5 Alasan Orang Sabar Selalu Disakiti Dikala Menjalin Hubungan



Kenapa sih orang sabar justru sering disakiti ketika menjalin hubungan?. Banyak jawaban yang bisa diberikan untuk pertanyaan tersebut menurut cara berpikir masing-masing. Tapi pada dasarnya hal itu terjadi lantaran adanya lantaran kemudian membuat akibat. Kita tahu dalam kehidupan sehari-hari, sering sekali mendapati orang dengan sifat sabar tapi mempunyai pasangan yang sering menyakitinya.

Apakah kesabaran itu yang kemudian membuat harapan untuk menyakiti?, tidak begitu juga lantaran hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Maka supaya lebih jelas, inilah penyebab orang sabar selalu disakiti menurut dari banyak kemungkinan.

1. Orang sabar itu memperlihatkan dampak perubahan anutan kepada pasangan, bahwa apa yang dilakukan bukan merupakan sebuah kesalahan atau bentuk menyakiti. Sebagai pola ketika orang sabar mendapati pasangan mempunyai kedekatan dengan orang lain. Orang sabar menganggap hal itu normal dan wajar, sehingga tidak memperlihatkan lisan murka atau tidak suka dengan hal itu. Dalam anutan pasangannya, merasa bahwa hal itu juga merupakan hal yang masuk akal lantaran menjadi pihak yang mengalami sendiri. Sedangkan kita yang akal-akalan sabar, bekerjsama kecewa bahkan murka dan ada rasa cemburu. Tapi pasangan kita menganggap hal itu biasa saja lantaran kita belum memperlihatkan reaksi atas tindakannya.

2. Orang sabar cenderung bisa mendapatkan perlakuan jelek dari pasangan. Karena tidak ada niat untuk membela diri apalagi balik menyalahkan. Sehingga meskipun salah dalam menentukan pasangan, orang sabar tetap bisa bertahan dalam kondisi apapun. Padahal kita yang kurang mempunyai kesabaran, ketika diperlakukan jelek cenderung protes bahkan melawan. Bisa juga memperlihatkan jawaban kepada orang yang menyakiti supaya mencicipi hal yang kita rasakan juga. Bagi kita yang hanya akal-akalan sabar juga demikian, tetap ada harapan untuk membela diri atau melawan kalau keadaan memungkinkan. Kita bukan benar-benar sabar, hanya menyadari bukan ketika yang sempurna untuk membela diri atau melawan.

3. Sifat sabar mencerminkan langsung yang baik, sehingga jarang memandang orang lain dengan cara berpikir yang buruk. Punya cara berpikir yang berbeda dari naluri orang biasa. Sehingga meskipun terlihat disakiti, orang sabar tidak menganggap bahwa itu sebagai niat untuk menyakiti. Rasa kecewa itu tetap ada tapi orang sabar bisa menyikapi dengan cara yang positif. Orang yang orisinil sabar bukan cuma akal-akalan sabar, tentu mempunyai prasangka baik kepada pasangannya. Mungkin sedang khilaf atau memang sudah menjadi sifat dasar yang sulit dirubah. Intinya orang sabar kadang merasa tidak disakiti meskipun ketika orang lain memandang hal itu, menganggap bahwa hal itu yakni bentuk menyakiti.

4. Kesabaran sering sekali disalahartikan sebagai bentuk takut kehilangan atau benar-benar menginginkan. Sehingga ketika orang sabar punya pasangan tidak tahu diri, membuat pola pikir yang salah terhadap pasangannya. Pasangannya merasa diinginkan, sampai hal itu berdampak pada hasrat menjaga perasaan yang sangat tipis. Sehingga dengan gampang melaksanakan hal yang disenangi tanpa memikirkan perasaan orang sabar tersebut. Kalau kita, tampaknya justru sebaliknya. Karena rasa benar-benar menginginkan, takut kehilangan, dan terlalu sayang itu yang membuat kita terpaksa sabar menghadapi sikapnya.

5. Kesabaran yang ditunjukkan membuat kesan tidak ada ancaman yang berarti, sehingga cenderung membuat pasangan tidak berpikir dampak atas apa yang dilakukan. Melakukan apa yang disukai tanpa berpikir resiko lantaran kebiasaan menerima perlakuan yang penuh kesabaran. Sebab siapapun itu, pada dasarnya lebih suka memikirkan kesenangan diri sendiri. Untuk kita yang hanya akal-akalan sabar atau terpaksa sabar, hanya berusaha memperlihatkan kesan seolah tidak ada ancaman. Tapi kalau kita sudah marah, niscaya ada harapan besar lengan berkuasa untuk memperlihatkan resiko atas perbuatan pasangan.

Kaprikornus pada dasarnya orang yang orisinil sabar bekerjsama tidak merasa disakiti meskipun bagi orang lain hal itu dianggap sebagai tindakan menyakiti. Maka kalau kita merasa sering disakiti meskipun tetap sabar dengannya, kita hanya terpaksa bersabar atau akal-akalan sabar. Dalam hati kita sendiri, bekerjsama kesabaran itu tidak ada sama sekali. Kita hanya memperlihatkan kesabaran dari tindakan padahal dalam hati tidak ada kesabaran yang sebenarnya.

Maka dari itu, semoga saja pasangan kita suatu ketika nanti benar-benar mempunyai kesabaran dari hati bukan hanya akal-akalan sabar dalam menghadapi kita. Dan semoga kita juga bisa mengimbangi kesabaran itu sampai senang selamanya. Amin, sekian dan semoga bisa dipahami.

Baca juga: Alasan orang sabar marahnya justru berbahaya

0 Response to "5 Alasan Orang Sabar Selalu Disakiti Dikala Menjalin Hubungan"

Post a Comment