Mengapa Musti Jadi Blogger?

Seseorang pernah bertanya kepada saya, "apa yg kau siapkan untuk masa depan?", pertanyaan ini tentu saja tidak semudah menjawab satu tambah satu dalam dunia matematika. Ini ialah ilmu ketidakpastian yg saya pun kala itu masih belum membayangkan hidup dalam usia 40 atau 60 tahun.

Kemajuan teknologi telah melahirkan generasi social native yg mau tak mau bakal menguasai peradaban. Sebagai generasi yg hidup dimasa transisi, tentu kita tak ingin kehilangan kesempatan dalam carut marut kehidupan. Pertanyaannya, apakah kita mau terlibat dalam perubahan atau sekedar jadi penonton dalam proses perubahan?.

Dalam pertanyaan ini, saya menjawab jadi pelaku perubahan yg tentu bakal memberi andil (terlepas dari besar kecilnya). Andil ini saya fokuskan dalam bentuk yg positif. Seperti ilmu lantaran akibat, ada yg baik pun ada yg jahat. Pilihan ini ada ditangan siapa pemilik tugas masing-masing.

Saya tidak punya pendidikan yg tinggi, apalagi bergelar magister, doktor apalagi profesor. Sarjana pun Musti diraih dengan kuliah yg tak sebentar. Butuh waktu delapan tahun dengan dua universitas berbeda sampai hasilnya nama terakhir berlabel sarjana. Itupun tak pernah saya banggakan (karna memang tak bisa dibanggakan).

Mungkin ada yg bertanya, mengapa goresan pena ini dibuat?

Ini bukanlah curahan hati saya atas kejamnya kehidupan. Tapi goresan pena ini saya buat sebagai refleksi atas pilihan hidup menjadi seorang blogger. Harapannya bisa menjadi pelajaran buat saya sendiri dan buat orang lain (jika ingin dimaknai).

Saya masih sering bertemu banyak orang diluar sana yg mencurigai profesi blogger. Mereka, apalagi yg sudah bekerja (jadi PNS atau pegawai swasta) selalu menganggap diri sosok yg paling ideal. Setiap hari ke kawasan kerja dan malamnya pulang dengan segala penat. Mungkin saja mereka benar.

Kehidupan sosial kita telah membentuk tabiat atas pekerjaan ideal di masa depan. Di lingkungan kawasan saya tinggal, menjadi PNS atau Polisi ialah strata teratas dari daftar pekerjaan paling menjanjikan. Keliru satu alasannya, lantaran kedua pekerjaan ini menjanjikan masa depan yg baik, ada honor bulanan dan dana pensiunan.

Seorang keluarga yg anaknya menjadi PNS atau Polisi bakal menjadi terpandang di masyarakat. Tidak peduli ada berapa puluh atau ratus juta uang yg dihabiskan untuk mendapat jabatan tersebut. Tapi toh, ketabuan ini telah menjadi diam-diam bersama yg terus dibanggakan orang-orang. Dan sialnya, seakan diluar sana tidak ada pilihan lain sebagai profesi.

Padahal, sekali lagi saya katakan, Saat ini telah lahir generasi social native. Dimana pilihan profesi juga sudah semakin banyak, Keliru satunya menjadi blogger.

Mengapa Musti menjadi blogger?

Pyra Labs di tahun 1999 mungkin tidak bakal menyangka apa yg mereka ciptakan bakal menjadi viral dimana-mana. Blog telah bertransformasi dari bentuk paling personal dalam hidup seseorang menjadi hal yg paling menjanjikan. Ini telah banyak dibuktikan oleh orang-orang. Keliru satunya ialah Michael Arrington, si pendiri TechCrunch.

(Baca Kisah Lengkapnya di : Ini 10 Bloggers Murni Berpenghasilan Terbesar di Dunia)

Mungkin Michael Arrington memulai blog dengan layanan berbayar. Jangan berpikir hanya mereka yg Memakai blog berbayar yg bisa meraih kesuksesan. Ada satu wanita asal Nigeria yg Mengubah pandangan blogger dihampir seluruh dunia atas blogger gratisan. Dialah Linda Ikeji yg meraup untung sangat besar dari blogspot.

(Baca Kisah Linda Ikeji di : Wanita Ini Berpenghasilan Rp70 Miliar dari Blog Gratisan).

Blogger sukses asal Indonesia juga telah banyak. Hanya saja, blogger kita masih malu-malu mengungkapkan penghasilannya. Entah lantaran takut kena pajak atau ada alasan lain. Sejauh yg saya tau, belum ada blogger yg setrik terang-terangan menyebut penghasilannya dari blog. Adapun yg ada hanya orangnya tanpa menyebut blog sumbernya mendapat penghasilan.

Lalu bloGoooblok apakah termasuk Keliru satu blog yg sukses?

Ini pertanyaan yg sangat sulit dijawab. Jika kesuksesan itu dinilai dari materi, maka bloGoooblok masih sangat jauh untuk dikatakan sukses. Dari segi trafik, itupun masih sangat jauh. Trafik bloGoooblok gres dikisaran 1.000 sampai 2.000 visitor perhari. Bandingkan dengan blog sukses lainnya, menyerupai milik mas Sugeng atau Maxmanroe, entah berapa visitor mereka setiap hari?.

Tapi jikalau sukses dinilai dalam segi manfaat, saya sendiri bisa berbesar hati, bloGoooblok walaupun kecil telah bisa memberi manfaat buat orang lain. Tolak ukuranya sederhana, yakni dari email yg masuk dan komentar nitizen di postingan blog ini.

Jika belum berpenghasilan tinggi, kemudian mengapa tetap menjadi blogger?

Jika tujuannya ialah uang, maka semenjak awal saya sudah gagal. Saya mengenal blog semenjak 2008. Sempat terhenti lantaran satu dan lain hal, namun aktif kembali kemudian membuat bloGoooblok sebagai sarana gres untuk menyimpan pengetahuan. Jika Anda membaca Tentang Blog ini dihalaman About mungkin Anda bakal sedikit mengerti.

Bagi saya blog bukan sekedar sumber penghasilan. Blog ialah catatan ilmu yg bisa dimanfaatkan oleh banyak orang. Saya sadar, daya ingat saya cukup lemah, sehingga Keliru satu triknya semoga pengetahuan itu tetap terjaga ialah dengan menuliskannya. Selain membantu saya mengingat hal-hal, tentu dengan goresan pena ini banyak orang juga turut terbantu (harapnya).

Menjadi blogger itu pekerjaan yg sabar. Setahun dua tahun barulah awal dari sekian tahun perjalanan gres dikatakan sukses. Sukses dalam Maknaan apa yg Anda pikirkan (bisa materi, bisa ketenaran atau lainnya). Segala sesuatu punya harga yg pantas dan blogger mengedepankan kesabaran untuk harga yg tinggi.

Jika Anda mengerti ilmu ekonomi, ada Keliru satu yg selalu ditekankan oleh pakar ekonomi. Karena inflasi dan deflasi selalu berubah setiap saat, maka penting adanya untuk berinvestasi jangka panjang. Kita bisa membeli reksadana atau sekalian bermain saham untuk duduk kasus ini. Tapi banyak juga yg menentukan berinvestasi disektor properti atau emas.

Apapun jenis investasi yg kita pilih, resikonya selalu menyertai. Keliru satu trik berinvestasi ialah dengan jangan waktu yg panjang. Jika hanya setahun dua tahun, maka peningkatan nilainya hanya beberapa persen, beda halnya dengan waktu semisal satu dekade. Nilanya bisa berpuluh-puluh kali lipat.

Dalam dunia blog, hal ini juga dibutuhkan.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yg Saat ini mencapai 253 juta orang dan diprediksi 30 tahun kemudian bakal tumbuh dua kali lipat, ialah pasar yg menjanjikan. Semakin maju peradaban, maka semakin konpleks permasalahan. Ketergantungan bakal teknologi pun tak bisa dihindari.

Kedepannya, orang-orang bakal menemukan trik memudahkan hari-harinya. Keliru satu yg menjadi pertimbangan ialah blog. Tulisan atas segala permasalahan bisa didapatkan melalui blog. Media mainstream mungkin bakal berpikir dua kali untuk mengambil tema yg terlihat lebih teknis. Karena hal teknis lebih banyak ditulis oleh blogger. Inilah Keliru satu yg bisa kita jadikan sebagai investasi jangka panjang.

Perbedaan berinvestasi di blog dengan investasi emas atau reksadana ialah keaktifan. Investasi blog tidak hanya dinilai dari banyaknya blog gres yg dibuat, tapi banyaknya blog yg dibentuk kemudian dibesarkan. Blog yg tidak terurus lambat laun bakal hilang ditelan jaman. Keliru satu trik untuk merawatnya ialah mengisinya dengan konten-konten.

Pesan saya, mulailah dengan konten yg bermanfaat dan positif. Karena apa yg Anda tuliskan bakal menjadi viral dimasyarakat. Anda niscaya tak ingin, dua puluh tahun kemudian, keturunan Anda menemukan goresan pena yg negatif sehingga mempengaruhi kepribadian mereka. Jika tak ingin itu terjadi, maka mulailah berpikir konkret dan menyebar hal-hal yg berbau positif.

Happy Blogging dan Jangan Lupa Bahagia! +Wisa Rahardi 

0 Response to "Mengapa Musti Jadi Blogger?"

Post a Comment