Setiap seorang muslim yang beriman pastinya percaya bergotong-royong kehidupan di dunia ini hanyalah sementara dan akan habis ketika batas waktu yang telah ditentukan oleh Nya telah berakhir, lalu bumi akan diganti dengan bumi yang lain dan manusiapun Insya Allah akan diganti kedalam bentuk yang lain sesuai dengan kehendak Nya didalam kehidupan kedua di alam akhirat.
"Ilahmu yaitu Ilah yang satu. Maka, bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Akhirat, yaitu mereka yang hatinya ingkar (akan keesaan Allah dan Hari Kiamat) sedangkan mereka itu yaitu orang-orang yang sombong" (Q.S. An-Nahl 22).
Pada dikala itu, Allah yang Mahakuasa akan membangkitkan segenap makhluk ciptaanNya dan kesemuanya akan membisu tanpa seorangpun boleh berkata kata kecuali siapa yang dikehendaki oleh Nya, Semua akan dikumpulkan untuk ditanya dengan menghadap kepada mahkamah pengadilan Allah yang Mahatinggi. diamana dikala itu setiap orang akan diperhitungkan amal perbuatannya tanpa dirugikan sedikitpun. Orang yang taat dan shaleh, pastinya akan mendapatkan pahala kebahagiaan dalam kehidupan jannah yang penuh kenikmatan infinit sebagaimana dijanjikan oleh Nya. Sedangkan orang-orang yang bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wata'ala, niscaya mencicipi siksa yang pedih di dalam jahannam, kecuali jikalau Allah Subhanahu Wata'ala mengampuni mereka.
Bukti-bukti akan adanya Hari Kiamat yaitu berasal wahyu (ayat-ayat) Allah Subhanahu wata'ala dan hadits rasul-Nya. Dasar pemahamannya yaitu menurut dalil nakli, bukan dalil akli. Oleh karena, Hari Kiamat yaitu merupakan suatu bencana yang tidak sanggup terjangkau panca indera manusia. Oleh karenanya, nalar tidak bisa menemukannya dengan pasti, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui waktunya kecuali Allah Subhanahu Wata'ala. Tanpa adanya isu ihwal Hari Kiamat dari Al-Wahyu, maka insan tidak mengetahui apakah ada atau tidak hari kebangkitan setelah mati, untuk apa ada hari kebangkitan itu, juga apakah masih ada atau tidak kehidupan setelah mati, serta bagaimana bentuk kehidupan setelah mati itu?
Dalil-dalil nakli yang menjelaskan ihwal Hari Kiamat tersebut di antaranya yaitu :
"Orang-orang yang kafir menyampaikan bahwa mereka sekali-kali tidak dibangkitkan. Katakanlah, 'Tidak demikian. Demi Tuhanku, kalian benar-benar niscaya dibangkitkan, lalu akan diberitakan kepadamu apa yang telah kau kerjakan'. Hal demikian yaitu gampang bagi Allah" (Q.S. At Taghaabun 7).
Hadits ketika jibril mengajarkan kepada Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim dari Umar bin Khattab:
"Ketika Jibril menanyakan kepada Rasulullah ihwal iman, maka Rasulullah menjawab: 'Hendaklah engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, juga kepada Hari Kiamat. Dan hendaklah engkau beriman kepada Qadla-Qadar yang baik dan jelek (dari Allah)".
Percaya kepada Hari Kiamat yaitu kepercayaan kepada hari berbangkit, yaitu waktu berakhirnya seluruh kehidupan makhluk di alam semesta yang fana ini, lalu Allah Subahanahu Wata'ala niscaya menghidupkan kembali semua makhluk yang telah mati, membangkitkan dan menghidupkan tulang belulang yang telah hancur, mengembalikan jasad yang telah menjadi tanah sebagaimana asalnya, dan mengembalikan ruh pada jasad menyerupai sedia kala.
Hari Kiamat yaitu suatu hari yang niscaya datang. Sesungguhnya siksaan maupun kenikmatan yang diterima setiap insan yaitu akhir logis dari seluruh amal perbuatannya selama ia hidup di dunia.
Wallahu A'lam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Percaya Hari Kiamat"
Post a Comment