Shalat Jamak Dan Qasar

Islam ialah agama Allah Subhanahu Wata'ala yang banyak memperlihatkan fasilitas kepada para pemeluknya dalam rangka melaksanakan banyak sekali ibadah dan amal sholehnya. berbicara wacana ibadah khususnya shalat lima waktu adakalanya dalam kehidupan kita selama beberapa waktu kita mungkin mengadakan suatu perjalanan yang cukup jauh, contohnya karyawisata, pulang kampung ke kampung halaman dan atau keperluan lainnya. Terkadang tak jarang juga kita mengalami cobaan berupa sakit yang menciptakan kita tidak sanggup berdiri berdiri untuk mengerjakan shalat, hal tersebut tidak jarang kita jumpai dalam kehidupan baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. Padahal shalat merupakan kewajiban umat Islam yang dilarang ditinggalkan dalam keadaan apapun juga.

Melihat hal ini, shalat seolah merupakan suatu beban yang memberatkan para pelakunya akan tetapi tidaklah demikian adanya. Islam ialah agama yang memberi fasilitas dan dispensasi terhadap pemeluknya di dalam setiap rutinitas ibadah kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Hal ini mengambarkan kasih sayang Allah Subhanahu Wata'ala kepada hamba - hamba Nya yang sedemikian besar dengan cara memperlihatkan dispensasi dalam melaksanakan shalat dengan cara jamak dan qasar dengan syarat-syarat tertentu. 

A Salat Jamak

Pengertian Salat Jamak.

Salat jamak ialah salat yang digabungkan, maksudnya menggabungkan dua salat fardu yang dilaksanakan pada satu waktu. Misalnya menggabungkan shalat Duhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Duhur atau pada waktu Ashar. Atau menggabungkan shalat magrib dan ‘Isya dikerjakan pada waktu magrib atau pada waktu ‘Isya. Sedangkan shalat Subuh tetap pada waktunya dilarang digabungkan dengan shalat lain.

Hukum mengerjakan salat Jamak ialah mubah (boleh) bagi orang-orang yang memenuhi persyaratan.

Rasulullah saw bersabda:

عَنْ اَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمْ اِذا رَحِلَ قَبْلَ اَنْ تَزِيْغَ الشَمْسُ اخِرَ الظُهْرِ اِلى وَقْتِ العَصْرِ
 ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَاِنْ زَاغَتْ الشَمْسُ قَبْلَ اَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُهْرَ ثُمَّ رَكِبَ

Artinya : dari Anas, ia berkata: Rasulullah apabila ia bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan salat duhur hingga waktu asar, kemudian ia berhenti kemudian menjamak antara dua salat tersebut, tetapi apabila matahari telah tergelincir sudah masuk waktu duhur sebelum ia pergi, maka ia melaksanakan shalat dzuhur kemudian dia naik kendaraan. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits di atas sanggup disimpulkan bahwa Rasulullah pernah menjamak shalat lantaran ada suatu alasannya ialah yaitu bepergian. Hal memperlihatkan bahwa menggabungkan dua shalat diperbolehkan dalam Islam namun harus ada alasannya ialah tertentu. Shalat jamak boleh dilaksanakan karna beberapa alasan halangan berikut :

♥ Dalam perjalanan jauh minimal 81 km (menurut akad sebagian besar imam madhab) ♥ Perjalanan itu tidak bertujuan untuk maksiat. ♥ Dalam keadaan sangat ketakukan atau khawatir contohnya perang, sakit, hujan lebat, angin angin kencang dan peristiwa alam.

Shalat fardu dalam sehari semalam yang boleh dijamak ialah pasangan shalat dzuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan ‘isya. Sedangkan shalat subuh dilarang dijamak. Demikian pula orang dilarang menjamak shalat ashar dengan maghrib.

Salat jamak sanggup dilaksanakan dengan dua cara :

Jamak Takdim (jamak yang didahulukan), yakni menjamak dua shalat yang dilaksanakan pada waktu yang pertama. Misalnya menjamak shalat dzuhur dengan ashar, dikerjakan pada waktu duhur ( 4 rakaat salat duhur dan 4 rakaat shalat asar) atau menjamak shalat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu magrib (3 rakaat shalat magrib dan 4 rakaat shalat ‘isya).

Jamak Ta’khir (jamak yang diakhirkan), yakni menjamak dua shalat yang dilaksanakan pada waktu yang kedua. Misalnya menjamak shalat dzuhur dengan ashar, dikerjakan pada waktu ashar atau menjamak shalat maghrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu ‘isya.

Dalam melaksanakan shalat jamak takdim maka harus berniat menjamak shalat kedua pada waktu yang pertama, mendahulukan shalat pertama dan dilaksanakan berurutan, tidak diselingi perbuatan atau perkataan lain. Adapun dikala melaksanakan jamak ta’khir maka harus berniat menjamak dan berurutan. Tidak disyaratkan harus mendahulukan shalat pertama. Boleh mendahulukan shalat pertama gres melaksanakan shalat kedua atau sebaliknya.

2. Cara Melaksanakan Salat Jamak Takdim

Misalnya shalat dzuhur dengan ashar : shalat duhur dahulu empat rakaat kemudian shalat ashar empat rakaat, dilaksanakan pada waktu dzuhur. Tata caranya sebagai berikut:

1) Berniat shalat dzuhur dengan jamak takdim. Bila dilafalkan yaitu:

اُصَلِّى فَرْضَ الظُهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ العَصْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى

” Saya niat shalat dzuhur empat rakaat digabungkan dengan shalat ashar dengan jamak takdim lantaran Allah Ta’ala”

2) Takbiratul ihram

3) Shalat dzuhur empat rakaat ibarat biasa.

4) Salam.

5) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (ashar), jikalau dilafalkan sebagai berikut;

اُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ الظُهْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى

“ Saya niat shalat ashar empat rakaat digabungkan dengan shalat dzuhur dengan jamak takdim lantaran Allah ta’ala.

6) Takbiratul Ihram

7) Sgalat asgar empat rakaat ibarat biasa.

8) Salam.

Catatan: Setelah salam pada sgalat yang pertama harus eksklusif berdiri,tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan contohnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap dan lain-lain.

Cara Melaksanakan Salat Jamak Ta’khir.

Misalnya shalat maghrib dengan ‘isya: boleh shalat magrib dulu tiga rakaat kemudian salat ‘isya empat rakaat, dilaksanakan pada waktu ‘isya. Tata caranya sebagai berikut:

1) Berniat menjamak salat magrib dengan jamak ta’khir.


 اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

“ Saya niat shalat maghrib tiga rakaat digabungkan dengan shalat ‘isya dengan jamak ta’khir lantaran Allah Ta’ala”

3) Takbiratul ihram

4) Salat magrib tiga rakaat ibarat biasa.

5) Salam.

6) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (‘isya), jikalau dilafalkan sebagai berikut;

اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

“ Saya berniat shalat ‘isya empat rakaat digabungkan dengan salat magrib dengan jamak ta’khir lantaran Allah Ta’ala.”

8) Takbiratul Ihram

9) Shalat ‘isya empat rakaat ibarat biasa.

10) Salam.


Salat Qasar


Salat qasar ialah salat yang dipendekkan (diringkas), yaitu melaksanakan salat fardu dengan cara meringkas dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Salat fardu yang boleh diringkas ialah salat yang jumlah rakaatnya ada empat yaitu duhur , asar dan ‘isya. Hukum melaksanakan salat qasar ialah mubah (diperbolehkan) jikalau syaratnya terpenuhi.

Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya: “ Dan apabila kau bepergian di muka bumi, maka tidak mengapa kau menqasar shalatmu, jikalau kau takut diserang orang-orang kafir, bersama-sama orang-orang kafir itu musuh yang positif bagimu.” Q.S.(An Nisa: 101)

Syarat Sah Shalat Qasar

Syarat-syarat shalat qasar sama dengan syarat shalat jamak hanya ditambah persyaratan bahwa shalat yang sanggup diqasar ialah salat yang jumlah rakaatnya empat, tidak makmum pada orang yang salat tepat (biasa, tidak qasar)

Praktik Salat Qasar teladan shalat qasar duhur.

Tata caranya sebagai berikut:

Berniat salat dengan cara qasar. Jika dilafalkan sebagai berikut :

اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا للهِ تَعَالى

Artinya: “ saya berniat shalat dzuhur dua rakaat diqasar lantaran Alla Ta’ala”

Takbiratul ihrom. Shalat dua rakaat Salam.

C. Salat Jamak Qasar

Pengertian Shalat Jamak Qasar shalat jamak qasar ialah menggabungkan dua shalat fardu dalam satu waktu sekaligus meringkas (qasar). Hukum dan syaratnya sama dengan shalat jamak dan shalat qasar. Shalat jamak qasar sanggup dilaksanakan secara takdim maupun ta’khir.

Umat Islam sanggup melaksanakan shalat fardu secara jamak, qasar maupun jamak qasar asalkan memenuhi syarat sahnya. Hal ini merupakan rukhsah (keringanan ) yang diberikan Allah supaya insan tidak meninggalkan shalat fardu walau dalam keadaan apapun. Allah tidak menghendaki kesukaran pada hambaNya.

Praktik Shalat Jamak Qasar Shalat Jamak Qasar memakai Jamak Takdim : contohnya shalat dzuhur dengan ashar. Tata caranya sebagai berikut :

Berniat menjamak qasar shalat duhur dengan jamak takdim. Jika dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ العَصْرُ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى

“ Saya berniat shalat dzuhur dua rakaat digabungkan dengan shalat asar dengan jamak takdim, diqasar lantaran Allah Ta’ala”

Takbiratul ihram. Shalat duhur dua rakaat (diringkas) Salam.

Berdiri dan niat shalat ashar, jikalau dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَِى الظُهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى

“ Saya berniat shalat ashar dua rakaat digabungkan dengan shalat duhur dengan jamak takdim, diqasar lantaran Allah Ta’ala”

Takbiratul ihram. shalat asar dua rakaat (diringkas) Salam

Shalat Jamak Qasar memakai Jamak Ta’khir: contohnya shalat magrib dengan ‘isya. Tata caranya sebagai berikut:

Berniat menjamak qasar salat magrib denganjamak ta’khir. Jika dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ المغرب ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا اِلَى العِشَاءِ جَمْعَ تَاْخِيْرًا للهِ تَعَالَى

“ Saya berniat shalat magrib tiga rakaat digabungkan dengan shalat isya’ dengan jamak ta’khir lantaran Allah Ta’ala.”

Takbiratul ihram. Shalat magrib tiga rakaat ibarat biasa. Salam.

Berdiri dan niat shalat isya’. Jika dilafalkan sebagai berikut :

اُصَلّى فَرْضَ العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ المَغْرِبُ جَمْعَ تَاْخِيْرًا للهِ تَعَالَى

“ Saya berniat shalat isya’ dua rakaat digabungkan dengan shalat magrib dengan jamak ta’khir, diqasar lantaran Allah Ta’ala.”

Takbiratul Ihram. Salat isya’ dua rakaat (diringkas) Salam

Wallahu A'lam

0 Response to "Shalat Jamak Dan Qasar"

Post a Comment