Makassar - Puluhan tokoh-tokoh perdamaian dunia akan berkumpul di Makassar, Sulawesi Selatan untuk membahas warta global ibarat konflik Rohingya Myanmar, konflik di Laut Cina Selatan serta potensi perang di Semenanjung Korea yang sekarang terus memanas dan mengancam perdamaian dunia.
"Dasar dari pertemuan ini ialah adanya beberapa konflik yang masih belum terselesaikan serta potensi perang di Semenangjung Korea yang sekarang terus memanas dan mengancam kestabilan daerah serta perdamaian dunia," ujar Chairman Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI), Jusuf Kalla didampingi Ketua Penyelenggara Erwin Aksa dalam pers rilis di Jakarta, Rabu.
Bukan cuma itu, beberapa warta lainnya yang akan dibahas yakni perubahan iklim global yang sudah mencapai pada tahap mengkhawatirkan. Pemanasan global dan iklim yang tidak menentu, makin membayangi kehidupan bumi ketika ini dan ke depan.
Di latar belakangi dua situasi global tersebut, puluhan tokoh perdamaian dari negara-negara di daerah Asia Pasific, berencana menggelar konferensi perdamaian dunia. Bertajuk "Second General Assembly of the Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI)" yang akan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 - 21 Mei 2013.
Mantan Wapres itu mengaku jikalau CAPDI ialah organisasi yang beranggotakan pemimpin negara dan mantan pemimpin negara, tokoh masyarakat, kalangan eksekutif, legislatif dan akademisi terkemuka se-Asia Pacifik. Lebih dari 20 negara tergabung dalam CAPDI.
Konferensi kedua CAPDI mengambil tema "Mobilizing Governments, Political Parties and Civil Societies to Promote Peace and Reconciliation and to Fight Climate Change in Asia".
"Saat ini, CAPDI dipimpin oleh Jusuf Kalla, mantan Wapres Indonesia. Jusuf Kalla menjabat Chairman CAPDI untuk kedua kalinya semenjak Desember 2010. Jabatan Chairman CAPDI dipegang JK, ketika masih menjabat Wapres Indonesia 2004-2009 dan Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali," kata Erwin Aksa.
Beberapa tokoh dunia yang dijadwalkan hadir dalam konferensi kedua CAPDI tersebut diantaranya Thaksin Shinawatra (mantan Perdana Menteri Thailand), Jose de Venecia (Mantan Ketua dewan perwakilan rakyat Filipina lima kali periode).
Datuk Seri Dr. Muhammad Najib bin Tun Razak (Perdana Menteri Malaysia), Xanana Gusmao (Perdana Menteri Timor Leste), Fidel Ramos (mantan Presiden Filipina) dan Samdech Techo Hun Sen (Perdana Menteri Kamboja).
Nama-nama lain yang akan hadir ialah Madame Yingluck Shinawatra (Perdana Menteri Thailand), Jejomar Binay (Wakil Presiden Filipina), dan Aung San Suu Kyi (Pemenang Nobel Perdamaian dan liga demokrasi Myanmar). Dari luar Asia, dijadwalkan hadir Martti Ahtisaari (mantan Presiden Finlandia), Jose Manuel Barroso (Presiden Uni Eropa), dan sejumlah nama lain.
Menurut Ketua Penyelenggara Erwin Aksa, konferensi kedua CAPDI diperlukan akan bisa mendorong partisipasi aktif tokoh-tokoh dan partai politik di negara-negara Asia Pasific dalam hal resolusi konflik dan memerangi perubahan iklim global.
"Konferensi CAPDI membawa pesan dan menyerukan kepada seluruh negara di dunia untuk memastikan perdamaian dalam jangka panjang, keamanan, stabilitas dan kemakmuran di daerah Asia Pasifik," kata Erwin.
Makassar dipilih alasannya ialah Indonesia dianggap banyak menginisiasi perdamaian. Penyelesaian konflik Aceh yang telah berlangsung puluhan tahun, dan sejumlah konflik lain termasuk konflik Rohingya, Myanmar, Perdamaian di Malino, dan lain-lain, menjadi patokan para tokoh negara lain dalam penyelesaian konflik. Selain itu, Indonesia banyak menjadi perantara penyelesaian konflik di negara-negara lain.
Erwin berharap dari konferensi kedua di Makassar bisa membawa hasil yang cukup signifikan bagi perdamaian, resolusi konflik, dan kampanye memerangi perubahan iklim global. Apalagi banyak tokoh penting akan hadir di sana.
"Dasar dari pertemuan ini ialah adanya beberapa konflik yang masih belum terselesaikan serta potensi perang di Semenangjung Korea yang sekarang terus memanas dan mengancam kestabilan daerah serta perdamaian dunia," ujar Chairman Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI), Jusuf Kalla didampingi Ketua Penyelenggara Erwin Aksa dalam pers rilis di Jakarta, Rabu.
Bukan cuma itu, beberapa warta lainnya yang akan dibahas yakni perubahan iklim global yang sudah mencapai pada tahap mengkhawatirkan. Pemanasan global dan iklim yang tidak menentu, makin membayangi kehidupan bumi ketika ini dan ke depan.
Di latar belakangi dua situasi global tersebut, puluhan tokoh perdamaian dari negara-negara di daerah Asia Pasific, berencana menggelar konferensi perdamaian dunia. Bertajuk "Second General Assembly of the Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI)" yang akan digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 - 21 Mei 2013.
Mantan Wapres itu mengaku jikalau CAPDI ialah organisasi yang beranggotakan pemimpin negara dan mantan pemimpin negara, tokoh masyarakat, kalangan eksekutif, legislatif dan akademisi terkemuka se-Asia Pacifik. Lebih dari 20 negara tergabung dalam CAPDI.
Konferensi kedua CAPDI mengambil tema "Mobilizing Governments, Political Parties and Civil Societies to Promote Peace and Reconciliation and to Fight Climate Change in Asia".
"Saat ini, CAPDI dipimpin oleh Jusuf Kalla, mantan Wapres Indonesia. Jusuf Kalla menjabat Chairman CAPDI untuk kedua kalinya semenjak Desember 2010. Jabatan Chairman CAPDI dipegang JK, ketika masih menjabat Wapres Indonesia 2004-2009 dan Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali," kata Erwin Aksa.
Beberapa tokoh dunia yang dijadwalkan hadir dalam konferensi kedua CAPDI tersebut diantaranya Thaksin Shinawatra (mantan Perdana Menteri Thailand), Jose de Venecia (Mantan Ketua dewan perwakilan rakyat Filipina lima kali periode).
Datuk Seri Dr. Muhammad Najib bin Tun Razak (Perdana Menteri Malaysia), Xanana Gusmao (Perdana Menteri Timor Leste), Fidel Ramos (mantan Presiden Filipina) dan Samdech Techo Hun Sen (Perdana Menteri Kamboja).
Nama-nama lain yang akan hadir ialah Madame Yingluck Shinawatra (Perdana Menteri Thailand), Jejomar Binay (Wakil Presiden Filipina), dan Aung San Suu Kyi (Pemenang Nobel Perdamaian dan liga demokrasi Myanmar). Dari luar Asia, dijadwalkan hadir Martti Ahtisaari (mantan Presiden Finlandia), Jose Manuel Barroso (Presiden Uni Eropa), dan sejumlah nama lain.
Menurut Ketua Penyelenggara Erwin Aksa, konferensi kedua CAPDI diperlukan akan bisa mendorong partisipasi aktif tokoh-tokoh dan partai politik di negara-negara Asia Pasific dalam hal resolusi konflik dan memerangi perubahan iklim global.
"Konferensi CAPDI membawa pesan dan menyerukan kepada seluruh negara di dunia untuk memastikan perdamaian dalam jangka panjang, keamanan, stabilitas dan kemakmuran di daerah Asia Pasifik," kata Erwin.
Makassar dipilih alasannya ialah Indonesia dianggap banyak menginisiasi perdamaian. Penyelesaian konflik Aceh yang telah berlangsung puluhan tahun, dan sejumlah konflik lain termasuk konflik Rohingya, Myanmar, Perdamaian di Malino, dan lain-lain, menjadi patokan para tokoh negara lain dalam penyelesaian konflik. Selain itu, Indonesia banyak menjadi perantara penyelesaian konflik di negara-negara lain.
Erwin berharap dari konferensi kedua di Makassar bisa membawa hasil yang cukup signifikan bagi perdamaian, resolusi konflik, dan kampanye memerangi perubahan iklim global. Apalagi banyak tokoh penting akan hadir di sana.
0 Response to "Puluhan Tokoh-Tokoh Perdamaian Dunia"
Post a Comment