Uje : "Takutlah pada Yang Menciptakan Gempa dan Tsunami"
Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah,SP menyatakan, Pemko Padang tetap komit dalam menjawab tuntutan masyarakat Padang yang galau akan warta gempa dan tsunami sekaligus mengajak masyarakat untuk melaksanakan taubat nashuha.
"Ini ialah menjawab warta bahwa Pemko tidak bekerja dan inilah konkritnya kita bekerja untuk menghilangkan stress berat warta gempa. Dan kita menantang bagi siapa saja yang mengumbar pernyataan-pernyataan kajian ihwal gempa 8,9 SR. Jangan diumbar di media," ujar Mahyeldi dihadapan ribuan masyarakat, pelajar SMU/SMK sekota Padang yang mengikuti tausiyah, zikir dan qunut nazillah di pelataran parkir Taman Budaya Padang, Sabtu (6/11).
Menurut Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, SP, selain menawarkan bahwa Pemko Padang tetap aspiratif menjawab tuntutan masyarakat Padang yang galau akan warta gempa dan tsunami, sekaligus pula mengajak warga Padang untuk taubatan nasuha, biar terhindar dari bala bencana.
Pemko dan Majelis Ulama (MUI) Kota Padang sengaja mengadakan iven tausiyah, zikir dan qunut nazhillah dengan mendatangkan Ustadz Jeffri Al Buchori, Muhammad Hayatuddin dan Buya Cecep Jambak untuk memperkuat iktikad dan menyakinkan masyarakat bahwa peristiwa itu ialah belakang layar Allah SWT.
Memang harus diakui, jikalau warga Kota Padang memang sudah amat stress berat dengan warta akan datangnya gempa berkekuatan 8,9 SR, yang malah hingga tersebar melalui pesan singkat (SMS). "Mari duduk bersama jikalau memang ada temuam ilmiahnya. Karena warta tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat," ucap Mahyeldi, menambahkan.
Pada tausyiah ini ustadz kondang dari Jakarta Ustadz Jeffri Al Buchori yang bersahabat dipanggil UJE, disebutkan, bahwa seharusnya masyarakat Kota Pdang bukan takut pada gempa dan tsunaminya. "Tapi takutlah pada yang membuat gempa dan tsunami itu. Yakni Allah SWT," kata UJ, si Ustad Gaul ini.
Lebih jauh UJE mengatakan, pada hakikatnya yang hidup akan mati dan bukan sebab gempa dan tsunami tersebut. "Bagi orang yang beriman gempa dan tsunami itu merupakan ujian, sedangkan bagi yang badung merupakan teguran. Dan yang badung sekali ini merupakan azab atas perbuatannya. Hidup di dunia bukan untuk selama-lamanya. Mati hanya sebuah proses," tausiyah UJE, menyakinkan jamaah
Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah,SP menyatakan, Pemko Padang tetap komit dalam menjawab tuntutan masyarakat Padang yang galau akan warta gempa dan tsunami sekaligus mengajak masyarakat untuk melaksanakan taubat nashuha.
"Ini ialah menjawab warta bahwa Pemko tidak bekerja dan inilah konkritnya kita bekerja untuk menghilangkan stress berat warta gempa. Dan kita menantang bagi siapa saja yang mengumbar pernyataan-pernyataan kajian ihwal gempa 8,9 SR. Jangan diumbar di media," ujar Mahyeldi dihadapan ribuan masyarakat, pelajar SMU/SMK sekota Padang yang mengikuti tausiyah, zikir dan qunut nazillah di pelataran parkir Taman Budaya Padang, Sabtu (6/11).
Menurut Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, SP, selain menawarkan bahwa Pemko Padang tetap aspiratif menjawab tuntutan masyarakat Padang yang galau akan warta gempa dan tsunami, sekaligus pula mengajak warga Padang untuk taubatan nasuha, biar terhindar dari bala bencana.
Pemko dan Majelis Ulama (MUI) Kota Padang sengaja mengadakan iven tausiyah, zikir dan qunut nazhillah dengan mendatangkan Ustadz Jeffri Al Buchori, Muhammad Hayatuddin dan Buya Cecep Jambak untuk memperkuat iktikad dan menyakinkan masyarakat bahwa peristiwa itu ialah belakang layar Allah SWT.
Memang harus diakui, jikalau warga Kota Padang memang sudah amat stress berat dengan warta akan datangnya gempa berkekuatan 8,9 SR, yang malah hingga tersebar melalui pesan singkat (SMS). "Mari duduk bersama jikalau memang ada temuam ilmiahnya. Karena warta tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat," ucap Mahyeldi, menambahkan.
Pada tausyiah ini ustadz kondang dari Jakarta Ustadz Jeffri Al Buchori yang bersahabat dipanggil UJE, disebutkan, bahwa seharusnya masyarakat Kota Pdang bukan takut pada gempa dan tsunaminya. "Tapi takutlah pada yang membuat gempa dan tsunami itu. Yakni Allah SWT," kata UJ, si Ustad Gaul ini.
Lebih jauh UJE mengatakan, pada hakikatnya yang hidup akan mati dan bukan sebab gempa dan tsunami tersebut. "Bagi orang yang beriman gempa dan tsunami itu merupakan ujian, sedangkan bagi yang badung merupakan teguran. Dan yang badung sekali ini merupakan azab atas perbuatannya. Hidup di dunia bukan untuk selama-lamanya. Mati hanya sebuah proses," tausiyah UJE, menyakinkan jamaah
0 Response to "Uje : Bukan Tsunami Yang Harus Ditakuti"
Post a Comment