10 Alasan Orang Lain Lebih Menarik Dari Pasangan Sendiri

alasan orang lain lebih menarik dari pasangan 10 Alasan Orang Lain Lebih Menarik Dari Pasangan Sendiri

Tanpa bertanya pada siapapun, kita sendiri bisa menganggap bahwa orang lain lebih menarik daripada pasangan. Penilaian menyerupai itu hampir dirasakan oleh semua orang terutama ketika hasrat terhadap pasangan sudah mulai menipis. Jika saja kita belum sepenuhnya yakin atau belum mempunyai ikatan emosional dengan pasangan, sangat gampang mencicipi ketertarikan dengan orang lain.

Meskipun terdapat perbandingan yang seimbang, orang lain tetap akan terkesan lebih menarik. Bahkan kita menyerupai tidak bisa menahan godaan ketika ketertarikan itu dirasakan. Meskipun secara diam-diam, kita tetap berusaha mengekspresikan ketertarikan itu minimal dengan mencari kesempatan untuk sekedar melihat. Namun ada juga yang hingga tidak bisa menahan untuk menjalin komunikasi atau kedekatan.

Siapapun bahwasanya bisa memperkirakan penyebab orang lain lebih menarik daripada pasangan sendiri, tapi tidak semua orang bersedia memikirkan. Maka dari itu madjongke akan mewakili untuk menjawab hal itu. Hasilnya, inilah alasan orang lain lebih menarik daripada pasangan sendiri.

alasan orang lain lebih menarik dari pasangan 10 Alasan Orang Lain Lebih Menarik Dari Pasangan Sendiri

1. Kita masih merasa absurd alasannya jarang melihatnya

Berbeda dengan pasangan sendiri yang sudah cukup usang berinteraksi sehingga kita sudah terbiasa melihatnya. Apapun itu kalau kita sudah berkali-kali melihat, nilai keindahannya akan berkurang. Ketertarikan terhadap orang lain terasa lebih kuat, bahwasanya keadaan itu yang pernah kita alami bersama pasangan dulu. Ketika pasangan masih terasa absurd dan kita tidak terlalu sering melihatnya. Alasan ini sama menyerupai ketika kita gres melihat lukisan indah untuk pertama kali. Jika kita sering melihatnya sensasi keindahan itu akan berkurang dengan sendirinya. Tapi ketika kita memandang lukisan indah yang lain, kita akan mencicipi kembali sensasi keindahan pada lukisan tersebut.

2. Belum bisa melihat semua kekurangan

Karena kita dikala itu gres sekedar tertarik, kita belum begitu bisa melihat kekurangan pada orang lain. Sedangkan dengan pasangan kita sudah banyak melihat kekurangan yang ada. Kita tentu saja tidak akan bisa menemukan hal itu dari orang lain kalau belum begitu dekat. Itupun masih butuh proses sehingga meski sudah terbayangkan wacana kekurangan, belum memberi pengaruh pada perasaan alasannya belum benar-benar mengetahuinya secara langsung. Makara masuk akal orang lain lebih menarik dari pasangan, kalaupun balasannya kita berpindah haluan pada orang tersebut, fase yang akan kita alami pun sama saja.

3. Belum menemukan sisi tidak menarik ketika melihat dari banyak sudut pandang

Semua orang niscaya mempunyai sisi tidak menarik kalau dilihat dari banyak sekali sudut pandang. Misalnya saja wacana orang cantik, orang manis itu kalau dilihat dari sudut pandang yang terjangkau oleh siapapun niscaya akan tampak sempurna. Tapi ketika kemudian menjalin kekerabatan dan punya kesempatan untuk melihat dari banyak sisi, maka niscaya akan terlihat sisi tidak menariknya. Dan inilah yang sudah terjadi pada pasangan, kita sudah pernah melihat pasangan dari banyak sudut pandang. Dan tentu saja kita juga bisa melihat sisi tidak menarik dari pasangan sendiri. Tahu sendiri, dengan orang lain kita belum punya kesempatan untuk itu.

4. Kita cenderung fokus pada hal-hal yang membangkitkan ketertarikan

Ketika kita tertarik pada seseorang, kita memang tidak selalu bisa menikmati ketertarikan itu dengan melihatnya. Maka ketika ada kesempatan kita cenderung fokus pada hal-hal yang justru membangkitkan ketertarikan. Secara tidak sadar, kita tidak ingin membuang kesempatan itu untuk melihat hal yang tidak menarik. Kita niscaya fokus pada penggalan tertentu yang kita suka. Misalnya saja kita menyukai penggalan wajah dan tangan, maka ketika kita tertarik dengan seseorang kita akan mengawali untuk melihat kedua penggalan badan tersebut.

5. Masih ada rasa penasaran

Jika kita tidak penasaran, tentu tidak ada impian untuk ingin tahu. Maka alasannya rasa ingin tau itu ada membuat kita merasa bahagia kalau tahu dengan sendirinya bahkan rasa ingin tau itu mendorong kita untuk berusaha mencari tahu. Diawali rasa ketertarikan kita semakin merasa bahagia sesudah perlahan-lahan banyak tahu tentangnya, dan itulah yang membangkitkan rasa ketertarikan. Bandingkan dengan pasangan sendiri, sudah terlalu banyak hal yang kita tahu dari pasangan. Meskipun bahwasanya masih ada yang belum kita tahu, setidaknya kita tidak lagi terpikir wacana hal tersebut.

6. Belum pernah mengalami kondisi bosan

Namanya menjalin kekerabatan niscaya pernah mengalami fase bosan dengan pasangan. Rasa bosan itu yang balasannya membuat kita tidak begitu tertarik pada pasangan. Hasrat sudah tidak besar lagi bahkan cenderung merasa tidak ingin terlalu banyak berinteraksi. Dengan orang lain, rasa bosan belum dirasakan sehingga masuk akal kalau terkesan lebih menarik meskipun bahwasanya sama saja.

7. Cenderung berpikir wacana kemungkinan yang menyenangkan

Ketika tertarik pada seseorang kita cenderung membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Sehingga angan-angan kita cenderung dihiasi oleh keindahan. Kemungkinan jelek meskipun sudah terpikir, tetap saja tidak begitu memberi pengaruh jelek alasannya belum merasakannya secara langsung. Sedangkan dengan pasangan kita sudah berhadapan dengan realita. Sehingga kita bisa mencicipi bahwa bersama pasangan, hal indah yang dulu sempat menjadi angan-angan tidak memperlihatkan kesan yang sama dikala benar-benar kejadian.

8. Belum mencicipi ketidaknyamanan berkali-kali

Sikap pasangan yang menyebalkan, perkataan yang menyinggung perasaan, hingga banyak hal yang membuat rasa tidak nyaman. Hal itu belum pernah kita rasakan dengan orang lain sehingga terkesan lebih menarik. Kesan yang kita tangkap justru merasa nyaman dengan sekedar melihat, bertemu, atau sekedar ngobrol dengannya.

9. Belum sempat ada konflik yang bisa mengubah cara berpikir

Pertengkaran atau perdebatan dengan pasangan bisa merubah cara berpikir kita terhadapnya. Konflik dalam kekerabatan bisa membuat perasaan negatif menyerupai marah, kecewa, benci, bahkan dendam. Dengan orang lain terang saja belum merasakannya, alasannya sifat saling menghargai membuat kita tidak mencicipi pengaruh yang sudah disebutkan. Konflik memang bisa menghilangkan rasa tertarik, buktinya secantik apapun atau seganteng apapun seseorang kalau kita pernah terlibat konflik yang memberi pengaruh perasaan negatif terlalu dalam pada kita, maka justru kebencian yang balasannya kita rasakan pada orang tersebut.

10. Bayangan sensasi berbeda meskipun melaksanakan hal sama menyerupai yang dilakukan dengan pasangan

Sebagai pola berjabat tangan, bahwasanya rasanya sama tapi yang membuat beda yakni sensasinya. Sudah melaksanakan saja bisa mencicipi sensasi yang berbeda apalagi kalau gres membayangkan. Ketertarikan terasa lebih besar lengan berkuasa alasannya kita sudah membayangkan akan mencicipi sensasi yang lebih baik untuk perasaan kita kalau melaksanakan suatu hal dengan orang tersebut. Meskipun sebelumnya pernah melaksanakan hal sama dengan pasangan.

Intinya ketertarikan terasa lebih besar lengan berkuasa itu hanya dirasakan pada awalnya saja. Jika kita sudah benar-benar menjalani kekerabatan maka pada balasannya sama saja. Ini hanya wacana fase yang bisa kita alami dengan siapa saja dalam menjalin hubungan. Maka kalau pasangan sudah kau anggap pernah memperlihatkan rasa nyaman, kau hanya perlu merubah cara berpikir untuk mencicipi kenyamanan itu kembali. Tidak perlu menuruti ketertarikan antar lawan jenis dengan orang lain.

Baca juga: Bukan Cuma Cantik, Cowok Bisa Dekati Cewek Karena 10 Hal Ini

0 Response to "10 Alasan Orang Lain Lebih Menarik Dari Pasangan Sendiri"

Post a Comment