Tv Trans 7 Bahas Imam Alghozali Dan Di Fitnah Syi'ah



https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1446486292328165&id=100009004239414&substory_index=0

ASTAGHFIRULLAH, TV TRANS 7 DI FITNAH SYI'AH !!
Baru-baru ini tersebar fitnah yang isinya merendahkan Ustadz Arifin Nugroho, yang dilakukan oleh sejumlah situs Syi'ah (baik syiah yang terang-terangan, maupun syiah yang akal-akalan jadi NU) terkait kegiatan Khalifah di televisi swasta Trans 7.
Ada kemungkinan mereka ingin membentuk opini negatif di masyarakat ihwal Stasiun TV TRANS 7 yang selama ini tayangannya membongkar ajaran-ajaran sesat dan kufur semisal menyembah kubur, dan lain-lain yang notabennya pedoman tersebut bersumber dari Syiah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa salah satu kegiatan keislaman di Trans 7 “Khalifah” menuai banyak kebanggaan dari masyarakat muslim di indonesia karena dianggap telah melaksanakan banyak pencerahan terhadap muslim indonesia terkait sejarah islam. Namun sepertinya image itu ingin dirusak dengan cara mengkritik Sang Ustadz yang menjadi narasumber ketika membahas Imam Al-Ghazali dan mengangkat isu "wahabi" ke permukaan. Seperti biasa, de vide it impirea, politik tabrak domba.
Sebenarnya Imam Al-Ghazali itu hidup pada masa keemasan. Karena sejatinya, Ulama yang tidak benar-benar menonjol tentu tidak akan populer. Beliau berhasil membangun generasi yang menumpas kerajaan Syi'ah Fathimiyah di Mesir dan mengusir pasukan Salibis dari Palestina.
Beliau juga berhasil gemilang memberantas liberalisme yang dikemas dalam filsafat Yunani. tidak menyerupai tokoh muda nusantara berjulukan Idrus Romli yang mengaku bermazhab asy'ari namun pemahaman keagamaannya justru banyak diwarnai oleh pedoman filsafat Yunani.
Para ulama jago tafsir dan jago hadits semuanya memujinya setinggi langit. Beliau satu-satunya ulama yang berhak menyandang gelar HUJJATUL ISLAM.
Gelar-gelar keilmuan pada masa silam itu bukan hanya gelar kosong tanpa makna, tapi memang gelar yang sesuai dengan kapasitas keilmuan yang dicapainya. Sekarang ini kita kadang diberi gelar "ustadz" dan "ulama muda", menyerupai Idrus Romli misalnya, padahal secara keilmuan ia sangat tidak pantas dengan gelar itu.
Karya Imam Al-Ghazali yang berjudul al-Mustashfa fi Ushul al-Fiqh menjadi sumber utama tiga mazhab fiqih, Maliki, Syafi'i dan Hanbali.
Semua kitab Ushul Fiqih dari ketiga mazhab tersebut hanya ringkasan (ikhtishar) dari kitab tersebut.
Ustadz Arifin Nugroho yang membahas mengenai sosok Imam Al-Ghazali lantas di rendahkan dan di cekal oleh fihak-fihak yang punya kepentingan. Menurut Ustadz Abu Muhammad Waskito, ini merupakan teladan perilaku beragama yang tidak baik. Emosional, marah-marah, dan kurang menjaga akhlak. kelihatan sekali gaya-gaya Syi'ah Rafidhah.
Coba periksa masalahnya: Imam Al Ghazali itu seorang ulama jago tasawuf, masuk jadi tema kegiatan Khalifah di Trans7. Tentu dia dipuji-puji sepanjang acara. Lalu diberikan sedikit kritik padanya. Namun, tiba-tiba kaum Syi'ah yang berpura-pura menjadi pendukung dia marah-marah. Ngomong apa saja. Termasuk menyerang "Salafi/Wahabi" yang tak ada kaitannya dengan kegiatan itu.
Inti kritiknya begini: Al-Ghazali disebut kurang mendalam ilmu Al Qur'an dan Hadits-nya. Di final hayat, wafat sambil memeluk kitab Shahih Bukhari. ini bersama-sama hanya ihwal REDAKSI KRITIK saja. Semua ulama juga begitu posisinya, punya segudang kebaikan, ada kekurangan pada hal-hal tertentu. Wajar kan. Toh, seorang imam bukan Nabi yang bebas dari kesalahan/kekurangan. Malah dalam "ilmu jurnalistik" dihentikan isinya MEMUJI DOANG, itu tidak seimbang. Harus cover both side. Dua sisi plus minus ditampilkan. Kalau anggun semua, bukan jurnalistik namanya, tapi PROPAGANDA.!
Sebenarnya ini hal sepele, hal kecil, tapi dibesar-besarkan. Tujuannya membentuk opini buruk ihwal tayangan kegiatan Khalifa di Trans7 biar masyarakat menilainya jelek. Ini sudah biasa. Kalau memang mereka NU tulen dan pecinta Imam Al-Ghazali, seharusnya mereka TERIMA KASIH ke Trans7 alasannya yaitu sudah menayangkan kegiatan "full pujian" untuk Iman Al-Ghazali. Masyarakat jadi tahu, siapa itu Imam Al-Ghazali. Kalau mereka tulis 1000 artikel memuji Iman Al-Ghazali, belum tentu akan dibaca orang awam tentunya.
Dibandingkan kritik Umam Ibnu Qudamah & Imam Ibnul Jauzy kepada Al-Ghazali dalam kitab Minhajul Qasidin; kritik kegiatan Khalifah itu sangat sopan. Hanya SALAH REDAKSI DOANG. Sedangkan kedua ulama itu (yakni Imam Ibnu Qudamah dan Imam Ibnul Jauzy) sudah memvonis kitab Imam Al-Ghazali Ihya' 'ulumuddin dihentikan jadi rujukan. Sebagai gantinya, mereka datangkan kitab Minhajul Qasidin.
Atau jikalau mau, mereka itu masuklah ke TV-TV itu. Lalu bikinlah kegiatan yang memuji ulama-ulama idola. Tapi tetap harus obyektif, alasannya yaitu jurnalistik beda dengan PROPAGANDA. Bahkan dalam ilmu hadits juga ada: jarh wa ta'dil (kritik & pujian). Lha ini gimana, mendahulukan emosi & amarah. Super sensi dan sok latah. Ada sedikit saja kesalahan orang, pribadi "radar anti wahabi" menyala. Apa saja dapat dihubung-hubungkan ke "Wahabi".
Seharusnya kita lebih responsif. Nun di sana, di Suriah, di Yaman, di Libia, bahkan Mesir; kaum Aswaja (Asy'ariyah) sedang dibantai para mujrimun. Itu lebih baik & afdhal diperhatikan daripada "perang komen" dan "perang picture" di sini.
Mari kita sayangi diri, agama, dan kehidupan ini. Bagaimana cara kita mencintai diri dan agama ?? Tentunya dengan menyatukan langkah, menjauhi perpecahan, dan basmi Syi'ah Rafidhah.
Salam Ukhuwah,
Abu Husein At-Thuwailibi.

0 Response to "Tv Trans 7 Bahas Imam Alghozali Dan Di Fitnah Syi'ah"

Post a Comment