Segala Puja dan Puji hanya milik Allah Subhanahu Wata'ala, Rabb semesta alam dan agar shalawat serta salam tetap tercurahkan atas nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam beserta keluarga dan anak cucunya, sahabat serta para pengikutnya. Meniti jalan mengikuti Al Alquran yaitu merupakan suatu keharusan bagi setiap umat muslim, sebagaimana dijelaskan dalam firmanNya :
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ
"Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini yaitu jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kau mengikuti jalan-jalan yang lain". (Al-An'am : 153)
Dalam suatu tatanan kehidupan kini ini, banyak sekali ditemukan suatu realitas akan kejanggalan dalam beragama baik dari kalangan umat Islam sendiri maupun dalam umat yang lain. tidak sedikit dari mereka yang semakin menjauh dari nilai - nilai anutan agama Islam sehingganya mereka berada dalam suatu kehidupan yang penuh dalam dalam kebingungan serta kebimbangan. terlebih galau lagi diwaktu mereka sedang mencoba mencari sebuah solusi atas sebuah problem keagamaan didalam kehidupan yang kurang benar dengan kemudian mencoba menerapkan suatu pemikiran atas anutan ajaran jahiliyah. Maka kemudian hasilnya yaitu muncul banyak sekali macam aliran dan atau sekte keagamaan dengan tidak urung menisbatkan bahwa anutan mereka yaitu berpedoman kepada Al Alquran dan Sunnah. Tak urung dan tak lepas dari apa yang telah di firmankan oleh Nya kondisi umat ketika ini tidaklah jauh berbeda kemudian dengan mereka orang orang musyrik sebagaimana yang dijelaskan dalam suatu ayat ;
وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ -. مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعاً كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
"Dan janganlah kau termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa besar hati dengan apa yang ada pada golongan mereka". [Ar-Ruum : 31-32]
Dalam suatu tatanan kehidupan yang ideal ketika ini (menurut beberapa orang) akan jarang sekali kemudian kita mendapat seorang muslim akan merujukkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi kepada Al Alquran dan Sunnah, maka tidaklah salah kemudian banyak terjadi kejanggalan sebuah prilaku serta teladan fikir didalam langsung setiap orang yang bahkan terkadang seringkali berseberangan dengan aqidah. Padahal sejatinya tidaklah mungkin suatu masalah umat akan menjadi lebih baik tanpa adanya referensi kepada mereka generasi yang terbaik, terlebih lagi dalam permasalahan aqidah dan agama. tidak perlu ditutupi bahwa sanya kita semua telah sudah menyaksikan umat Islam ketika ini hidup didalam keadaan yang justru mundur dan terpuruk didalam seluruh sendi kehidupan yang berdasarkan beberapa orang telah hingga pada titik nadir dan kondisi jelek ini tidaklah mungkin kemudian cepat pulih serta mencapai kejayaan kecuali dengan bersegera membenahi aqidah dengan memurnikan tauhid, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Jika kalian sibuk dengan perdagangan inah dan beternak binatang sapi serta bercocok tanam kemudian meninggalkan jihad, maka Allah akan menguasakan atas kalian kehinaan dan tidak akan bisa terlepas dari (kehinaan) hingga kembali kepada agama kalian". [Hadits Riwayat Abu Dawud]
Jikalau kita mahu sedikit memperhatikan secara seksama, bagi setiap umat islam khususnya ada baiknya bersegera untuk bisa kiranya memilih satu skala kecil akan prioritas dalam berdakwah mengembangkan agama Islam sehingga nantinya dibutuhkan setiap umat islam akan sanggup menyebabkan tauhid sebagai sesuatu yang paling urgen dan fundamental. hanya dengan merealisasikan tauhid, sajalah umat Islam sanggup kembali bisa bersatu dan kemudian kembali mengalami kejayaan. Maka kemudian menyatukan kembali aqidah umat yaitu jauh lebih penting daripada menyatukan corak umat, meluruskan tauhid yaitu lebih urgen daripada meluruskan barisan dan merealisasikan aqidah yang kokoh dan higienis dari syirik dan lebih utama di atas segala bentuk kekuatan.
Semoga sedikit catatan kecil dalam sebuah blog goblog ini nantinya akan bisa menumbuhkan satu kesadaran bagi penulis sendiri khususnya untuk bersegera kembali kepada manhaj dan aqidah yang benar dan sebagai koreksi terhadap kesalahan di masa lalu.
Wallahu A'lam
0 Response to "Tauhid Prioritas Utama"
Post a Comment