Banyak sekali Orang yang terjebak hutang atau cicilan yang sangat memberatkan. Biasanya ini terjadi lantaran penurunan pendapatan hingga pengelolaan keuangan yang salah. Ada lagi faktor lain menyerupai kebutuhan mendadak hingga ketergantungan terhadap suatu kebutuhan yang sulit untuk ditinggalkan.
Karena itu, pada karenanya mengalami problem dalam membayar hutang dan juga cicilan. Alih-alih mendapat solusi untuk mendapat dispensasi dalam membayar hutang, Solusi berikut ini justru bisa membuat Orang menjadi semakin menderita lantaran hutang yang ditanggungnya.
1. Pembayaran minimum
Bagi pemegang kartu kredit tentu sudah tidak ajaib lagi dengan yang namanya pembayaran minimal. Cara ini dianggap menjadi solusi ketika tidak bisa melunasi tagihan sebelum jatuh tempo. Fasilitas pembayaran minimum tagihan kartu kredit ini sering sekali memperlihatkan kesan sebagai sebuah bentuk dispensasi dari pihak penerbit. Sayangnya sangat banyak yang menganggap bahwa hal ini ialah akomodasi untuk meringankan nasabah.
Memang pembayaran minimum tidak menyalahi aturan, dan itu seolah menjadi solusi bagi Orang yang tidak bisa menutup tagihan yang ada. Tapi harus siap dengan konsekuensinya. Yaitu bunga dihitung bukan menurut sisa tagihan tapi nilai total nominal terhutang. Secara otomatis hal itu bisa membuat total tagihan yang jalan ditempat. Seolah sudah membayar tapi total hutang justru semakin bertambah.
2. Hanya membayar bunga
Ini juga menyerupai solusi ketika Orang tidak bisa membayar cicilan bulanan sesuai yang ditetapkan. Misalnya saja pembayaran pokok 10 juta dengan bunga 2 juta rupiah. Jumlah uang yang harus dibayarkan ialah 12 juta. Tapi lantaran hanya mempunyai 8 juta maka tidak hingga dan karenanya menentukan untuk membayar bunganya saja, 2 juta rupiah. Secara otomatis merasa mempunyai uang sisa 6 juta yang bisa diputar kembali. Padahal ini juga menyerupai pembayaran minimum. Yang pada karenanya hutang pokok tidak bergeser dan memang tidak ada pengurangan dari total tagihan. Justru solusi ini semakin membuat jumlah uang yang harus dibayar semakin besar.
3. Menutup dengan mengajukan pemberian lebih besar
Total hutang tinggal 10 juta tapi lantaran merasa keberatan, menganggap lebih efektif kalau menutup hutang itu dengan mengajukan pemberian lebih besar. Ini sering dilakukan oleh pengusaha yang merasa uang modal semakin berkurang lantaran harus membayar cicilan. Dengan mendapat pemberian lebih besar, menganggap bisa dipakai untuk menutup hutang yang ada dan sisanya bisa dipakai untuk modal. Sayangnya ini juga solusi yang tidak bagus. Ini hanya akan memperlihatkan solusi sementara. Kita merasa bisa disaat awal akan tetapi sesudah itu secara perlahan keadaan akan menjadi menyerupai sedia kala dan cenderung lebih sulit. Harus ditekankan ketika sudah merasa keberatan dalam membayar hutang, sebaiknya jangan mencari pemberian lebih besar. Sebab itu justru akan memperlihatkan penderitaan lebih berat untuk jangka panjang.
4. Mencari pemberian mingguan dengan bunga yang terperinci sangat tinggi
Kasus menyerupai ini juga sudah banyak terjadi, dimana Seseorang meminjam hutang mingguan untuk membayar angsuran bulanan. Sudah Kita tahu, penyedia jasa peminjaman menyerupai ini memang memberi kemudahan dan kecepatan dalam memberi pinjaman, tapi penagihan juga lebih cepat dan juga dengan bunga yang lebih tinggi. Hal ini terperinci sekali akan menambah beban alasannya ialah dalam rangka mengumpulkan cicilan bulanan saja sudah sulit, sesudah itu justru harus memikirkan cicilan mingguan juga.
5. Menggunakan lebih dulu uang titipan
Seorang pengusaha memang aneka macam yang dipercaya Orang lain untuk mengelola keuangan. Atau ada juga yang memang sengaja menanam modal lantaran berharap mendapat pembagian keuntungan. Tapi kalau pengusaha tersebut sedang terjebak hutang, kebanyakan tidak memakai uang titipan untuk menyuntik perjuangan biar semakin maju. Tapi justru memakai uang tersebut untuk membayar utang lebih dulu. Ini juga bukan solusi yang bagus, alasannya ialah uang itu seharusnya dipakai untuk meningkatkan usaha. Jika solusi itu sudah terlanjur dipilih, otomatis tetap harus membuatkan laba tanpa adanya peningkatan dalam usaha. Maka kedepan akan semakin sulit untuk mendapat uang cicilan.
6. Menjual aset atau apapun yang mendukung berjalannya usaha
Sebagai pola mempunyai perjuangan
jasa angkut kemudian menjual beberapa armada untuk membayar cicilan hutang. Ini juga bukan solusi yang cantik meskipun kelihatannya membantu. Sebab dengan terjualnya beberapa armada otomatis pendapatan akan semakin turun. Banyak Orang yang mengambil solusi menyerupai ini hanya untuk mempertahankan gengsi. Bisa menyerupai itu lantaran lebih menentukan menjual aset yang bisa memperlihatkan pemasukan daripada menjual yang hanya bersifat konsumtif. Misalnya saja Rumah Pribadi atau kendaraan beroda empat pribadi. Tentu lebih baik menjual harta benda lain yang sifatnya hanya untuk gaya hidup.
7. Mencoba perjuangan lain yang beresiko tinggi hanya lantaran tergiur laba besar
Semua perjuangan butuh proses, dan ketika sedang terjebak hutang besar, banyak Orang yang suka mengambil resiko banting setir pada perjuangan yang dianggap memberi laba besar. Resiko sangat besar dan kemungkinan gagal sangat besar, tapi kalau berhasil dianggap bisa meringankan beban hutang. Ini juga bukan solusi bagus, kecuali siap dengan segala konsekuensinya. Jika masih dalam jangkauan, lebih baik berusaha lebih keras biar hutang bisa segera selesai tanpa harus mengambil resiko terlalu besar.
8. Meminjam pada sahabat dalam jangka waktu pendek
Meminjam sahabat untuk jangka pendek juga solusi yang justru bikin sulit. Sebab dalam keadaan ini, Orang sering menjanjikan akan segera membayar pemberian teman. Tapi sering sekali hal itu meleset dari perkiraan. Karena tanpa hutang saja sudah sulit apalagi karenanya bertambah beban tersebut. Untuk bulan berikutnya sudah niscaya harus bekerja keras untuk membayar cicilan dan hutang sama sahabat justru akan memberi beban pikiran sendiri. Setelah itu ruang gerak menyerupai terbatas dan itu mengurangi kebebasan dalam mencari peluang lain.
0 Response to "Dikira Membantu, 8 Solusi Bayar Hutang Ini Malah Bikin Menderita"
Post a Comment