Thursday, June 13, 2013
UMUR UMAT NABI SAW +-1500 TAHUN
Peringatan bagi ummat Melayu yang alpa. Kami memberikan pesanan bukan untuk menimbulkan ketakutan, melainkan supaya kita bahu-membahu beroleh iktibar dan menerima kesedaran bahawa dunia ini sementara. Apakah kita merasa akan hidup selama-lamanya?Lebih baik bagi kau menghabiskan masa berdamai-damai antara satu sama lain dan berpesan-pesan pada 'amal kebajikan, daripada kau bersibukan berampasan kuasa negara dari kepimpinan negara kau dan mengejar habuan keduniaan sambil menggadaikan keredhaan ALLAH SWT dan Rasul SAW. Musuh kau yaitu satu dalam pelbagai, sedang masa kau sudah semakin terhad. Demi Masa, Demi ALLAH dan RasulNYA, nasihatilah pemimpin-pemimpin kau dengan baik dan elakkan permusuhan di kalangan kamu. - Al Faedah
PESANAN BUAT UMAT MELAYU AKHIR ZAMAN from Melayukita on Vimeo.
Perihal Khilafat Ummah:
Dari Nukman bin Basyir, katanya, ‘Suatu ketika kami sedang duduk2 di Masjid Nabawi dan Basyir itu seorang yg tidak banyak bercakap.Datanglah Abu Saklabah kemudian berkata ” Wahai Basyir bin Saad, adakah kau hafaz hadis Rasulullah wacana para pemerintah?’
Huzaifah RA kemudian segera menjawab.” Aku hafal akan khutbah Rasulullah SAW itu.” Maka duduklah Abu Saklabah Al Khusyna untuk mendengar hadis berkenaan.
Maka kata Huzaifah RA, Rasulullah SAW telah bersabda. “Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah Zaman Kenabian sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu menyerupai yg Dia kehendaki.
”Kemudian belakulah zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan sepertimana Zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya.
Lalu berlakulah zaman raja-raja yang zalim ( malikun a’adhun/zaman kesultanan ). Berlakulah zaman itu menyerupai yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula.
Kemudian berlakulah zaman penguasa diktator (mulkan jabbariyan/penguasa yang memaksakan ideologi yang bukan ideologi islam, dan aturan yang bukan dari aturan islam) dan berlakulah zaman itu menyerupai mana yang Allah kehendaki.
Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan yang berjalan di atas cara hidup Zaman Kenabian.”
Kemudian Rasulullah SAW pun diam.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal di dalam kitabnya Musnad Al Imam Ahmad bin Hanbal, Juzuk 4, halaman 273.Juga terdapat dalam kitab As-Silsilatus Sahihah, Jilid 1, hadis nombor 5.]
1. Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2. Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
3. Zaman pemerintahan raja-raja yang zalim (kerajaan-kerajaan Islam)
4. Zaman penguasa diktator pembawa fasad dan kegelapan
5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Telah berkata akan Imam Malik RA:
Perihal Umur Ummah:
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ALLAH mengumpulkan orang-orang yang awal dan orang-orang yang yang terakhir pada suatu hari yang dimaklumkan yaitu selama 40 (empat puluh) tahun dalam keadaan menengadah dan membeliakkan kedua mata mereka ke langit untuk menunggu keputusan pengadilan dan ALLAH akan turun dalam lindungan awan-awan.
(Hadis hasan riwayat Adz Dzahabi)
4. Dalam suatu hadis sohih (dari Saad bin Abi Waqash) dikatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Hari dimana insan akan berdiri menghadap Tuhan semesta alam yaitu selama setengah hari. (Beliau mengambarkan Al Alquran surah ke-83 Al Muthaffifin).
Sudah kita ketahui bahwa setengah hari darul abadi yaitu 500 tahun. Hal ini bersesuaian dengan hadis Bukhari dan Muslim yang menyampaikan bahwa “Kaum fakir miskin akan memasuki sorga sebelum orang- orang kaya selama setengah hari yaitu selama 500 tahun.
Perhitungan waktu menjelang al sa'ah (kiamat) yaitu sebagai berikut:
1. Dihitung semenjak terbit matahari dari arah Barat yaitu alasannya yaitu setelah perkara itu terjadi maka tidak ada lagi dosa yang diampuni, segala pintu tobat ditutup, dan tidak diterima lagi syahadat. Artinya tidak ada lagi Islam.
2. Dan diakhiri hingga insan berdiri di padang Mahsyar menghadap ALLAH yaitu alasannya yaitu ketika itu insan gres dibangkitkan dari kubur dan belum dihisab.
3. Dari hadis-hadis di depan, maka kita ketahui jarak waktu:
Matahari dari arah barat tiupan pertama = 120 tahun
Tiupan pertama tiupan kedua = 40 tahun
Tiupan kedua kebangkitan seluruh insan = 40 tahun
Kebangkitan perhisaban (penentuan sorga dan neraka) = 500 tahun
Sehingga, sanggup disimpulkan bahwa jarak waktu dari terbitnya matahari dari arah Barat hingga berdiri di padang Mahsyar yaitu 120 + 40 + 40 + 500 = 700 tahun
Kesimpulan perhitungan Imam Suyuthi:
Umur dunia = umur umat terdahulu + umur umat Islam + masa hari akhir
Telah kita ketahui bahwa:
Perhitungan umur dunia yaitu 7000 tahun
Perhitungan umur umat-umat terdahulu yaitu 4800 tahun
Perhitungan masa semenjak ditolaknya syahadat hingga simpulan zaman yaitu 700 tahun
Sehingga sanggup dihitung,
Umur umat Islam = 7000 – 4800 – 700 = 1500 tahun
Kemudian dikurangi dengan masa kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga didapat bahwa sisa umur umat Islam adalah: 1500 – 23 = 1477 tahun
Sebagaimana kita ketahui bahwa semenjak diutusnya Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam hingga dia wafat yaitu 23 tahun, dimana 13 tahun dia SAW berada di Makkah, kemudian diperintahkan ALLAH untuk hijrah ke Madinah, disini dia berdakwah hingga dia wafat selama 10 tahun. Dan penulisan taqwim Hijriah dihitung pada ketika dia Hijrah.
Imam Suyuthi menambahkan dalam kitabnya yang berjudul Al Kassaf ketika mengambarkan tentang keluarnya Imam Mahdi ‘alaihis salam berkata: “Hadis-hadis hanya memberikan bahwa masa-masa (umur) umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahun dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.
Jika umur Islam = 1477 tahun, dan kini kita berada di tahun 2013 Masehi atau 1434 Hijriah.
Maka sisa umur Islam adalah: 1477 – 1434 = 43 tahun.
“43 tahun yaitu sisa umur umat Islam semenjak masa ini.”
(III) IMAM IBNU RAJAB AL HANBALI
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Sesungguhnya masa menetap kau dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu yaitu menyerupai jarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Hadis diatas diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Imam Bukhari. Dan berdasarkan penafsiran Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah berlalu” itu yaitu umat Nabi Musa (yahudi) dan umat Nabi Isa (nasrani) karena ada hadis sahih lain yang berbunyi menyerupai itu yang pada dasarnya membandingkan Islam dengan Ahli Kitab.
Beliau telah meletakkan keseluruhan masa dunia yaitu menyerupai satu hari penuh dengan siang dan malamnya. Beliau menjadikan waktu yang telah berlalu dari umat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa menyerupai waktu satu malam dari hari tersebut, dan waktu itu yaitu 3000 tahun. Kemudian dia menjadikan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam yaitu menyerupai waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.
Kemudian dia mentafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Bani Israil (umat Nabi Musa) hingga datangnya Nabi Isa menyerupai setengah hari pertama, dan masa amaliah umat Isa adalah menyerupai waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam yaitu menyerupai setelah salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Jadi perhitungan berdasarkan Ibnu Rajab itu sebagai berikut:
Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000 tahun
Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun
Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun
Umur Katolik = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun
Maka umur umat Islam yaitu 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun (setengah hari akhirat) sebagaimana hadis dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu Dawud, Ahmad (yang ada dihalaman terdahulu).
Sehingga umur Islam berdasarkan Ibnu Rajab yaitu 900 + 500 = 1400 tahun, belum termasuk tambahan tahun. Namun dia tidak menyebut berapa tahun tambahannya.
Perhitungan ini sama dengan method yang dipakai oleh Ibnu Hajar.
KESIMPULAN TIGA PENDAPAT
1.Umur Umat Islam berdasarkan Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani yaitu 1476 tahun. Atau sisa 42 tahun lagi dari kini (2013).
2.Umur Umat Islam berdasarkan Jalaluddin As-Suyuthi yaitu 1477 tahun. Atau sisa 43 tahun lagi dari kini (2013).
3.Umur Umat Islam berdasarkan Ibnu Rajab Al-Hanbali yaitu lebih dari 1400 tahun.
UMUR UMAT NABI SAW +-1500 TAHUN
Perihal Khilafat Ummah:
Dari Nukman bin Basyir, katanya, ‘Suatu ketika kami sedang duduk2 di Masjid Nabawi dan Basyir itu seorang yg tidak banyak bercakap.Datanglah Abu Saklabah kemudian berkata ” Wahai Basyir bin Saad, adakah kau hafaz hadis Rasulullah wacana para pemerintah?’
Huzaifah RA kemudian segera menjawab.” Aku hafal akan khutbah Rasulullah SAW itu.” Maka duduklah Abu Saklabah Al Khusyna untuk mendengar hadis berkenaan.
Maka kata Huzaifah RA, Rasulullah SAW telah bersabda. “Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah Zaman Kenabian sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu menyerupai yg Dia kehendaki.
”Kemudian belakulah zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan sepertimana Zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya.
Lalu berlakulah zaman raja-raja yang zalim ( malikun a’adhun/zaman kesultanan ). Berlakulah zaman itu menyerupai yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula.
Kemudian berlakulah zaman penguasa diktator (mulkan jabbariyan/penguasa yang memaksakan ideologi yang bukan ideologi islam, dan aturan yang bukan dari aturan islam) dan berlakulah zaman itu menyerupai mana yang Allah kehendaki.
Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan yang berjalan di atas cara hidup Zaman Kenabian.”
Kemudian Rasulullah SAW pun diam.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal di dalam kitabnya Musnad Al Imam Ahmad bin Hanbal, Juzuk 4, halaman 273.Juga terdapat dalam kitab As-Silsilatus Sahihah, Jilid 1, hadis nombor 5.]
1. Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2. Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
3. Zaman pemerintahan raja-raja yang zalim (kerajaan-kerajaan Islam)
4. Zaman penguasa diktator pembawa fasad dan kegelapan
5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Zaman Nubuwwah (Kenabian) dan Zaman Khulafaurrasyidin. Zaman ini yaitu zaman pemerintahan di bawah Rasulullah dan zaman pemerintahan di bawah khalifah 4 (Sayyidina Abu Bakar as Siddiq, Sayyidina Umar al Faruq, Sayyidina Utsman bin Affan, dan Sayyidina Ali). Dua zaman pertama ini memiliki banyak kesamaan, dan dikenal juga sebagai Zaman Ummah Awwal.
Telah berkata akan Imam Malik RA:
لان يصليها أخري هذه الأمه إلا ما أصلها أولها
Lan yusliha akhiri hazihi ummah illa ma aslaha awwaluha
"Tidak akan sekali-kali dipulihkan akan ummat yang simpulan ini melainkan kembali kepada cara pemulihan ummat yang terdahulunya (Para Sohabah RA) [ash-Shifaa of Qaadee ‘Iyyaadh, (2/676)]
Perihal Umur Ummah:
Perihal umur umat Nabi SAW. 3 pendapat dari ulama-ulama yang populer dalam aliran Ahlussunnah wal Jamaah yaitu dari:
1. Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari Mazhab Syafi’i
2. Jalaluddin As Suyuthi (Imam Suyuthi)
3. Imam Ibnu Rajab al Hanbali
Kita menganggap pendapat mereka bertiga sangat rasional, sehingga sebagaimana tujuan para Imam itu menyeru kepada insan biar senantiasa bersiap diri dan mengerjakan amal ibadah yang banyak, maka demikian pula halnya dengan kita yang berharap biar insan yang tertidur kembali terjaga, biar manusia yang lalai dalam agamanya menjadi kembali kepada sunnah Rasulnya, dan biar kita mati dan menghadap ALLAH subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha dan diridhai.
(I) AL HAFIDZ IBNU HAJAR
Hadits riwayat Al Bukhari yang artinya:
Perumpamaan kaum Muslimin dan Yahudi serta Nasrani, menyerupai perumpamaan seorang yang mengupah satu kaum (Yahudi) untuk melaksanakan sebuah pekerjaan hingga malam hari, namun mereka melakukannya hanya hingga tengah hari. Lalu mereka pun berkata, “Kami tidak membutuhkan upah yang engkau janjikan pada kami, dan apa yang telah kami kerjakan, semuanya bagi-mu”.
Ia pun berkata, “Jangan kalian lakukan hal itu, sempurnakanlah sisa waktu pekerjaan kalian dan ambillah upah kalian dengan sempurna”.
Mereka (Yahudi) pun menolak dan meninggalkan orang itu. Maka orang itu mengupah beberapa orang (Nasrani) selain mereka (Yahudi), ia berkata: “Kerjakanlah sisa hari kalian dan bagi kalian upah yang telah saya janjikan untuk mereka (Yahudi)”.
Sehingga ketika tiba waktu sholat Ashar, mereka (Nasrani) berkata, “Ambillah apa yang telah kami kerjakan untukmu dan juga upah yang engkau sediakan untuk kami.”
Orang itu berkata, “Sesungguhnya sisa waktu siang tinggal sedikit.”
Mereka (Nasrani) tetap menolak, sehingga orang itu mengupah satu kaum yang lain (Muslimin) untuk melanjutkan pekerjaan sehingga selesai sisa hari mereka (Nasrani).
Maka kaum itu (Muslimin) pun bekerja pada sisa hari mereka (Nasrani), yaitu sehingga terbenamnya matahari dan mereka pun menerima upah yang tepat yang dijanjikan kepada dua kelompok sebelumnya.
Seperti itulah perumpamaan mereka (Yahudi dan Nasrani) dan perumpamaan apa yang kalian (Muslimin) terima pada cahaya (hidayah) ini.
(HR Al Bukhari. Lihat Fathul-Kabir juz V hlm. 202 no: 5728)
Adapun klarifikasi hadits ini berdasarkan Al Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani: “Para Ahli Naql telah setuju bahwa masa (umur) bangsa Yahudi–sejak diutusnya Musa as–sampai diutusnya Muhammad saw yaitu lebih dari 2000 tahun. Dan umur Katolik dari jumlah itu sebanyak 600 tahun. Satu pendapat menyampaikan lebih sedikit dari itu” (Fathul-Barri juz IV hlm. 449)
Ini artinya, umur Yahudi ialah 2000 tahun lebih – 600 = 1400 tahun lebih.
Menurut para jago sejarah, “lebih” yang dimaksud yaitu seratus tahun lebih sedikit, sehingga umur umat Yahudi yaitu kurang lebih 1500 tahun.
Masa 600 tahun untuk umur Katolik itu berdasarkan HR Al Bukhari dari Salman, “Masa fatrah (kekosongan) antara Nabi 'Isa AS dan Nabi Muhammad SAW yaitu 600 tahun.”.
Adapun ‘tambahan’ umur untuk umat Muhammad terdapat dalam hadits berikut:
“Sesungguhnya Allah tidak akan melemahkanku, yaitu pada umatku, bila Ia mengulur (umur) mereka setengah hari, yaitu 500 tahun.”
1. Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari Mazhab Syafi’i
2. Jalaluddin As Suyuthi (Imam Suyuthi)
3. Imam Ibnu Rajab al Hanbali
Kita menganggap pendapat mereka bertiga sangat rasional, sehingga sebagaimana tujuan para Imam itu menyeru kepada insan biar senantiasa bersiap diri dan mengerjakan amal ibadah yang banyak, maka demikian pula halnya dengan kita yang berharap biar insan yang tertidur kembali terjaga, biar manusia yang lalai dalam agamanya menjadi kembali kepada sunnah Rasulnya, dan biar kita mati dan menghadap ALLAH subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha dan diridhai.
(I) AL HAFIDZ IBNU HAJAR
Hadits riwayat Al Bukhari yang artinya:
Perumpamaan kaum Muslimin dan Yahudi serta Nasrani, menyerupai perumpamaan seorang yang mengupah satu kaum (Yahudi) untuk melaksanakan sebuah pekerjaan hingga malam hari, namun mereka melakukannya hanya hingga tengah hari. Lalu mereka pun berkata, “Kami tidak membutuhkan upah yang engkau janjikan pada kami, dan apa yang telah kami kerjakan, semuanya bagi-mu”.
Ia pun berkata, “Jangan kalian lakukan hal itu, sempurnakanlah sisa waktu pekerjaan kalian dan ambillah upah kalian dengan sempurna”.
Mereka (Yahudi) pun menolak dan meninggalkan orang itu. Maka orang itu mengupah beberapa orang (Nasrani) selain mereka (Yahudi), ia berkata: “Kerjakanlah sisa hari kalian dan bagi kalian upah yang telah saya janjikan untuk mereka (Yahudi)”.
Sehingga ketika tiba waktu sholat Ashar, mereka (Nasrani) berkata, “Ambillah apa yang telah kami kerjakan untukmu dan juga upah yang engkau sediakan untuk kami.”
Orang itu berkata, “Sesungguhnya sisa waktu siang tinggal sedikit.”
Mereka (Nasrani) tetap menolak, sehingga orang itu mengupah satu kaum yang lain (Muslimin) untuk melanjutkan pekerjaan sehingga selesai sisa hari mereka (Nasrani).
Maka kaum itu (Muslimin) pun bekerja pada sisa hari mereka (Nasrani), yaitu sehingga terbenamnya matahari dan mereka pun menerima upah yang tepat yang dijanjikan kepada dua kelompok sebelumnya.
Seperti itulah perumpamaan mereka (Yahudi dan Nasrani) dan perumpamaan apa yang kalian (Muslimin) terima pada cahaya (hidayah) ini.
(HR Al Bukhari. Lihat Fathul-Kabir juz V hlm. 202 no: 5728)
Adapun klarifikasi hadits ini berdasarkan Al Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani: “Para Ahli Naql telah setuju bahwa masa (umur) bangsa Yahudi–sejak diutusnya Musa as–sampai diutusnya Muhammad saw yaitu lebih dari 2000 tahun. Dan umur Katolik dari jumlah itu sebanyak 600 tahun. Satu pendapat menyampaikan lebih sedikit dari itu” (Fathul-Barri juz IV hlm. 449)
Ini artinya, umur Yahudi ialah 2000 tahun lebih – 600 = 1400 tahun lebih.
Menurut para jago sejarah, “lebih” yang dimaksud yaitu seratus tahun lebih sedikit, sehingga umur umat Yahudi yaitu kurang lebih 1500 tahun.
Masa 600 tahun untuk umur Katolik itu berdasarkan HR Al Bukhari dari Salman, “Masa fatrah (kekosongan) antara Nabi 'Isa AS dan Nabi Muhammad SAW yaitu 600 tahun.”.
Adapun ‘tambahan’ umur untuk umat Muhammad terdapat dalam hadits berikut:
“Sesungguhnya Allah tidak akan melemahkanku, yaitu pada umatku, bila Ia mengulur (umur) mereka setengah hari, yaitu 500 tahun.”
(HR Abu Nu’aim dalam Al Hilyah. Lihat Fathul Kabir juz II hlm. 126 No: 1807)
Jadi, umur umat Muhammad saw = umur umat Yahudi – umur umat Katolik = 1500 (lebih sedikit) – 600 = 900 tahun lebih sedikit ditambah 500 tahun = 1400 tahun lebih sedikit.
Lebih sedikit ini, berdasarkan para jago sejarah, sekitar 100 tahun. Maka sanggup disimpulkan, umur umat Islam yaitu sekitar 1500 tahun.
Maka berdasarkan pendapat Ibnu Hajar:
Umur umat Yahudi yaitu umur umat Katolik ditambah dengan umur umat Islam.
Para jago sejarah menyampaikan bahwa Umur umat Yahudi yang dihitung dari diutusnya Nabi Musa alaihis salam hingga diutusnya Nabi Isa alaihis salam yaitu 1500 tahun.
Kemudian dengan adanya hadis:
Dari Salman Al Farisi ia bercerita bahwa “Masa-masa antara Isa dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu selama 600 tahun”. [HR. Bukhari]
Sehingga umur umat Katolik yang dihitung dari semenjak diutusnya Nabi Isa 'alaihis salam hingga diutusnya Nabi Muhammad sollallahu ‘alaihi wasallam yaitu 600 tahun.
Sehingga akan didapat:
Umur Yahudi = Umur Katolik + Umur Islam
1500 tahun = 600 tahun + 900 tahun
Kemudian Ibnu Hajar dalam Kitabnya menyampaikan adanya aksesori 500 tahun sesuai hadis marfu yaitu:
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap biar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hari itu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”.
[Hadis sohih riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim]
Jadi jumlah umur Islam berdasarkan Ibnu Hajar yaitu 900 + 500 tahun = 1400 tahun lebih.
Sekarang kita berada di tahun 1434 Hijriah (2013 Masehi), berarti sudah melepasi lebih dari 1400 tahun itu. Sedangkan aksesori yang dimaksud itu mungkin yaitu umur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, alasannya yaitu Islam yaitu agama yang dibawa oleh beliau.
Juga ditambah dengan 13 tahun karena awal penulisan tahun Hijriah dimulai pada ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Dan 13 tahun yaitu ketika dia di Makkah.
Sehingga umur Islam adalah:
1400 + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun sebelum hijrah) = 1476 tahun
Jika dikurangi dengan masa kita hidup ini iaitu 2006 Masehi atau 1427 Hijirah, berarti 1476 – 1434 = 42 tahun.
“42 tahun yaitu sisa umur umat Islam dari hari ini.”
Hanya ALLAH yang mengetahuinya. Maka sebagai insan yang arif dan beriman, sudah sepantasnya kita bersiap siaga dengan memantapkan kesatuan ummah dan memperbaiki segala amal ibadah.
(II) IMAM AS SUYUTHI
Menurut Imam Suyuthi:
Umur umat Islam yaitu jumlah umur dunia dikurangi dengan umur-umur Nabi/Rasul semenjak Nabi Adam alaihi salam hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW
Perhitungan umur umat Islam berdasarkan dia terdiri dari 3 bahagian iaitu:
(1) Perhitungan umur dunia
(2) Perhitungan umur umat-umat yang terdahulu semenjak Nabi Adam hingga diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(3) Perhitungan jarak waktu semenjak ditutupnya pintu taubat (yaitu semenjak matahari terbit di barat) hingga ketika Tiupan Pertama sangkakala kiamat.
Dimana kemudian akan didapat rumus bahwa:
Umur umat Islam = [1. Umur dunia] – [2. Umur umat terdahulu] – [3. Jarak waktu]
(1) Perhitungan umur dunia
Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hari yang terbit matahari padanya yang paling baik yaitu hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya, dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari jumat.
[HR. Muslim, Tirmizi & Ahmad]
Dari hadis diatas diketahui bahwa perhitungan umur dunia dihitung semenjak dikeluarkannya Nabi Adam alaihis salam ke bumi hingga ketika simpulan zaman yaitu dari hari Jumat ke hari Jumat, yaitu berlalu selama 1 minggu darul abadi (7 hari akhirat).
Sedangkan dalam Al Alquran surah 32 As Sajdah ayat 5 yang berbunyi:
“DIA mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-NYA dalam satu hari yang kadarnya yaitu seribu tahun berdasarkan perhitunganmu”.
Maka sanggup diketahui bahwa 1 (satu) hari disisi ALLAH itu yaitu 1000 tahun dunia. Makara umur dunia yaitu 7000 tahun.
2) Perhitungan umat yang terdahulu
Dari Ibnu Abbas, dari (cerita) Rasulullah sollallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam yaitu 1000 tahun”. Kemudian ia berkata: Antara Adam dengan Nuh yaitu 1000 tahun, dan antara Nuh dengan Ibrahim yaitu 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa yaitu 700 tahun, dan antara Musa dengan Isa yaitu 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita yaitu 600 tahun.
[HR. Hakim]
Jadi sanggup dihitung bahwa masa (umur umat terdahulu) yaitu 1000 + 1000 + 700 + 1500 + 600 = 4800 tahun.
Nabi Adam yaitu insan pertama, sehingga umur dunia tidak dihitung dari tahun sebelum Adam, melainkan dihitung semenjak dia diturunkan ke bumi.
(3) Perhitungan waktu antara terbitnya matahari dari arah barat hingga ditiupnya sangkakala kiamat
Hadis-hadis yang mengambarkan wacana perhitungan waktu ini adalah:
1. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Manusia akan menetap setelah terbitnya matahari dari tempatnya terbenam selama 120 tahun.”
(Hadits sohih mauquf riwayat Ahmad, Thabrani, Ibnu Abu Syibah dan Abdul Razzaq, Al Haitsami menyampaikan para perawinya wara' dan terpercaya)
2. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan itu yaitu empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah 40 hari? Ia menjawab: Aku tidak sanggup menyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40 bulan? Ia menjawab (kembali): Aku tidak sanggup menyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40 tahun? Ia (kembali) menjawab : Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian ALLAH menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bab badan insan kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad insan akan disusun kembali pada hari kiamat.
(HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad & Malik)
Jadi, umur umat Muhammad saw = umur umat Yahudi – umur umat Katolik = 1500 (lebih sedikit) – 600 = 900 tahun lebih sedikit ditambah 500 tahun = 1400 tahun lebih sedikit.
Lebih sedikit ini, berdasarkan para jago sejarah, sekitar 100 tahun. Maka sanggup disimpulkan, umur umat Islam yaitu sekitar 1500 tahun.
Maka berdasarkan pendapat Ibnu Hajar:
Umur umat Yahudi yaitu umur umat Katolik ditambah dengan umur umat Islam.
Para jago sejarah menyampaikan bahwa Umur umat Yahudi yang dihitung dari diutusnya Nabi Musa alaihis salam hingga diutusnya Nabi Isa alaihis salam yaitu 1500 tahun.
Kemudian dengan adanya hadis:
Dari Salman Al Farisi ia bercerita bahwa “Masa-masa antara Isa dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu selama 600 tahun”. [HR. Bukhari]
Sehingga umur umat Katolik yang dihitung dari semenjak diutusnya Nabi Isa 'alaihis salam hingga diutusnya Nabi Muhammad sollallahu ‘alaihi wasallam yaitu 600 tahun.
Sehingga akan didapat:
Umur Yahudi = Umur Katolik + Umur Islam
1500 tahun = 600 tahun + 900 tahun
Kemudian Ibnu Hajar dalam Kitabnya menyampaikan adanya aksesori 500 tahun sesuai hadis marfu yaitu:
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap biar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hari itu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”.
[Hadis sohih riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim]
Jadi jumlah umur Islam berdasarkan Ibnu Hajar yaitu 900 + 500 tahun = 1400 tahun lebih.
Sekarang kita berada di tahun 1434 Hijriah (2013 Masehi), berarti sudah melepasi lebih dari 1400 tahun itu. Sedangkan aksesori yang dimaksud itu mungkin yaitu umur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, alasannya yaitu Islam yaitu agama yang dibawa oleh beliau.
Juga ditambah dengan 13 tahun karena awal penulisan tahun Hijriah dimulai pada ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Dan 13 tahun yaitu ketika dia di Makkah.
Sehingga umur Islam adalah:
1400 + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun sebelum hijrah) = 1476 tahun
Jika dikurangi dengan masa kita hidup ini iaitu 2006 Masehi atau 1427 Hijirah, berarti 1476 – 1434 = 42 tahun.
“42 tahun yaitu sisa umur umat Islam dari hari ini.”
Hanya ALLAH yang mengetahuinya. Maka sebagai insan yang arif dan beriman, sudah sepantasnya kita bersiap siaga dengan memantapkan kesatuan ummah dan memperbaiki segala amal ibadah.
(II) IMAM AS SUYUTHI
Menurut Imam Suyuthi:
Umur umat Islam yaitu jumlah umur dunia dikurangi dengan umur-umur Nabi/Rasul semenjak Nabi Adam alaihi salam hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW
Perhitungan umur umat Islam berdasarkan dia terdiri dari 3 bahagian iaitu:
(1) Perhitungan umur dunia
(2) Perhitungan umur umat-umat yang terdahulu semenjak Nabi Adam hingga diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(3) Perhitungan jarak waktu semenjak ditutupnya pintu taubat (yaitu semenjak matahari terbit di barat) hingga ketika Tiupan Pertama sangkakala kiamat.
Dimana kemudian akan didapat rumus bahwa:
Umur umat Islam = [1. Umur dunia] – [2. Umur umat terdahulu] – [3. Jarak waktu]
(1) Perhitungan umur dunia
Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hari yang terbit matahari padanya yang paling baik yaitu hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya, dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari jumat.
[HR. Muslim, Tirmizi & Ahmad]
Dari hadis diatas diketahui bahwa perhitungan umur dunia dihitung semenjak dikeluarkannya Nabi Adam alaihis salam ke bumi hingga ketika simpulan zaman yaitu dari hari Jumat ke hari Jumat, yaitu berlalu selama 1 minggu darul abadi (7 hari akhirat).
Sedangkan dalam Al Alquran surah 32 As Sajdah ayat 5 yang berbunyi:
“DIA mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-NYA dalam satu hari yang kadarnya yaitu seribu tahun berdasarkan perhitunganmu”.
Maka sanggup diketahui bahwa 1 (satu) hari disisi ALLAH itu yaitu 1000 tahun dunia. Makara umur dunia yaitu 7000 tahun.
2) Perhitungan umat yang terdahulu
Dari Ibnu Abbas, dari (cerita) Rasulullah sollallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam yaitu 1000 tahun”. Kemudian ia berkata: Antara Adam dengan Nuh yaitu 1000 tahun, dan antara Nuh dengan Ibrahim yaitu 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa yaitu 700 tahun, dan antara Musa dengan Isa yaitu 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita yaitu 600 tahun.
[HR. Hakim]
Jadi sanggup dihitung bahwa masa (umur umat terdahulu) yaitu 1000 + 1000 + 700 + 1500 + 600 = 4800 tahun.
Nabi Adam yaitu insan pertama, sehingga umur dunia tidak dihitung dari tahun sebelum Adam, melainkan dihitung semenjak dia diturunkan ke bumi.
(3) Perhitungan waktu antara terbitnya matahari dari arah barat hingga ditiupnya sangkakala kiamat
Hadis-hadis yang mengambarkan wacana perhitungan waktu ini adalah:
1. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Manusia akan menetap setelah terbitnya matahari dari tempatnya terbenam selama 120 tahun.”
(Hadits sohih mauquf riwayat Ahmad, Thabrani, Ibnu Abu Syibah dan Abdul Razzaq, Al Haitsami menyampaikan para perawinya wara' dan terpercaya)
2. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan itu yaitu empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah 40 hari? Ia menjawab: Aku tidak sanggup menyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40 bulan? Ia menjawab (kembali): Aku tidak sanggup menyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40 tahun? Ia (kembali) menjawab : Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian ALLAH menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bab badan insan kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad insan akan disusun kembali pada hari kiamat.
(HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad & Malik)
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ALLAH mengumpulkan orang-orang yang awal dan orang-orang yang yang terakhir pada suatu hari yang dimaklumkan yaitu selama 40 (empat puluh) tahun dalam keadaan menengadah dan membeliakkan kedua mata mereka ke langit untuk menunggu keputusan pengadilan dan ALLAH akan turun dalam lindungan awan-awan.
(Hadis hasan riwayat Adz Dzahabi)
4. Dalam suatu hadis sohih (dari Saad bin Abi Waqash) dikatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Hari dimana insan akan berdiri menghadap Tuhan semesta alam yaitu selama setengah hari. (Beliau mengambarkan Al Alquran surah ke-83 Al Muthaffifin).
Sudah kita ketahui bahwa setengah hari darul abadi yaitu 500 tahun. Hal ini bersesuaian dengan hadis Bukhari dan Muslim yang menyampaikan bahwa “Kaum fakir miskin akan memasuki sorga sebelum orang- orang kaya selama setengah hari yaitu selama 500 tahun.
Perhitungan waktu menjelang al sa'ah (kiamat) yaitu sebagai berikut:
1. Dihitung semenjak terbit matahari dari arah Barat yaitu alasannya yaitu setelah perkara itu terjadi maka tidak ada lagi dosa yang diampuni, segala pintu tobat ditutup, dan tidak diterima lagi syahadat. Artinya tidak ada lagi Islam.
2. Dan diakhiri hingga insan berdiri di padang Mahsyar menghadap ALLAH yaitu alasannya yaitu ketika itu insan gres dibangkitkan dari kubur dan belum dihisab.
3. Dari hadis-hadis di depan, maka kita ketahui jarak waktu:
Matahari dari arah barat tiupan pertama = 120 tahun
Tiupan pertama tiupan kedua = 40 tahun
Tiupan kedua kebangkitan seluruh insan = 40 tahun
Kebangkitan perhisaban (penentuan sorga dan neraka) = 500 tahun
Sehingga, sanggup disimpulkan bahwa jarak waktu dari terbitnya matahari dari arah Barat hingga berdiri di padang Mahsyar yaitu 120 + 40 + 40 + 500 = 700 tahun
Kesimpulan perhitungan Imam Suyuthi:
Umur dunia = umur umat terdahulu + umur umat Islam + masa hari akhir
Telah kita ketahui bahwa:
Perhitungan umur dunia yaitu 7000 tahun
Perhitungan umur umat-umat terdahulu yaitu 4800 tahun
Perhitungan masa semenjak ditolaknya syahadat hingga simpulan zaman yaitu 700 tahun
Sehingga sanggup dihitung,
Umur umat Islam = 7000 – 4800 – 700 = 1500 tahun
Kemudian dikurangi dengan masa kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga didapat bahwa sisa umur umat Islam adalah: 1500 – 23 = 1477 tahun
Sebagaimana kita ketahui bahwa semenjak diutusnya Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam hingga dia wafat yaitu 23 tahun, dimana 13 tahun dia SAW berada di Makkah, kemudian diperintahkan ALLAH untuk hijrah ke Madinah, disini dia berdakwah hingga dia wafat selama 10 tahun. Dan penulisan taqwim Hijriah dihitung pada ketika dia Hijrah.
Imam Suyuthi menambahkan dalam kitabnya yang berjudul Al Kassaf ketika mengambarkan tentang keluarnya Imam Mahdi ‘alaihis salam berkata: “Hadis-hadis hanya memberikan bahwa masa-masa (umur) umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahun dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.
Jika umur Islam = 1477 tahun, dan kini kita berada di tahun 2013 Masehi atau 1434 Hijriah.
Maka sisa umur Islam adalah: 1477 – 1434 = 43 tahun.
“43 tahun yaitu sisa umur umat Islam semenjak masa ini.”
(III) IMAM IBNU RAJAB AL HANBALI
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Sesungguhnya masa menetap kau dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu yaitu menyerupai jarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Hadis diatas diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Imam Bukhari. Dan berdasarkan penafsiran Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah berlalu” itu yaitu umat Nabi Musa (yahudi) dan umat Nabi Isa (nasrani) karena ada hadis sahih lain yang berbunyi menyerupai itu yang pada dasarnya membandingkan Islam dengan Ahli Kitab.
Beliau telah meletakkan keseluruhan masa dunia yaitu menyerupai satu hari penuh dengan siang dan malamnya. Beliau menjadikan waktu yang telah berlalu dari umat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa menyerupai waktu satu malam dari hari tersebut, dan waktu itu yaitu 3000 tahun. Kemudian dia menjadikan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam yaitu menyerupai waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.
Kemudian dia mentafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Bani Israil (umat Nabi Musa) hingga datangnya Nabi Isa menyerupai setengah hari pertama, dan masa amaliah umat Isa adalah menyerupai waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam yaitu menyerupai setelah salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Jadi perhitungan berdasarkan Ibnu Rajab itu sebagai berikut:
Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000 tahun
Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun
Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun
Umur Katolik = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun
Maka umur umat Islam yaitu 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun (setengah hari akhirat) sebagaimana hadis dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu Dawud, Ahmad (yang ada dihalaman terdahulu).
Sehingga umur Islam berdasarkan Ibnu Rajab yaitu 900 + 500 = 1400 tahun, belum termasuk tambahan tahun. Namun dia tidak menyebut berapa tahun tambahannya.
Perhitungan ini sama dengan method yang dipakai oleh Ibnu Hajar.
KESIMPULAN TIGA PENDAPAT
1.Umur Umat Islam berdasarkan Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani yaitu 1476 tahun. Atau sisa 42 tahun lagi dari kini (2013).
2.Umur Umat Islam berdasarkan Jalaluddin As-Suyuthi yaitu 1477 tahun. Atau sisa 43 tahun lagi dari kini (2013).
3.Umur Umat Islam berdasarkan Ibnu Rajab Al-Hanbali yaitu lebih dari 1400 tahun.
0 Response to "Umur Umat Nabi Saw +/-1500 Tahun"
Post a Comment