Fitnah Nikmat Dan Siksa Kubur



FITNAH  NIKMAT DAN SIKSA KUBUR
Bismillaahirrahmaanirrahiimi
Assalamualaikum Warahmatullai Wabarkaatuh
#Oleh: Abu Samah Al-Hafidz

Di antara syarat beriman kepada hari tamat ialah beriman kepada semua tragedi yang terjadi sesudah janjkematian hingga sebelum hari kiamat, atau yang biasa kita kenal dengan alam barzakh. Kejadian di alam barzakh yang dimaksud di sini ialah fitnah kubur, nikmat kubur bagi lulus darinya dan siksa kubur bagi yang gagal darinya. Dan ketiga hal ini telah ditunjukkan dalam nash-nash Al-Qur`an dan hadits yang mencapai taraf mutawatir.
Adapun fitnah kubur, maka yang dimaksud dengannya ialah pertanyaan munkar dan nakir kepada jenazah sesudah dia dikuburkan. Dia ditanya ihwal Rabbnya, agamanya, dan nabinya. Adapun orang yang beriman maka Allah Ta’ala akan mengokohkannya dengan tanggapan yang benar, sehingga dia akan berkata: Rabbku ialah Allah, agamaku Islam, dan nabiku Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Adapun orang kafir dan musyrik maka Allah Ta’ala akan menyesatkan mereka sehingga mereka hanya sanggup berkata: Saya tidak tahu, dan orang munafik serta yang ragu dengan agamanya akan berkata: Saya tidak tahu, saya mendengar orang lain bilang demikian maka akupun mengikutinya.
Inilah yang diisyaratkan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya:

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Dari Al-Barra` bin Azib radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam ihwal ayat di atas:

“(Ayat ini) turun berkenaan dengan adzab kubur. Ia ditanya, “Siapa Rabbmu?” Ia menjawab, “Rabbku Allah, nabiku Muhammad shallallahu alaihi wasallam.” (HR. Muslim no. 5117)
Dari Asma` bintu Abi Bakar radhiallahu anhuma bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Tidak ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali saya sudah melihatnya dari tempatku ini hingga nirwana dan neraka, kemudian diwahyukan kepadaku: bahwa kalian akan terkena fitnah dalam kubur kalian menyerupai -atau hampir berupa- fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. Akan ditanyakan kepada seseorang (didalam kuburnya); “Apa yang kau ketahui ihwal pria ini?” Adapun orang beriman atau orang yang yakin, maka dia akan menjawab: ‘Dia ialah Muhammad Rasulullah telah tiba kepada kami membawa klarifikasi dan petunjuk. Maka kami sambut dan kami ikuti. Dia ialah Muhammad, ‘ diucapkannya tiga kali. Maka kepada orang itu dikatakan: ‘Tidurlah dengan tenang, sungguh kami telah mengetahui bahwa kau ialah orang yang yakin’. Adapun orang Munafiq atau orang yang ragu, maka dia menjawab, “Aku tidak tahu siapa dia, saya mendengar insan membicarakan sesuatu maka akupun mengatakannya.” (HR. Al-Bukhari no. 84)
Fitnah dan pertanyaan ini, semua makhluk akan mengalaminya kecuali beberapa makhluk yang Allah Ta’ala kecualikan menyerupai para nabi dan para syuhada`. dari Al Miqdam bin Ma’dikarib dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Orang yang mati syahid mendapat enam hal di sisi Allah: Diampuni dosa-dosanya semenjak pertama kali darahnya mengalir, diperlihatkan kedudukannya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yang besar, dihiasi dengan tambahan iman, dikawinkan dengan bidadari dan sanggup memperlihatkan syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya.” (HR. At-Tirmizi no. 1586 dan Ibnu Majah no. 2789)
Dari Salman Al-Farisi radhiallahu anhu dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari semalam lebih baik daripada puasa dan shalat malam sebulan penuh, kalau dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rizkinya dan terbebas dari fitnah.” (HR. Muslim no. 3537)
              Termasuk di dalamnya fitnah kubur.
Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiallahu anhuma berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa meninggal di hari jum’at atau malam jum’at maka akan dihindarkan dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmizi no. 994 dan Ahmad no. 6753 dengan sanad yang shahih)
Dalam hadits yang shahih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa meninggal alasannya ialah sakit perut, maka ia tidak akan disiksa di dalam kuburnya.” (HR. At-Tirmizi no. 984 dan Ahmad no. 17592)
             Adapun azab kubur, maka dia diperuntukkan bagi orang-orang yang zhalim dari kalangan orang-orang munafik dan orang-orang kafir, serta orang-orang fasik yang tidak menjawab pertanyaan munkar dan nakir. Allah Ta’ala berfirman ihwal Fir’aun dan para pengikutnya:

“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Ghafir: 46)
Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dia bersabda:

“Sesungguhnya ummat ini diuji dikuburnya. Andai kalian tidak saling menguburkan, pasti saya berdoa kepada Allah semoga memperdengarkan adzab kubur pada kalian menyerupai yang saya dengar.” Setelah itu dia menghadapkan wajah ke arah kami kemudian bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari adzab neraka.” mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari adzab neraka.” dia bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari adzab kubur.” mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari adzab kubur.” Beliau bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang teresmbunyi.” Mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi.” Beliau bersabda: “Berlindunglah diri kepada Allah dari fitnahnya Dajjal.” mereka berkata: Kami berlindung diri kepada Allah dari fitnahnya Dajjal.” (HR. Muslim no. 5112)
               Sementara nikmat kubur, maka dia dikhususkan bagi kaum mukminin yang jujur dalam keimanannya. Dari Al-Barra` bin Azib radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda ihwal jenazah yang telah menjawab pertanyaan munkar dan nakir:

“Kemudian ada bunyi dari langit yang menyeru, “Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah permadani untuknya di surga, bukakan baginya pintu-pintu nirwana dan berikan kepadanya pakaian surga.” dia melanjutkan: “Kemudian didatangkan kepadanya wewangian surga, kemudian kuburnya diluaskan sejauh mata memandang.” (HR. At-Tirmizi no. 4127, Ibnu Majah no. 3784, dan Ahmad no. 1615). Wallahu’alam.
“Semoga goresan pena ini bermanfaat bagi kita semua” Amiin.

0 Response to "Fitnah Nikmat Dan Siksa Kubur"

Post a Comment