Keadilan yakni kata kunci dan pondasi utama yang harus dipegang oleh setiap insan yang beriman dan keadilan pulalah yang kemudian ikut andil dalam memilih selamat tidaknya insan di muka bumi, sebab yang dengan keadilan itulah Allah Subhanahu wata'ala menyelamatkan umat insan dan tanpa adanya keadilan insan pasti hancur dan menegakkan keadilan yakni kiprah utama dan pokok setiap umat insan baik terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakatnya.
Allah Subhanahu Wata'ala telah banyak mengingatkan insan semoga supaya tidak keluar dari setiap prinsip keadilan dan keluar dari prinsip keadilan yakni merupakan suatu kezhaliman. Sebaliknya istiqamah menegakkan keadilan yakni taqwa. sebagaimana Firman Nya, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kau jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) sebab Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kau untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, sebab adil itu lebih bersahabat kepada taqwa. dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kau kerjakan.” (Al-Maidah:8)
Menegakkan keadilan yakni kewajiban yang harus dijunjung tinggi oleh setiap umat manusia. Keadilan yakni merupakan risalah universal yang harus diperjuangkan oleh setiap manusia. Keadilan yakni satu-satunya jalan selamat menuju kebahagiaan hidup dan kedamaian. Seorang yang paham akan makna keadilan pasti beriman kepada Allah Subhanahu Wata'ala dan kekafiran identik dengan kezhaliman. Allah berfirman, ”Dan siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya kemudian ia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di indera pendengaran mereka; dan kendatipun kau menyeru mereka kepada petunjuk, pasti mereka tidak akan menerima petunjuk selama-lamanya.” (Al-Kahfi:57)
Keadilan akan tegak dengan kerja konkret dan harus ada sinergi yang kompak antar hamba Allah yang bertekad menegakkan ajaran-Nya. Sinergi kolosal ini pasti membutuhkan pengorbanan. Sejarah mencatat bahwa tidak sedikit jiwa-jiwa suci para sobat yang berguguran di medan pertempuran, melawan tirani dan kezhaliman.
Allah berfirman dalam Surat At-Taubah : 111 ”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan menawarkan nirwana untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; kemudian mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) kesepakatan yang benar dari Allah di dalam Taurat, Alkitab dan Al-Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kau lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
Allah Subhanahu Wata'ala telah banyak mengingatkan insan semoga supaya tidak keluar dari setiap prinsip keadilan dan keluar dari prinsip keadilan yakni merupakan suatu kezhaliman. Sebaliknya istiqamah menegakkan keadilan yakni taqwa. sebagaimana Firman Nya, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kau jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) sebab Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kau untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, sebab adil itu lebih bersahabat kepada taqwa. dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kau kerjakan.” (Al-Maidah:8)
Menegakkan keadilan yakni kewajiban yang harus dijunjung tinggi oleh setiap umat manusia. Keadilan yakni merupakan risalah universal yang harus diperjuangkan oleh setiap manusia. Keadilan yakni satu-satunya jalan selamat menuju kebahagiaan hidup dan kedamaian. Seorang yang paham akan makna keadilan pasti beriman kepada Allah Subhanahu Wata'ala dan kekafiran identik dengan kezhaliman. Allah berfirman, ”Dan siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya kemudian ia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di indera pendengaran mereka; dan kendatipun kau menyeru mereka kepada petunjuk, pasti mereka tidak akan menerima petunjuk selama-lamanya.” (Al-Kahfi:57)
Keadilan akan tegak dengan kerja konkret dan harus ada sinergi yang kompak antar hamba Allah yang bertekad menegakkan ajaran-Nya. Sinergi kolosal ini pasti membutuhkan pengorbanan. Sejarah mencatat bahwa tidak sedikit jiwa-jiwa suci para sobat yang berguguran di medan pertempuran, melawan tirani dan kezhaliman.
Allah berfirman dalam Surat At-Taubah : 111 ”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan menawarkan nirwana untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; kemudian mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) kesepakatan yang benar dari Allah di dalam Taurat, Alkitab dan Al-Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kau lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
Akan terasa mendalam, kalau kita renungkan bahwa setiap usaha menegakkan keadilan pasti butuh pengorbanan. Bahwa untuk mencapai syurga mustahil dengan hanya mengkhayal, melainkan harus bergerak dengan penuh pengorbanan, baik harta maupun jiwa.
Ingatlah, bahwa bekerjsama syetan tidak akan pernah beristirahat dalam upaya untuk menumbangkan prinsip keadilan dan kebenaran dan akan menggantu setiap umat insan untuk menjadi pembangkang.
Ingatlah, bahwa bekerjsama syetan tidak akan pernah beristirahat dalam upaya untuk menumbangkan prinsip keadilan dan kebenaran dan akan menggantu setiap umat insan untuk menjadi pembangkang.
Wallahu a’lam bish shawab.
0 Response to "Bertakwa Kepada Allah"
Post a Comment