Panduan menggunakan Google Data Studio

Baru-baru ini BLOGOOBLOK menerima seruan untuk merasakan layanan gres Google berjulukan Google Optimize 360. Produk yg bakal diluncurkan setrik gratis oleh Google Oktober 2016 mendatang ini sudah bisa digunakan beberapa bagian. Terutama Google Data Studio.

Google Optimize 360 sendiri punya versi premium dengan nama Google Optimize 360 Suite. Aplikasi yg dikembangkan dari produk Google Analytics ini terintegrasi pribadi dengan produk lain, mirip Data Studio, Tag Manager, Optimize dan Analytics.

Postingan kali ini, kita hanya bakal mengulas wacana Google Data Studio. Pembahasan ini mungkin bakal sedikit panjang, jadi saya harap, teman-teman duduk elok dan mempelajarinya setrik seksama. Saya jamin, ini bakal memberi eksperiens gres dalam menyajikan data setrik visual.

Apa itu Google Data Studio?

Google Data Studio ialah layanan yg disediakan Google untuk menganalisa data dan memvisualisasinya dalam bentuk laporan. Dimana laporan itu bisa disusun dengan indah dan dibagikan kepada pengguna lain. Semua data yg dimunculkan hadir dalam satu lokasi saja.

Layanan yg diluncurkan Google pertengahan Mei 2016 ini untuk tahap awal hanya bisa digunakan sampai lima laporan saja. Untuk mengaksesnya Anda Musti terhubung dengan Google Analytics atau tag menager. Saya yakin, teman-teman blogger di Indonesia sudah erat dengan Google Analytics.

(Lihat Juga: Bagaimana Caranya Mendaftarkan Blog ke Google Analytic?)

Data Studio sudah tentu berbitrik wacana data. Kita bisa menyajikan data dalam eksplorasi visual. Bagi saya ini ialah alat yg sangat keren untuk menyusun data-data. Apalagi bagi pelaku bisnis online yg sangat bergantung dengan konsumen. Melalui Data Studio kita bisa beresonansi setrik mudah.

Data Studio bisa diakses dengan URL https://www.google.com/analytics/data-studio/ atau https://datastudio.google.com.

Ikhtisar Google Data Studio

Data Studio mempunyai tiga keunggulan yg berdasarkan saya sangat penting. Pertama Connect, Visualize dan Share. Dengan Google Studio kita bisa terhubung dengan sumber data dan memvisualisasikannya kemudian membaginya. Ini ialah layanan yg diharapkan banyak orang.




Connect: Hal pertama yg Musti dipersiapkan dikala menggunakan Data Studio ialah connect atau hubungkan. Ada banyak hal yg bisa dihubungkan dengan Data Studio, mulai dari Google Analytics, Youtube Analytics, adWords, Attribution 360, Google Sheets, MySQl, Cloud SQL sampai BigQuery.

Visualize: setelah terhubung dengan sumber data, selanjutnya membuka kanvas dan mulai menghubungkan titik-titik. Bahasa kerennya, mulailah mendesing apapun yg Anda butuhkan. Kerennya lagi, alasannya ialah membuat grafis ini bisa dilakukan bahu-membahu dengan orang dibelahan dunia manapun. Hal ini mirip yg ada pada Google Docs, Sheets dan Google Slides.

Share: Hasil kerja kita juga bisa dishare setrik langsung. Bisa dishare dengan kemampuan hanya dilihat oleh orang, atau bisa diedit orang lain. Itulah Maksud dengan bekerja bersama untuk menghasilkan laporan terbaik.

Tampilan Homepage Google Data Studio mirip gambar dibawah ini:



Tampilan ini cukup sederhana dan Mudah digunakan. Di bab hidangan ada empat disebelah kiri dan tiga disebelah kanan. Sebelah kiri ada All atau semua data yg ada dalam Google Studio, Owned by Me, laporan yg telah kita buat, Share Wihh Me, laporan yg dibagikan ke kita dan Srash, laporan yg sudah dihapus.

(Lihat Juga: Caranya Mendaftarkan Blog Wordpress ke Google Analytics)

Sedangkan disebelah kanan ada tombol Search tentu saja untuk mencari file atau laporan, AZ untuk mengurutkan pencarian berdasarkan kriteria dan tanda seru untuk mengirim feedback ke Data Studio.

Sementara untuk aplikasinya hanya ada dua, yakni Reports atau laporan dan Data Sources. Dibawahnya ada video tutorial trik penggunaan. Report menawarkan semua file yg ada. Untuk mulai memvisualisasi data, pilih Data Sources. Tampilan pertama kalinya mirip gambar dibawah ini.



Anda Musti mengkoneksikan data yg ingin divisualisasi. Misalnya Google Analytics. Anda bakal diminta mengkonfirmasi akun yg digunakan sama dengan akun yg membuka layanan Data Studio. setelah terhubung maka tampilannya mirip berikut.



Ada empat hal yg Musti diperhatikan:
  1. Create a calculated field: Pada bab ini kita sanggup membuat metrik gres berdasarkan formula yg lain. Atau mengubah satu atau lebih metrik yg ada sekaligus. Ada banyak pilihan operator yg tersedia, rujukan bisa dilihat melalui daftar ini.
  2. Field type: Pada bab tipe file kita bisa menentukan format dan jenis metrik yg tersedia. Berikut ialah jenis-jenis metrik yg tersedia: Numeric, Text, Date & Time, Boolean, Geo. Dimana bagian-bagian itu masih mempunyai turunan masing-masing. 
  3. Field aggregation: Kita bisa menentukan agregasi metrik yg Musti digunakan. Misalnya, bila metrik Anda ialah rasio mirip Konversi, Anda Musti menggunakan rata-rata, bila nilai adikara mirip sesi, Anda Musti menggunakan Sum. Tapi pilihan ini kadang tidak muncul, lebih sering hanya Auto dan None. 
  4. Create report: Tombol ini membawa kita pada jendela gres untuk mulai berkreasi. 
Sebelum kita lebih jauh menjelajahi trik membuat laporan, saya ingin membuatkan sejenak indahnya bekerja dengan Data Studio. Selain fakta bahwa kita sanggup memasukkan data dari sistem lain, kita juga sanggup menggunakannya. Keliru satu yg saya sukai dalam Data Studio, ialah kita bisa menggunakan sumber data dalam tiga tingkatan yg tidak sama:

Tingkat Laporan: Komponen ini menjadi yg mempunyai level tertinggi dalam rantai penyusunan Data Studio. Dengan melampirkan sumber data ke Laporan yg ada, kita bisa menggunakannya di semua halaman. Biasanya kita mempunyai beberapa sumber yg tertaut pribadi dengan laporan. Tapi kita hanya bisa mempunyai satu sumber data sebagai default. Dalam hal ini, sumber data tidak diatur dalam Laman atau Bagan tingkat.

Tingkat Halaman: Komponen yg terdapat dikala melaporkan ini, memungkinkan kita memutuskan sumber data ke dalam halaman. Kita bahkan bisa membuatnya default untuk halaman tertentu, bahkan bila Sumber Data lain ditetapkan sebagai default dalam Tingkat Laporan.

Tingkat Grafik: Sebuah representasi grafis dari data dalam Halaman, komponen ini menjadi yg paling terendah. Fleksibilitasnya untuk mengatur Sumber Data untuk Charts tertentu dan mempunyai laba besar Saat membangun dashboard untuk beberapa situs web, negara, unit bisnis atau departemen.

Caranya Membuat Laporan: Visualisasi dan Kolaborasi

setelah mengkoneksikan sumber data, selanjutnya kita masuk pada bab pembuatan laporan atau dibagain editor interface map. Pada bab ini ada banyak toolbar yg mempunyai fungsi masing-masing. Kita bisa menggunakan seluruhnya, bisa juga hanya sebagian.



Untuk masuk pada bab ini silahkan klik Create Report. Pada jendela selanjutnya bakal muncul popup informasi yg menanyakan pengimputan sumber data. Klik Add to Report supaya bisa memulai membuat laporan.

Berikut klarifikasi Komplit soal fungsi masing-masing toolbar:

  1. Logo Data Studio: Tertetak dibagian kiri atas dan berfungsi untuk kembali ke homepage. 
  2. File Name: Terletak disebelah logo ialah nama file (default bertuliskan Untitled Report), nama file ini bisa diubah sesuai yg diinginkan. 
  3. Menu Bar: Terletak bawah nama file dengan fungsi masing-masing. 
  4. Chart tool bar: Terletak di bawah Menu Bar. Chart tool kafe ini punya banyak varian, termasuk Text, image dan shape tools, Selection mode | Undo | Redo, Cache control dan Page controls. 
  5. Halaman kanvas: Bagian ini tertelak di tengah dan digunakan untuk menaruh semua hasil design. 
  6. Properties panel: disebelah kanan punya banyak fungsi, bisa untuk mengelompokkan data yg ingin digunakan sampai Mengubah style tampilan. 
  7. Edit toggle: terletak diatas Properties panel berfungsi untuk melihat editan dan hasil editan. 
  8. Share Button: Dibagian kanan atas, berfungsi untuk membagikan hasil design.
  9. Google profile icon: Dibagian kanan atas sebelah share button. 

Caranya kerjanya sangat sederhana. Silahkan menentukan chart yg ingin digunakan dan tarik di kanvas. Chart yg muncul bisa dipilih sesuai cita-cita dengan menentukan data di panel properties. Mendesain grafisnya juga disana. setelah itu, mirip menggambar, gunakan imajinasi untuk menghasilkan visualisasi yg menarik.

supaya lebih paham, berikut video trik menggunakannya setrik singkat.


setelah semua dilakukan, sisa membagikannya kepada orang lain. Bisa dibagi kepada orang tertentu atau kepada publik sekaligus. Bisa juga membaginya supaya bisa diedit bersama teman-teman. Silahkan dipilih dan klik Done.

Sayangnya, Data Studio belum menyediakan embed data supaya bisa dipasang di website atau blog. Kita hanya bisa membagikan link melalui sosial media. Keliru satu pola yg bisa dilihat laporan Google Analytics dari BLOGOOBLOK. Laporan ini berlalu setrik live dan bisa dilihat dari beberapa waktu yg lampau. Klik disini untuk melihat hasilnya. (Untuk melihatnya Musti login ke akun Gmail Anda).

Setrik keseluruhan, Google Data Studio ini memberi banyak kemudahan, utamanya marketing online supaya memudahkan melaksanakan persentase. Tampilan yg unik dan keren ditambah ini bisa dinikmati setrik live, membuat produk Google ini patut di coba.

+Wisa Rahardi

0 Response to "Panduan menggunakan Google Data Studio"

Post a Comment