📝 Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz ditanya oleh seorang wanita: “Saya ingin bertaubat kepada Allah dari sifat hasad. Saya sudah berusaha untuk lepas dari sifat tersebut semampu saya, namun setan senantiasa menarik hati aku untuk kembali pada sifat tersebut dalam banyak kesempatan melalui jalan iri hati. Ketika aku iri kepada teman aku atau kepada para perempuan yang lain, kemudian aku pun hasad. Saya dengar perkataan dari teman saya, katanya: “tahan saja rasa irimu dan hasadmu di hati dan jangan hingga terucap di mulut, sehingga Allah tidak menganggapnya dosa”".
Beliau menjawab:
👉Ya, bila anda hasad (dengki), maka lawanlah sekuat tenaga dalam hati anda. tahan rasa hasad tersebut dan jangan hingga anda melaksanakan sesuatu yang bertentangan dengan syariat. Jangan hingga anda memberi gangguan pada orang yang anda dengki. Baik dengan perkataan maupun perbuatan. Mintalah kepada Allah untuk mencondongkan hati anda dan semoga tidak menjerumuskan hati anda pada sifat yang berbahaya.
📝Ketika seseorang hasad namun ia tidak mewujudkannya dalam suatu agresi maka itu tidak membuatnya berdosa selama ia tidak melaksanakan apa-apa. Tidak memberi gangguan pada orang yang dihasadi dan juga tidak berusaha menghilangkan nikmat yang ia dapatkan. Jangan bicara apapun yang sanggup merusak kehormatannya. Apapun yang anda ketahui pada dirinya maka tahan saja dalam hati, ini tidak menciptakan anda berdosa.
📋Namun anda harus tetap waspada semoga tidak menyampaikan sesuatu apapun atau melalukan apapun yang mengganggu orang yang yang anda dengki. Terdapat hadits dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bahwa dia bersabda:
إياكم والحسد فإن الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
“jauhilah hasad alasannya ialah hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”
📝Hasad itu khabits (hal tercela). Namun hasad ini pertama kali menganggu orang yang memilikinya, hasad akan meresahkan pemiliknya sebelum kesudahannya ia menciptakan gangguan pada orang lain. Maka hendaknya seorang mukmin itu senantiasa waspada terhadap sifat ini dengan terus berdoa kepada Allah memohon ‘afiyah (keselamatan diri dari keburukan). Seorang mukmin itu tunduk kepada Allah, demikian juga dalam hal ini ia hendaknya merendahkan diri kepada Allah memohon untuk dihilangkan sifat hasad ini dari hatinya. Sehingga tidak tersisa lagi sedikit pun. Dan saat anda merasa hasad itu akan muncul, berjuanglah dalam hati anda untuk menahannya di dalam hati dan menahan diri untuk tidak memberi gangguan kepada orang yang anda dengki. Baik perkataan maupun perbuatan. Wallahul musta’an.
📚Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/52707
—
📝Penerjemah: Yulian Purnama
📋Artikel Muslim.Or.Id
📚 Grup WA AAN
Agama Adalah Nasehat
📕Menebar Cahaya Sunnah
📕Manhaj Salafush Shalih
📱085782499306 admin
👉Ya, bila anda hasad (dengki), maka lawanlah sekuat tenaga dalam hati anda. tahan rasa hasad tersebut dan jangan hingga anda melaksanakan sesuatu yang bertentangan dengan syariat. Jangan hingga anda memberi gangguan pada orang yang anda dengki. Baik dengan perkataan maupun perbuatan. Mintalah kepada Allah untuk mencondongkan hati anda dan semoga tidak menjerumuskan hati anda pada sifat yang berbahaya.
📝Ketika seseorang hasad namun ia tidak mewujudkannya dalam suatu agresi maka itu tidak membuatnya berdosa selama ia tidak melaksanakan apa-apa. Tidak memberi gangguan pada orang yang dihasadi dan juga tidak berusaha menghilangkan nikmat yang ia dapatkan. Jangan bicara apapun yang sanggup merusak kehormatannya. Apapun yang anda ketahui pada dirinya maka tahan saja dalam hati, ini tidak menciptakan anda berdosa.
📋Namun anda harus tetap waspada semoga tidak menyampaikan sesuatu apapun atau melalukan apapun yang mengganggu orang yang yang anda dengki. Terdapat hadits dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bahwa dia bersabda:
إياكم والحسد فإن الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
“jauhilah hasad alasannya ialah hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”
📝Hasad itu khabits (hal tercela). Namun hasad ini pertama kali menganggu orang yang memilikinya, hasad akan meresahkan pemiliknya sebelum kesudahannya ia menciptakan gangguan pada orang lain. Maka hendaknya seorang mukmin itu senantiasa waspada terhadap sifat ini dengan terus berdoa kepada Allah memohon ‘afiyah (keselamatan diri dari keburukan). Seorang mukmin itu tunduk kepada Allah, demikian juga dalam hal ini ia hendaknya merendahkan diri kepada Allah memohon untuk dihilangkan sifat hasad ini dari hatinya. Sehingga tidak tersisa lagi sedikit pun. Dan saat anda merasa hasad itu akan muncul, berjuanglah dalam hati anda untuk menahannya di dalam hati dan menahan diri untuk tidak memberi gangguan kepada orang yang anda dengki. Baik perkataan maupun perbuatan. Wallahul musta’an.
📚Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/52707
—
📝Penerjemah: Yulian Purnama
📋Artikel Muslim.Or.Id
📚 Grup WA AAN
Agama Adalah Nasehat
📕Menebar Cahaya Sunnah
📕Manhaj Salafush Shalih
📱085782499306 admin
0 Response to "Ketika Rasa Dengki Muncul Dihati"
Post a Comment