๐ Kisah seorang Ayah bersama Anaknya ๐
๐พSeorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya semenjak dini, beliau gres duduk dikelas 3 SD. untuk mengatur uang jajannya...
๐พSang anak diberi uang Rp. 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah...
๐พPada ahad pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat., tak lupa sang ayah menunjukkan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya...
๐พDitengah keasyikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka.., tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yang telah bau tanah renta sambil memelas...
Tak tega melihat sang kakek bau tanah yang memelas itu., sang anak dengan sigap pribadi mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya...
Tak tega melihat sang kakek bau tanah yang memelas itu., sang anak dengan sigap pribadi mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya...
๐พKontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat bahagia seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini...
๐พSetelah si kakek bau tanah berlalu.., Sang ayah bertanya;
“Sayang.., kenapa kau berikan semua uangmu untuk kakek itu..??? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sampai nanti malam..???”
“Sayang.., kenapa kau berikan semua uangmu untuk kakek itu..??? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sampai nanti malam..???”
๐พ“Ayaaah.. kalau kakek bau tanah itu lapang dada mendapatkan yang sedikit, maka saya lapang dada untuk menunjukkan yang lebih besar.!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum...
๐พ“Tek..!!!” Hati sang ayah pribadi tersentak kaget mendengar tanggapan tersebut.
“Nah..! terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana..?” Tanya sang ayah mencoba mengujinya.
“Nah..! terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana..?” Tanya sang ayah mencoba mengujinya.
๐พ“Kan saya kan masih punya ayah dan bunda..!!!
Tidak menyerupai kakek bau tanah itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini..!” Balas anaknya...
Tidak menyerupai kakek bau tanah itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini..!” Balas anaknya...
๐พ“Kenapa kau begitu yakin kalau ayah dan bunda akan mengganti uang jajanmu..? Ayah nggak kesepakatan loh..!?” Kembali sang ayah mengujinya...
“Kalau ayah merasa bahwa saya yakni amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan bunda.., maka saya sangat yakin ayah dan bunda tak akan membiarkan saya kelaparan menyerupai kakek bau tanah itu...” Jawab sang anak mantap...
“Kalau ayah merasa bahwa saya yakni amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan bunda.., maka saya sangat yakin ayah dan bunda tak akan membiarkan saya kelaparan menyerupai kakek bau tanah itu...” Jawab sang anak mantap...
๐พSeakan sang ayah tak percaya dengan tanggapan dari putranya sampai beliau kehabisan kata-kata... Ia tak menyangka tanggapan menyerupai itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD. Ia menyerupai sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan beliau tak bernilai apa-apa dikala berada dihadapannya..!
❤❤❤MASYA ALLOH...
๐พLalu... beliau berjongkok dan memegang kedua bahu buah hatinya itu...
“Sayang… ayah dan bunda kesepakatan akan selalu menjaga dan merawatmu sampai Allah Ta'ala menetapkan batas umur ini... Ayah sangat sayang padamu naak..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak berpengaruh menahan haru...
“Sayang… ayah dan bunda kesepakatan akan selalu menjaga dan merawatmu sampai Allah Ta'ala menetapkan batas umur ini... Ayah sangat sayang padamu naak..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak berpengaruh menahan haru...
๐พSambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak pun membalas,
“Ayah tak perlu berkata menyerupai itu... Sejak dulu saya sudah tahu bahwa ayah dan bunda sangat mengasihi dan menyayangiku..!
Kelak kalau saya sudah sampaumur saya akan selalu menjaga ayah dan bunda..! Dan saya tidak akan membiarkan ayah dan bunda hidup dijalanan menyerupai kakek bau tanah itu..!!!”
“Ayah tak perlu berkata menyerupai itu... Sejak dulu saya sudah tahu bahwa ayah dan bunda sangat mengasihi dan menyayangiku..!
Kelak kalau saya sudah sampaumur saya akan selalu menjaga ayah dan bunda..! Dan saya tidak akan membiarkan ayah dan bunda hidup dijalanan menyerupai kakek bau tanah itu..!!!”
๐พDan airmata sang ayah pun tak terbendung mendengar tanggapan tulus dari anaknya itu... Dipeluklah badan mungil itu dengan sangat erat...
Dan keduanya larut dalam haru dan kasih sayang...
Dan keduanya larut dalam haru dan kasih sayang...
❤Kapankah kurikulum kita sanggup menghasilkan mental anak yang menyerupai ini? ???
Semoga kita terinspirasi dari cuplikan dongeng ini, dan bermanfaat bagi kita sekalian... Amiin.
untuk melipat gandakan hikmah dan manfaatnya, dipersilahkan membagi dengan saudara dan lainnya
Semoga kita terinspirasi dari cuplikan dongeng ini, dan bermanfaat bagi kita sekalian... Amiin.
untuk melipat gandakan hikmah dan manfaatnya, dipersilahkan membagi dengan saudara dan lainnya
Sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=439654702849745&set=a.102287789919773.4245.100004156563634&type=1
0 Response to "Anak Gemar Memberi Menunjukkan Semua Uang Jajan Nya Pada Kakek Pengemis"
Post a Comment