
Setelah umur umat Islam berakhir (ditandai dengan wafatnya Nabi Isa Al-Masih), maka setelah itu kita orang Islam masih hidup. Ada yang menyampaikan selama 40 tahun lagi. Namun selama itu tidak ada lagi mualaf (orang yang masuk Islam) dan syahadat yang diterima [artinya tidak ada lagi orang yang diterima masuk Islam], tidak ada lagi tobat yang diterima, lantaran pada final Umur Umat Islam itu matahari akan terbit dari arah Barat. Kemudian insan akan kembali kepada kekafiran dan kemunafikannya, bahkan lebih merajalela lagi.
‪#‎Apa_ciri_ciri_khusus_Imam_Mahdi_itu‬?
Menurut Rasulullah Saw, namanya menyerupai nama Rasulullah dan ayahnya pun
sama dengan ayah Rasulullah.
‪#‎Saat_muncul_Imam_Mahdi_berusia_berapa‬?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama
kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau begitu, ketika ini bahu-membahu Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang
kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, lantaran memang
ia fenomena yang akan muncul mendadak.
‪#‎Bukankah_sudah_ada_beberapa_orang_yang_mengaku_sebagai_Imam_Mahdi‬?
Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 cowok di Ka’bah. Jumlah itu
sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun
sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang
mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.
‪#‎Apakah_kelak_Imam_Mahdi_akan_memimpin_kekhalifahan_Islam‬?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka
meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan
jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next
World Order (Tatanan Dunia Kelak).
‪#‎Peperangan_apa_saja_itu‬?
Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung
Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim
Persia, juga menang. Ketiga, perang melawan Rum atau Eropa, juga
menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu
shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, kemudian Imam Mahdi hendak maju
menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat,
yaitu Isa ‘Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah
timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon semoga Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As
menolak, “Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau
menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini,
Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma’mum.”
Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan.
Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As,
melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.
‪#‎Perang_ini_terjadi_dimana‬?
Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis.
Menurut hadits, ketika melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal “mengkerut”
lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa hingga akhirnya
terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal
tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As kemudian mengangkat tinggi-tinggi tombak
itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan
menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa perilaku itu keliru.
‪#‎Setelah_umur_ummat_Islam_berakhir_apa_yang_terjadi_kemudian‬?
Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana.
Pada masa itu tetap ada orang kafir, hingga pada masa tertentu Allah Swt
mendatangkan tanda final zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi
dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam.
Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah,
akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai.
Ya sudah, selesai. Berakhirlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan
kehancuran luar biasa, lantaran tidak ada lagi amar ma’ruf nahiy munkar.
Nabi menggambarkan, ketika itu insan tak akan malu-malu bersenggama
seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga
datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan
mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.
Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara perihal tema final zaman.
Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar
celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh
yang bicara perihal final zaman, syurga, dan neraka. “Masyarakat kita
menganggap kehidupan kiamat sebagai hal yang tidak penting,”
Ihsan menyimpulkan.
Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi,
Dajjal, Armageddon, kiamat, ialah kosakata yang kerap meluncur dari
bibirnya ketika ceramah. “Masyarakat harus terus diingatkan,” alasannya.
Ihsan juga terus mengingatkan semoga kaum Muslimin waspada terhadap fitnah
kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru. “Dunia ketika ini memang
sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan,” ungkapnya sewaktu
ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.
Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan
menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu’ al-insany (ketentuan Ilahi berupa
pergolakan antarmanusia). “Konflik antara ummat Islam dan Yahudi
Adalah konflik hakiki,” kata penulis buku “Pertarungan Abadi” ini.
Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya
ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jikalau kita menghayati desain
besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka aneka macam friksi dan
ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan.
“Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, menyerupai pada shalat
berjama’ah,” katanya.
Tidak aneh, alasannya itu sudah diisyaratkan Nabi sejak
berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, “Dajjal tidak akan muncul
sebelum ummat insan lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar
pun tidak membuktikan lagi perihal Dajjal.”
Rasulullah juga sudah menganjurkan semoga kita berdoa usai membaca tahiyat
akhir di setiap shalat, menyerupai diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu
adalah permohonan semoga kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia,
dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaikan problem ini.
‪#‎Kenapa_Anda_concern_bicara_tentang_tema_ini‬?
Huru-hara kiamat itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan.
Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-
hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi
muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja
nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau
kita ikut-ikutan, kan repot.
Selama ini, tema kiamat biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan
lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita
akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untuk
menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang niscaya akan tetap
berjalan terlepas apakah kita oke atau tidak.
Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan.
Kekalahan ummat Islam ketika ini sudah amat parah, bagaimana otak kita
akan mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh menciptakan pesawat F-16, Belum
tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita dilarang menjadi
fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum
yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak,
maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita
harus terlibat di dalamnya.
Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits perihal kiamat itu
derajatnya tidak hingga mutawatir. Bagaimana berdasarkan Anda? Saya ini
bukan andal hadits ya. Tetapi gejala kiamat yang ditulis para
ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas perihal Imam Mahdi.
Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir
zaman? Mestinya para ulama banyak berbicara perihal ini, harus bisa
menjadi sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis
buku-buku kiamat berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad
Jamaluddin, penulis buku “Umur Ummat Islam”, berlatar belakang insinyur.
Belakangan ia gres menempuh S-2 di Fakultas Da’wah Universitas Al-
Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi
best-seller.
Kenapa bukan ulama yang menulis itu? Jangan-jangan ini sebuah isyarat
bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak
sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad.
Tidak tidak mungkin pula ada penggagas harakah yang akan menolak kedatangan
Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang ketika ini masih
bergelimang kemaksiatan tidak tidak mungkin sanggup menjadi prajurit-prajurit
yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu
semata, tapi juga amal.
"(kiranya golongan yang ingkar masih tidak mau mendapatkan peringatan yang diberi kepadanya) maka tidak ada lagi yang mereka tunggu melainkan ketika kiamat yang akan tiba kepada mereka secara mengejut,karena sesungguhnya tlah lahirlah tanda tanda kedatangannya.kalaulah demikian,maka bagaimanakah mereka sanggup mendapatkan peringatan yang diberi kepada mereka apabila ketika kiamat itu tiba kepada mereka?" (muhammad 47:18)
YA ALLAH DAKU MEMOHON KEPADA-MU BERILAH KAMI PETUNJUK DAN LINDINGILAH KAMI DARI FITNAH DAJJAL... امين
mohon di share jikalau ini bermanfaat..!

0 Response to "Perhitungan Sisa Umur Umat Islam"

Post a Comment