6 Kriteria Target Korban Tembak Harga Para Pedagang Nakal

 Ditembak harga sampai harus membayar dengan harga lebih banyak dari yang seharusnya 6 Kriteria Sasaran Korban Tembak Harga Para Pedagang Nakal

Ditembak harga sampai harus membayar dengan harga lebih banyak dari yang seharusnya. Bagi yang pernah punya pengalaman ditembak harga ketika membeli makanan tentu masih ingat kekesalan yang dirasakan. Karena ketika itu kita harus mengeluarkan uang lebih banyak. Tidak tanggung-tanggung, selisih harga yang harus kita bayar biasanya berkali-kali lipat dari harga normal.

Umumnya insiden menyebalkan itu terjadi ketika berada pada tempat wisata atau di pinggir jalan ketika melaksanakan perjalanan jauh. Seolah pedagang bandel tersebut sengaja memanfaatkan kesempatan untuk mengeruk laba sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat.

Sebenarnya ada kriteria khusus bagi pedagang bandel dalam memilih target tembak harga. Tidak semua pembeli mencicipi agresi pedagang bandel meskipun berada pada tempat yang sama. Untuk lebih detail, berikut kriteria calon korban tembak harga para pedagang nakal.

1. Logat bicara

Para pedagang bandel sudah hafal dengan logat bicara yang berasal dari luar daerah. Biasanya mereka bisa membedakan antara logat orang luar yang sudah usang menetap di tempat tersebut dengan logat bicara orang yang belum usang berada pada tempat tersebut. Saat ada indikasi berasal dari tempat yang jauh, pedagang bandel merasa punya kesempatan untuk nembak harga. Apalagi jikalau pembeli merupakan orang yang tidak bisa memakai bahasa tempat setempat.

2. Plat kendaraan luar daerah

Pedagang bandel biasanya hafal dengan plat yang berasal dari tempat luar. Sama menyerupai sebelumnya, ini mengatakan kalau calon pembeli itu bisa dijadikan korban tembak harga. Pedagang akan menaikkan tarif normal untuk mendapat laba lebih besar. Pedagang bandel juga memperkirakan bahwa plat yang berasal dari jauh itu sedang melaksanakan perjalanan panjang. Tentunya dengan melihat penampilan dari orang-orang yang berada didalamnya.

3. Kendaraan mewah

Tidak selalu mencari target orang jauh, pedagang bandel juga ada yang mencari target orang dengan kendaraan mewah. Pedagang bandel tidak berpikir laba jangka panjang lantaran yang penting bisa mendapat laba sebanyak-banyaknya ketika ada kesempatan. Orang dengan kendaraan mewah, dianggap tidak terlalu mempermasalahkan harga untuk makanan yang dipesan.

4. Orang pacaran yang tampak masih mesra

Orang pacaran dan tampak masih mesra, mengatakan kemungkinan kekerabatan itu gres saja dimulai. Saat gres memulai hubungan, pihak pemuda cenderung mempunyai gengsi dan aib terhadap ceweknya. Sehingga meskipun ditembak harga, kebanyakan mengatakan bahwa itu bukan sebuah masalah. Meskipun aslinya keberatan, hal itu tidak akan ditunjukkan demi menjaga kesan terhadap cewek yang diajak. Inilah yang dimanfaatkan pedagang untuk nembak harga.

5. Orang yang tampak polos

Orang yang tampak polos juga bisa dijadikan target para pedagang nakal. Pedagang sudah paham dengan aksara setiap orang, dan biasanya orang polos banyak mempunyai rasa sungkan. Meskipun diberikan harga tinggi, tentunya cenderung eksklusif membayar. Kalaupun ada rasa kecewa, hanya ditunjukkan melalui verbal saja.

6. Baru mengenal produk makanan ketika itu

Banyak tanya dan mengaku gres pertama kali mencoba makanan tersebut juga bisa dijadikan target tembak harga oleh pedagang. Pedagang menganggap bahwa itu mengatakan pembeli tidak tahu pasaran harga dari makanan atau apapun yang dijual oleh pedagang.

Cara menghindari jadi korban tembak harga


1. Jangan aib bertanya harga lebih dulu, alasannya yaitu pertemuan juga terjadi ketika itu saja. Kalaupun merasa malu, hanya terjadi ketika masih berada pada tempat tersebut. Sebab agresi tembak harga tersebut biasanya terjadi sehabis kita makan dimana sebelumnya tidak tahu harga dari makanan yang dihidangkan.

2. Pilih tempat yang mencantumkan harga supaya bisa memperkirakan apakah harga makanan yang dijual murah atau mahal. Kalaupun ada selisih, setidaknya tidak terlalu banyak sampai berkali-kali lipat.

3. Hitung ulang ketika pembayaran sehabis simpulan membayar. Sebab meskipun sudah mencantumkan harga, kecurangan juga bisa dilakukan ketika proses pembayaran. Biasanya ini terjadi ketika kita memesan dalam jumlah banyak atau rombongan. Sehingga perhitungan cukup panjang dan banyak pembeli yang mengabaikan hal itu. Tahu-tahu sehabis meneliti nota, mengatakan hitungan salah atau harga tidak sesuai menyerupai yang dicantumkan sebelumnya.

4. Pilih tempat yang ramai dan banyak pembeli warga lokal. Ini bisa diketahui dari penampilan pembeli, keakraban pembeli dengan penjual, dan masih banyak hal lain tergantung keadaan sekitar.

0 Response to "6 Kriteria Target Korban Tembak Harga Para Pedagang Nakal"

Post a Comment