Banjir Kaum Nuh Lokal Atau Global
Simpang siur akan kisah / kisah / sejarah yang ada didunia ini memang tidak pernah lama dan bau untuk dibicarakan , dikaji dan atau dicari kebenaran dan keberadaannya, termasuk dengan kisah kaum Nuh / Noah sebagai bangsa yang pertama kali dibinasakan secara massal oleh Allah Subhanahu Wata'ala. mereka dimusnahkan oleh datangnya banjir besar yang menenggelamkan mereka. sebagaimana dijaskan dalam surah Al A'raaf ayat 64 :
“Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan beliau dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka ialah kaum yang buta mata hatinya"
Menurut beberapa orang dalam kitab Perjanjian Lama, kitab orang Yahudi dan Kristen yang sudah tidak asli, banjir dizaman Nabi Nuh melanda seluruh dunia :
"Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan insan di bumi ialah besar, dan bahwa setiap imajinasi dari pikiran-pikiran dalam hatinya hanya perbuatan jahat. Dan ini mengakibatkan Allah meratapi bahwa Dia telah membuat insan di bumi, dan ini menyedihkan hati-Nya. Dan Tuhan berkata, “Aku akan membinasakah insan yang telah Kuciptakan dari permukaan bumi, kedua jenis yang ada, insan dan binatang, dan segala yang merayap, dan unggas-unggas di udara, yang mereka telah mengecewakan-Ku yang telah membuat mereka. Akan tetapi, (Nabi) Nuh mendapat kasih sayang di mata Tuhan. (Kejadian, 6: 5-8).
Hal ini berbeda dengan hasil penyelidikan dari para jago di kurun modern kini ini dimana diketahui bahwa banjir yang menimpa umat Nabi Nuh ketika itu tidaklah melanda seluruh dunia, akan tetapi hanya terjadi di daerah Mesopotamia yang dipercaya oleh para jago ketika ini termasuk kedalam daerah Iraq, khususnya di lembah antara sungai Eufrat dan sungai Tigris.
Menurut beberapa jago dalam sebuah penggalian arkeologis yang dilakukan di padang pasir antara Baghdad dengan Teluk Persia yang dipercaya dulunya pernah bangkit sebuah kota berjulukan Ur, terdapat sebuah lapisan tanah yang didalamnya ditemukan banyak sekali benda terbuat dari perunggu dan perak , benda-benda ini dipercaya merupakan peninggalan bangsa Sumeria yang hidup sekitar 3.000 tahun SM.
Yang lebih mengejutkan lagi, di bawah lapisan pasir serta tanah liat itu diketemukan peralatan rumah tangga yang terbuat dari tembikar yang pastinya dibentuk oleh manusia. diperkirakan benda-benda tersebut merupakan peninggalan masyarakat Sumeria kuno di Zaman Batu.
Penyelidikan arkeologis di beberapa tempat didapatkan sebuah bukti bahwa banjir yang melanda kaum Nabi Nuh memang sangat luas, yakni membentang 600 km dari arah utara ke selatan dan 160 km dari barat ke timur dan telah menenggelamkan sedikitnya empat kota masyarakat Sumeria kuno, yakni Ur, Erech, Shuruppak dan Kish.
Dari hasil penelitian dan penggalian tersebut terbukti bahwa banjir itu tidaklah melanda seluruh dunia, akan tetapi hanya melanda sebagian wilayah yang didiami oleh ummat Nabi Nuh. sedang daerah lain yang bukan merupakan wilayah ummat Nabi Nuh tidak terkena banjir. Hasil penyelidikan tersebut senada dengan firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam Al-Quran, bahwa Allah Subhanahu Wata'ala hanya membinasakan masyarakat atau suatu negeri yang telah sudah diutus seorang Rasul kepada mereka, kemudian mereka mengingkarinya. sedabg negeri yang lain tidak.
“ Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melaksanakan kezhaliman. (Surat Al-Qashash ayat 59)
Wallahu A'lam
0 Response to "Banjir Kaum Nuh Lokal Atau Global"
Post a Comment