Obat Penyakit Takabbur Dan Tips Meraih Tawadhu’
Tidak diragukan, bahwa kewajiban atas setiap muslim adalah waspada dari takabbur/sombong dan bersikap tawadhu’. “Barangsiapa yang bertawadhu’ lantaran Allah satu derajat, maka akan Allah angkat beliau satu derajat” (HR. Ibnu Majah 4176, Ibnu Hibban 5678, dan Ahmad)
dan barangsiapa yang takabbur (sombong) maka beliau terancam untuk Allah timpakan musibah/hukuman atasnya nas`alullah al-‘afiyah .
Seseorang bertanya : “Wahai Rasulullah, saya suka jikalau bajuku bagus, sandalku juga bagus, apakah itu termasuk sombong?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Sesungguhnya Allah itu indah, cinta kepada keindahan. Sombong yaitu menolak al-haq (kebenaran) dan melecehkan manusia” (HR. Muslim 131).
Batharul Haq, yakni menolak al-haq (kebenaran). Apabila kebenaran bertentangan dengan hawa nafsunya maka ia menolaknya.
Ghamthun Nas, yakni merendahkan manusia. Orang lain dalam pandangannya selalu berada di bawahnya. Ia merendahkan mereka. Ia melihat dirinya selalu berada di atas mereka. Bisa jadi lantaran kefasasihannya berbicara, atau lantaran kekayaannya, atau lantaran jabatannya, atau lantaran sebab-sebab lainya yang ia khayalkan. Dan sanggup jadi dilakukan oleh orang yang fakir.
Dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tiga golongan yang Allah tidak akan berbicara dengannya kelak pada Hari Kiamat, tidak membersihkan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, serta bagi mereka adzab yang pedih : seorang renta yang berzina, penguasa yang pendusta, orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim 136)
Yakni orang miskin, dengan kemiskinannya beliau sombong, beliau menerima petaka kesombongan. Sombong itu biasanya dilakukan oleh orang berharta dan kaya, namun dalam kondisinya yang miskin tersebut beliau masih bersikap sombong. Sombong merupakan tabiat dan karakternya.
Adapun Tawadhu’ yaitu perilaku lembut, adat yang baik, dan tidak merasa tinggi di hadapan manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya di antara orang yang paling saya cintai dan paling bersahabat majelisnya denganku pada Hari Kiamat yaitu orang yang terbaik akhlaknya di antara kalian. (HR. At-Tirmidzi 1941)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Kebaikan yaitu akhlaq yang baik” (HR. Muslim 4632)
Maka hendaknya ingat keagungan Allah, dan ingat bahwa Allah lah yang memberinya harta, memberinya jabatan, memberinya kedudukan, dan wajah yang tampan, atau selain itu. Hendaknya ingat bahwa barangsiapa yang mensyukuri perilaku tawadhu’ tersebut dan tidak sombong … beliau tidak sombong lantaran harta, atau lantaran jabatan, atau lantaran nasab, ketampanan, kekuatan, atau pun yang lainnya. .. bahkan ia ingat bahwa itu semua merupakan nikmat Allah dan barangsiapa yang mensyukurinya maka ia akan bersikap tawadhu, merendahkan dirinya sendiri, dan tidak akan sombong terhadap saudara-saudadaranya serta tidak akan merasa tinggi di hadapan mereka.
Takabbur/sombong mengantarkan kepada kezhaliman, kedustaan, tidak adil dalam ucapan dan perbuatan. Melihat dirinya berada di atas saudaranya, baik lantaran harta, ketampanan, jabatan, nasab, atau pun hal-hal yang masih ajaib sifatnya. Oleh lantaran itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan “Sombong adalah menolak al-haq (kebenaran) dan melecehkan manusia”. yakni menolak al-haq apabila bertentangan dengan hawa nafsunya ini yaitu takabbur/sombong. Dan melecehkan insan : merendahkan mereka, melihat mereka selalu berada di bawahnya, dan bahwa mereka tidak pantas untuk disikapi dengan adil, atau memulai salam terhadap mereka, atau dipenuhi seruan mereka, dan yang semisalnya.
Apabila seseorang mengingat kelemahan dirinya, dan bahwa dirinya berasal dari air mani yang hina, dirinya butuh kamar mandi untuk buang hajat, dirinya makan dari sini, keluar dari sini, serta dirinya jikalau tidak istiqamah di atas ketaatan kepada Allah maka beliau akan masuk neraka, jikalau beliau menyadari itu semua maka beliau akan tahu kelemahan dirinya, dan bahwa dirinya yaitu miskin, dan tidak pantas baginya untuk bersikap takabbur/sombong. Wallahu’alam.
“Semoga Tulisan Ini Bermnafaat Bagi Kita Semua” Aamiin.
0 Response to "Obat Penyakit Takabbur Dan Tips Meraih Tawadhu’"
Post a Comment