Sebenarnya permasalahan pikiran sehat dan atau perbedaan pengartian akan "Siapa Sebenarnya Allah" sudah semenjak usang ada dan meskipun nantinya diperangi dan atau hilang akan muncul kembali disetiap zaman dan akan senantiasa ada, sebagaimana yang tertulis didalam kitab Nya.
Pada dasarnya segala bentuk , sifat dan aksara serta keadaan seseorang didunia ini sebenarnya sudah ada dan senantiasa ada serta memang sudah dibentuk sedemikian adanya dan kesemuanya dijadikan oleh Allah Subhanahu Wata'ala yaitu ujian satu dengan yang lain maukah mereka bersabar, yang tidak kita ketahui lalu yaitu siapa dan hingga kapan mereka kan menyerupai itu
Pada dasarnya segala bentuk , sifat dan aksara serta keadaan seseorang didunia ini sebenarnya sudah ada dan senantiasa ada serta memang sudah dibentuk sedemikian adanya dan kesemuanya dijadikan oleh Allah Subhanahu Wata'ala yaitu ujian satu dengan yang lain maukah mereka bersabar, yang tidak kita ketahui lalu yaitu siapa dan hingga kapan mereka kan menyerupai itu
Modal utama yang harus dipegang oleh setiap orang yaitu "PERCAYA" bahwa Allah Subhanahu Wata'ala itu ada dan Dia Maha Kuasa atas segala apa yang ada dilangit dan dibumi termasuk pada diri kita sendiri. Sekiranya Allah Subhanahu Wata'ala menghendaki dijadikanlah semua orang mendapat petunjuk dan mengakui ke-Esa-an Allah Subhanahu Wata'ala.
Perihal perihal mereka yang mengakui dan atau mengatasnamakan serta mempunyai pengertian bahwa "diri sendiri yaitu Allah" mungkin mereka mendapat dan atau mengambil satu atau dua ayat dalam Al Alquran yang berdasarkan pandangan admin kurang lengkap (memotong / mengartikan ayat al quran dengan sepotong-sepotong).
Contoh yang sering admin ketahui yaitu penggunaan arti / makna dari "Allah itu dekat" sebagaimana diulas sedikit dalam catatan sebelumnya , padahal dalam setiap ayat yang menyatakan demikian yaitu bersama-sama Allah Subhanahu Wata'ala Maha Mengetahui segala sesuatu yang mereka kerjakan, pun Allah Subhanahu Wata'ala maha kuasa, dengan tentunya mengutus utusan kepada setiap insan beberapa orang malaikat dan hamba Nya, termasuk malaikat yang mencatat amal perbuatan mereka.
Makna "Kami" juga seringkali diartikan sebagai Dzat Allah Subhanahu Wata'ala itu sendiri, padahal kalau saja kita mengamati makna dari "kami" yaitu merupakan tanda - tanda Kekuasaan Allah Subhanahu Wata'ala yang Maha Mengatur , Menguasai Alam Semesta tanpa terkecuali baik dengan terpaksa maupun sukarela.
Terdapat beberapa teori yang menyatakan perihal "Siapa sebenarnya Allah .?" dalam kehidupan kita :
1. Yesus yaitu Allah
2. Muhammad yaitu Allah
3. Manusia, Alam , Allah yaitu satu kesatuan
4. Diri sendiri yaitu Allah
5. Allah yaitu imajinasi insan
Yang perlu tanamkan dalam pengertian akan hal ini sebelumnya yaitu Bahwasanya Sang Pencipta Allah Subhanahu Wata'ala Maha Kuasa atas tiap tiap sesuatu dan apa yang mereka katakan dan atau simpulkan intinya yaitu merupakan Tanda - Tanda Kekuasaan Allah yang ada pada sesuatu itu (Makhluk Nya) dan tiadalah kekuasaan , pengetahuan , dan apapun atas makhluk Nya kecuali kesemuanya yaitu atas Kehendak dan Izin dari Nya.
Kenapa diri sendiri disebut Allah Subhanahu Wata'ala ...?
Disinilah letak ketidak sefahaman diantara insan dalam mengartikan kekuasaan Nya, bila lalu hari kita mendapati satu pemahaman yang demikian , cobalah tanyakan tanyakan kepada mereka yang berkata demikian apakah mereka tidak mengantuk dan tidur ...? apakah mereka ada tanpa awal ...? apakah mereka tidak mati ....? apakah mereka bisa mengatur apa yang ada dilangit dan bumi ? dan banyak sekali macam kekuasaan Allah Subhanahu Wata'ala lainnya.
Jika tidak , maka ketahuilah bahwa mereka berbohong dan berdusta , serta menuruti hawa nafsunya. menyekutukan Allah Subhanahu Wata'ala yaitu dosa besar yang tidak diampuni.
Wallahu A'lam
0 Response to "Kenapa Diri Sendiri Disebut Allah"
Post a Comment